Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
Selain upah resmi, perusahaan juga memberikan upah yang dapat berupa: a.
Upah lembur, yaitu upah yang diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan. Upah lembur per jam diberikan
minimal sebesar 2 kali upah pokok per jam. b.
Tunjangan jabatan bonus, yaitu sebagai pelengkap gaji pokok, mengingat adanya pekerjaan-pekerjaan yang memegang peranan dan tanggungjawab serta
tuntutan khusus. c.
Tunjangan Hari Raya THR, yaitu tambahan minimal satu bulan gaji karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari 1 satu tahun.
d. Tunjangan selama sakit, yaitu karyawan dalam perawatan sakit dan tidak dapat
bekerja yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
2.4. Proses Produksi
2.4.1. Bahan Produksi
2.4.1.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama dalam proses produksi dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan. Bahan ini langsung ikut dalam proses
produksi hingga menjadi produk akhir. Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan obat nyamuk bakar
Baygon adalah: 1. Tepung batok coconut powder
Tepung terbuat dari batok kelapa yang sudah melalui proses penggilingan dan penyaringan. Tepung batok berfungsi sebagai media rambat api.
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
2. Tepung kayu wood powder Tepung kayu yang digunakan merupakan tepung hasil penggilingan kayu jati.
Tepung ini berfungsi sebagai penghalus dan pelicin permukaan Double Coil. 3. Tepung lengket glue powder
Tepung lengket merupakan bahan yang didapat dari kulit kayu medang yang telah dihaluskan. Tepung ini berfungsi sebagai untuk melengketkan adonan.
4. Ampas tepung kanji starch powder atau disebut tepung onggok. Tepung onggok berfungsi untuk melengketkan adonan dan menciptakan
kelenturan kekerasan dari obat nyamuk.
2.4.1.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik dimana bahan
tambahan ini tidak bisa dibedakan secara jelas dalam produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan antara lain :
1. Transfultrin Merupakan zat racun pada Baygon bakar yang menjadi komponen penting
untuk mengusir dan membunuh serangga. Kadar yang dikandung pada obat nyamuk bakar berkisar
± 0.03. 2. Sodium Benzoat NaC
6
H
5
Merupakan zat pengawet pada obat nyamuk bakar, yang tujuannya adalah agar obat nyamuk bisa tahan lama terhadap serangan jamur.
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
3. Pewarna Merupakan zat warna pada produk.
4. Parfum Baygon Merupakan zat pewangi yang memberikan aroma harum pada obat nyamuk.
5. Talcum Powder Merupakan bahan yang berfungsi sebagai penghalus permukaan double coil.
2.4.1.3.Bahan Penolong dan Bahan Pendukung
Dalam proses pembuatan obat nyamuk bakar, selain bahan baku dan bahan tambahan juga diperlukan bahan penolong dan pendukung. Bahan penolong yang
digunakan adalah air sebagai bahan pencampur pada unit formulasi untuk membuat suatu adonan. Air dicampur bersamaan dengan pencampuran bahan
tambahan pada unit formulasi dan mixing. Selain itu, air juga digunakan untuk pemasakan tepung onggok dan juga dipakai untuk proses pembentukan lembaran
sebelum masuk ke unit stamping. Bahan pendukung adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung
dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk. Adapun bahan pendukung yang digunakan adalah film plastik
pembungkus, coil holder berupa penyangga obat nyamuk yang berupa lempengan metal sejenis seng yang telah dibentuk sedemikian rupa, folding box
yang digunakan untuk mengepak double coil yang telah dibungkus dengan film, master box sebagai kemasan luar dari produk obat nyamuk, dan seal tape yang
merupakan perekat pada karton.
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
2.4.2. Uraian Proses Produksi