Januari 5994936598
7770143303 -1775206704
77.1534882 Non bottleneck
Februari 6120046535
7416954971 -1296908436
82.5142738 Non bottleneck
Tabel 5.28. Rough Cut Capacity Report Periode April 2007 – Maret 2008 Lanjutan
Stasiun Kerja
Bulan Kapasitas
dC Varians
Persentase Beban Keterangan
CR CA
3 Maret
5931451506 7770143303
-1838691797 76.3364493
Non bottleneck
4 April
29606889619 994123485
28612766134 2978.19034
Bottleneck
Mei 26698633143 1039310916
25659322227 2568.87835
Bottleneck
Juni 27314282538
994123485 26320159053
2747.57442 Bottleneck
Juli 36003811954 1039310916
34964501038 3464.20031
Bottleneck
Agustus 37366718820
994123485 36372595335
3758.76029 Bottleneck
September 41198938688 994123485
40204815203 4144.2476
Bottleneck
Oktober 44476279306
948936054 43527343252
4686.96274 Bottleneck
Nopember 40028707818 1084498347 38944209470
3690.98837 Bottleneck
Desember 39534502903
903748623 38630754280
4374.50215 Bottleneck
Januari 34514781595
994123485 33520658110
3471.88072 Bottleneck
Februari 35189985908
948936054 34241049854
3708.3622 Bottleneck
Maret 34133992677
994123485 33139869192
3433.57673 Bottleneck
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.4. Pengaturan Kembali JIP dengan Mengoptimalkan Stasiun Kerja Bottleneck
Dari tabel 5.25 terlihat bahwa ada beberapa stasiun kerja yang menjadi bottleneck. Dengan adanya stasiun kerja bottleneck berarti tidak semua jadwal
induk produksi yang telah direncanakan dapat dilaksanakan. Untuk itu dilakukan pengaturan kembali terhadap JIP dengan mengoptimalkan stasiun kerja bottleneck
dengan menggunakan prinsip perbaikan TOC. Penggunaan TOC dalam mengoptimalkan perencanaan produksi dalam hal
ini jadwal induk produksi dengan menggunakan throughput sebagai ukuran operasionalnya adalah dengan cara sebagai berikut:
Contoh perhitungan untuk bulan Oktober dengan menggunakan TOC: 1.
Mengidentifikasi kendala constraints yang ada
Kendala constraints dapat dilihat dari Tabel 5.25 merupakan stasiun kerja bottleneck yaitu stasiun kerja 3.
2. Memutuskan bagaimana mengatasi kendala yang ada.
Untuk mengatasi stasiun kerja bottleneck dilakukan dengan melakukan pengaturan kembali jadwal induk produksi. Dengan menggunakan TOC
dilakukan optimalisasi JIP sehingga menghasilkan throughput maksimal dengan menggunakan 100 kapasitas stasiun kerja bottleneck. Throughput
masing-masing produk dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Tabel 5.29. Perhitungan Throughput Masing-Masing Produk
No Produk
Harga Jual Rp
1 Biaya Material
Rp 2
Throughput Rp
1-2
1 Obat anti nyamuk bakar Coil
Standar Lokal 335
150 185
2 Obat anti nyamuk bakar Coil
Jumbo 350
175 175
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dalam penerapan TOC untuk pengoptimalan JIP dengan menggunakan metode pendekatan linier programming, dimana maksimalisasi throughput
sebagai fungsi sasaran dan sebagai fungsi kendala adalah kapasitas stasiun kerja bottleneck dan permintaan masing-masing produk. Secara umum dapat
dirumuskan sebagai berikut: Maks
: 185X
1
+ 175X
2
s.t. : 228,08X
1
+ 245,68X
2
≤ 7416954971 X
1
≤ 2657046 X
2
≤ 29005412 X
1
, X
2
≥ 0
3. Putuskan penggunaan operasi yang dapat mengoptimalkan kendala
Melalui pendekatan linier programming untuk memaksimalisasi throughput sehingga didapat throughput sebesar Rp 736.646.085,- dimana kapasitas yang
dibutuhkan untuk stasiun kerja 3 pada bulan oktober adalah: 2.657.046 x 228,08 + 1.400.529 x 245,68 = 950.101.016 dC
Dapat dilihat bahwa hasil yang didapat setelah melakukan pengaturan kembali JIP pada stasiun kerja bottleneck memperlihatkan stasiun kerja tersebut tidak
lagi menjadi kendala atau dalam hal ini berubah menjadi stasiun kerja non bottleneck.
4. Dari hasil yang diperoleh di atas bahwa stasiun kerja 3 pada periode oktober
dapat dieliminasi menjadi stasiun kerja non bottleneck. Sesuai dengan lima prinsip TOC, jika kendala dapat dieliminasi maka kembali ke langkah pertama
untuk pengoptimalan kembali JIP untuk periode berikutnya. Hasil perhitungan jadwal induk produksi optimal dapat dilihat pada Tabel 5.30:
Tabel 5.30. Jadwal Induk Produksi Optimal
Bulan Produk
Produksi dC
Bulan Produk
Produksi dC
April 2007
Obat anti nyamuk bakar Coil Standar
Lokal 1.895.544
Oktober 2007
Obat anti nyamuk bakar Coil Standar
Lokal 2.657.046
Obat anti nyamuk bakar Coil Jumbo
2.293.630 Obat anti nyamuk
bakar Coil Jumbo 1.400.529
Throughput 7.520609E+08 Throughput
7.366461E+08
Mei 2007 Obat anti nyamuk
bakar Coil Standar Lokal
3.401.444 Nopember
2007 Obat anti nyamuk
bakar Coil Standar Lokal
2.076.963 Obat anti nyamuk
1.076.660 Obat anti nyamuk
2.493.677
bakar Coil Jumbo bakar Coil Jumbo
Throughput 8.176826E+08 Throughput
8.206316E+08
Tabel 5.30. Jadwal Induk Produksi Optimal Lanjutan
Bulan Produk
Produksi dC
Bulan Produk
Produksi dC
Juni 2007 Obat anti nyamuk
bakar Coil Standar Lokal
2.475.586 Desember
2007 Obat anti nyamuk
bakar Coil Standar Lokal
1.561.336 Obat anti nyamuk
bakar Coil Jumbo 1.753.836
Obat anti nyamuk bakar Coil Jumbo
2.235.772
Throughput 7.649047E+08 Throughput
6.801071E+08
Juli 2007 Obat anti nyamuk
bakar Coil Standar Lokal
4.558.381 Januari
2008 Obat anti nyamuk
bakar Coil Standar Lokal
1.323.980 Obat anti nyamuk
bakar Coil Jumbo -
Obat anti nyamuk bakar Coil Jumbo
2.825.535
Throughput 8.433005E+08 Throughput
7.394049E+08
Agustus 2007
Obat anti nyamuk bakar Coil Standar
Lokal 3.421.641
Februari 2008
Obat anti nyamuk bakar Coil Standar
Lokal 2.423.569
Obat anti nyamuk bakar Coil Jumbo
873.425,8 Obat anti nyamuk
bakar Coil Jumbo 1.617.805
Throughput 7.858531E+08 Throughput
7.314762E+08
September 2007
Obat anti nyamuk bakar Coil Standar
Lokal 4.241.580
Maret 2008
Obat anti nyamuk bakar Coil Standar
Lokal 1.673.304
Obat anti nyamuk bakar Coil Jumbo
110.380,5 Obat anti nyamuk
bakar Coil Jumbo 2.500.450
Throughput 8.040089E+08 Throughput
7.471399E+08
Sumber: Hasil Pengolahan Data
BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisa Peramalan Permintaan
Peramalan yang dilakukan berdasarkan trend data permintaan periode sebelumnya yaitu simple exponential smoothing dan trend corrected exponential
smoothing. Hasil perhitungan verifikasi peramalan menunjukkan bahwa nilai rata- rata kesalahan kuadrat MSE dan nilai tengah galat persentase absolut MAPE
yang terkecil adalah dengan menggunakan metode simple exponential smoothing, yaitu terlihat pada Tabel 6.1:
Tabel 6.1. Kesalahan Estimasi Peramalan SES Metode Peramalan
Produk MSE
MAPE
Simple Exponential Smoothing SES
Obat Anti Nyamuk Bakar Coil Standar Lokal
5.253.838.200.345 81,05
Obat Anti Nyamuk Bakar Coil Jumbo
36.133.971.265.889 20,73
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Setelah di dapat bahwa metode peramalan yang sesuai untuk trend data permintaannya yaitu dengan metode simple exponential smoothing maka didapat
data peramalan untuk periode April 2007 – Maret 2008 seperti yang terlihat pada Tabel 6.2:
Tabel 6.3. Hasil Peramalan Permintaan dengan Metode Simple Exponential Smoothing Periode April 2007 – Maret 2008
Periode n Ft t
Obat Anti Nyamuk Bakar Coil Standar Lokal dC
Obat Anti Nyamuk Bakar Coil Jumbo dC
1 2.469.544
22.694.312 2
3.401.444 15.788.220
3 2.475.586
17.054.821 4
4.884.593 21.023.335