4.3. Objek Penelitian
Objek yang akan dianalisis adalah kendala-kendala pada tiap-tiap stasiun kerja pada PT. X.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti dalam tugas akhir ini adalah data-data historis permintaan obat nyamuk bakar pada PT. X April 2006 – Maret 2007.
4.5. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran waktu dengan metode
stopwatch time study dimana menggunakan instrumen berupa jam henti atau stopwatch.
4.6. Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam tugas akhir diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer yang diperlukan untuk penelitian ini meliputi :
a. Data waktu siklus masing-masing tipe produk pada tiap
stasiun kerja, b.
Data proses produksi, yang digunakan untuk pembuatan pembuatan peta proses operasi.
c. Data waktu operasi dan kapasitas tiap mesin
Sedangkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :
a. Data spesifikasi produk
b. Data permintaan produk selama satu tahun sebelum
perencanaan. c.
Data jumlah mesinperalatan pada tiap stasiun kerja. d.
Data biaya produksi satu tahun sebelum perencanaan. e.
Data biaya produksiunit dan materialunit produk. f.
Data harga jual produk.
4.7. Pengolahan Data
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pengolahan data, yaitu sebagai berikut:
Peramalan Permintaan tahun 2006-2007 Pembentukan draft awal JIP
Perhitungan RCCP
Perhitungan Capacity Available
Perhitungan Capacity Requirement
Identifikasi Stasiun Kerja Bottleneck dan nonbottleneck berdasarkan TOC
Pengaturan kembali JIP dengan mengoptimalkan stasiun kerja bottleneck
Pengukuran waktu standar tiap stasiun kerja
Gambar 4.2. Block Diagram Pengolahan Data
4.7.1. Pengukuran Sistem Kerja
Berdasarkan pengukuran waktu dengan metode jam henti, pengukuran waktu standar mempunyai langkah-langkah seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 4.2. Pengukuran kerja dilakukan untuk mengamati pekerja dan mencatat waktu kerja termasuk waktu siklus dengan menggunakan alat-alat ukur yang
sesuai. Data waktu proses diukur dengan metode stopwatch time study. Data yang diambil adalah waktu pengerjaan untuk masing-masing proses, data allowances
serta performance rating. Allowances disini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu personal, fatigue dan delay allowance. Performance Rating dihitung berdasarkan
konsep Westinghouse System Rating yang dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu
keterampilan skill, usaha effort, kondisi kerja condition serta konsistensi.
Hasil dari pengukuran system kerja ini akan diperoleh waktu standar tiap stasiun kerja yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya.
4.7.2. Peramalan Permintaan
Peramalan dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah peramalan sebagai berikut :
1. Mendefinisikan tujuan peramalan.
2. Menggambarkan diagram pencar untuk melihat pola data masa lalu.
3. Pemilihan beberapa metode peramalan yang sesuai dengan pola data masa
lalu. 4.
Perhitungan parameter fungsi peramalan. 5.
Perhitungan parameter kesalahan peramalan.
6. Uji hipotesa peramalan dengan distribusi F.
7. Verifikasi hasil peramalan.
Hasil peramalan permintaan digunakan untuk menentukan kapasitas yang dibutuhkan. Data yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan peramalan
adalah data permintaan selama satu tahun sebelum periode peramalan yang direncanakan. Sedangkan peramalan yang dilakukan adalah untuk mengetahui
perkiraan permintaan untuk tiga bulan ke depan. Peramalan dilakukan dengan metode yang sesuai dengan trend permintaan.
Setelah diketahui jumlah kapasitas yang dibutuhkan CR dibandingkan dengan kapasitas tersedia CA untuk menentukan Rough Cut Capacity Report
RCCR. Pada RCCR dapat diketahui nilai varians dan persentase beban, sehingga dapat diketahui stasiun kerja bottleneck dan non bottleneck. Dimana untuk stasiun
kerja bottleneck nilai CR CA atau dapat dikatakan nilai variansnya adalah positif dan persentase beban di atas 100.
Setelah diketahui masing-masing stasiun bottleneck dilakukan
pengoptimalan terhadap stasiun kerja tersebut dengan mengoptimalkan JIP.
4.8. Analisis Data
Pada tahapan pemecahan masalah ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Theory of Constraints TOC yaitu:
A. Pengidentifikasian constraint’s untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan bottleneck. Dimana secara umum identifikasi bottleneck
dapat dilihat melalui beban kerja load setiap stasiun kerja
menggunakan perencanaan kebutuhan kapasitas dan melakukan obseervasi langsung pada perusahaan.
B. Untuk mengatasi stasiun kerja bottleneck harus dilakukan pengaturan kembali jadwal induk produksi. TOC dalam hal ini memfokuskan pada
maksimalisasi throughput dengan menggunakan 100 kapasitas stasiun kerja bottleneck. Untuk melakukan perhitungan throughput pada TOC
ini melalui pendekatan linear programming. Sesuai dengan prinsip TOC yaitu perbaikan terus-menerus, maka apabila
pada tahap akhir terdapat constraint’s, maka kembali mengidentifikasi constraint’s dari langkah awal. Melalui pengaturan jadwal induk produksi dengan
TOC dapat dilihat capacity utilization masing-masing stasiun kerja setiap bulan.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran waktu siklus dilakukan dengan metode jam henti stop watch. Pengamatan terhadap proses diambil sebanyak 16 buah data. Dari 16 data yang
diambil tersebut akan dilakukan pengujian keseragaman dan kecukupan data. Penukuran waktu kerja digunakan untuk menentukan waktu standar tiap operasi
kerja dalam proses pembuatan dua buah jenis double coil yaitu obat anti nyamuk bakar coil standar lokal dan obat anti nyamuk bakar coil jumbo.
Berdasarkan pengelompokkan elemen kerja yang sesuai serta pengelompokkan yang dilakukan sesuai dengan jenis mesin atau mesin-mesin
sejenis yang kapasitasnya relatif sama dan secara fisik ditempatkan pada tempat yang sama maka obat anti nyamuk bakar coil standar lokal dan obat anti nyamuk
bakar coil jumbo diproses pada 4 stasiun kerja sebagai berikut: 1.
Stasiun Kerja 1: Formulasi dan Mixing Elemen Kerja:
a. Semua tepung kecuali tepung onggok dicampur sesuai dengan komposisi
masing-masing. b.
Tepung onggok dimasak dengan air bersuhu
±
100
o
C. c.
Tepung onggok dan campuran tepung dicampur dan diaduk di dalam tangki mixing machine selama
±
20 menit hingga berbentuk adonan.