Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
−
X
=
79 .
10 67
. 80
. 90
. 67
. 73
. 97
. 67
. 87
. 73
. 87
. =
+ +
+ +
+ +
+ +
+
detik
5.2.2.2. Nilai Standar Deviasi
Untuk menentukan nilai standar deviasi masing-masing pengukuran Whole Body Reaction Tester WRBT, dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
= 1
1 2
−
−
∑
−
n X
Xi
n
Dimana : = Standar deviasi
Xi = pengamatan ke n
−
X
= Nilai rata-rata pengamatan N = Banyaknya pengamatan
Misalnya, untuk menentukan standart deviasi pengukuran untuk pukul 08.00 wib yaitu :
=
1 10
79 .
67 .
. ..........
79 .
87 .
79 .
73 .
79 .
87 .
2 2
2 2
− −
+ +
− +
− +
−
= 9
1078 .
= 0.11 Dengan cara yang sama dapat diperoleh standart deviasi untuk pukul 12.00 wib
dan 16.00 wib. Untuk lebih jelas hasil dapat dilihat pada Tabel 5.8 dibawah ini :
Tabel 5.8. Pengukuran Whole Body Reaction Tester WBRT Pekerja Bagian Pengupasan di UD. Putri Juna
Pekerja Pengukuran Whole Body Reaction Tester WRBT
08.00 Wib 12.00 Wib
16.00 Wib
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
Pengukuran Whole Body Reaction Tester WRBT detik
detik detik
1 0.87
1.0 1.6
2 0.73
0.90 1.0
3 0.87
0.97 1.1
4 0.67
0.73 0.93
5 0.97
1.03 1.1
6 0.73
0.93 1.0
7 0.67
0.93 1.17
8 0.90
0.90 1.20
9 0.80
0.83 1.20
10 0.67
0.80 1.17
Jumlah 7.88
9.02 11.47
X
0.79 0.90
1.15 0.11
0.09 0.18
Interval terhadap kelelahan
0.73 µ 0.85 0.85 µ 0.95
1.06 µ 1.24
Contoh perhitungan interval kelelahan dapat dilihat pada Lampiran 4
5.2.3. Pengolahan Data Antropometri
Untuk menghasilkan perancangan yang baik maka data antropometri yang diambil harus diuji secara statistik untuk menunjukkan bahwa data
antropometri tersebut adalah seragam. Dimensi tubuh ini digunakan untuk merancang fasilitas kerja. Untuk bisa menggunakan data dimensi tersebut ke
dalam perancangan terlebih dahulu dibuat perhitungan rata-rata, standar deviasi.
5.2.1.1. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Minimum.
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
Data antropometri dari seluruh operator selanjutnya akan menentukan nilai rata-ratanya, standar deviasinya, nilai maksimumnya dan minimumnya untuk
masing-masing.
A. Nilai Rata-rata
−
X
Menentukan nilai rata-rata dimensi tubuh dengan rumus sebagai berikut :
−
X
=
n Xn
X X
+ +
..... 2
1
=
n Xn
∑
Dimana : N = Banyaknya pengamatan
−
X
= X rata-rata
∑
Xn = Jumlah pengamatan ke n Misalnya, untuk menghitung Tinggi Duduk Tegak TDT rata-rata yaitu :
−
X
=
9 .
71 10
70 69
72 71
78 67
79 68
73 72
= +
+ +
+ +
+ +
+ +
B. Nilai Standar Deviasi
Untuk menentukan nilai standar deviasi masing-masing pengukuran, dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
= 1
1 2
−
−
∑
−
n X
Xi
n
Dimana : = Standar deviasi
Xi = pengamatan ke n
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
−
X
= Nilai rata-rata pengamatan N = Banyaknya pengamatan
Misalnya, untuk menentukan standart deviasi Tinggi Duduk Tegak TDT rata- rata yaitu :
=
1 10
9 .
71 70
.. ..........
9 .
71 68
9 .
71 73
9 .
71 72
2 2
2 2
− −
+ +
− +
− +
−
= 9
9 .
140 =3.95
C. Nilai Maksimum dan Minimum
Untuk menentukan nilai maksimum dan minimum maka data harus diurutkan dari nilai terbesar sampai nilai terkecil atau sebaliknya. Nilai yang
paling besar dinamakan nilai maksimum Xmaks sedangkan nilai yang paling kecil dinamakan nilai minimum Xmin.
Misalnya, untuk Tinggi Duduk Tegak TDT yaitu : X
maks
= 79 X
min
= 67 Dan lebih jelasnya lagi terhadap hasil perhitungan nilai rata-rata, standart deviasi,
nilai maksimum dan nilai minimumnya untuk masing-masing dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Data Hasil Pengukuran Dengan X
, , Xmaks, Xmin, BKA, BKB
cm Dimensi
X Xmaks
Xmin BKA
BKB
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
Tubuh
TDT 71.9
3.95 79
67 79.8
64 TBD
47.8 3.6
53 43
55 40.6
TMD 60.9
5 71
54 71
50.9 TSD
15.2 2.0
18 12
19.2 11.2
TP 11.9
1.72 14
9 15.34
8.46 TPO
41.7 1.34
44 40
44.38 39.02
PP 34.0
2.78 38
29 40.56
29.44 PKL
46.6 3.02
51 41
52.64 40.56
LB 36.7
4.42 43
31 45.54
27.86 LP
32.9 3.28
37 27
39.46 26.34
D. Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Untuk menguji
keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan sebagai berikut : BKA =
−
X
+ 2 BKB =
−
X
- 2
Jika Xmin BKB dan X max BKA maka data seragam Jika Xmin BKB dan X max BKA maka data tidak seragam
1. Data Tinggi Duduk Tegak TDT dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 71.9 + 2 3.95 = 79.8 BKB = 71.9 - 2 3.95 = 64
Gambar 5.6 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Tinggi Duduk Tegak TDT.
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009 10
20 30
40 50
60 70
80 90
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel
D a
ta T
in g
g i D
u d
u k
T e
g a
k
T D
T
TDT BKA
BKB Rata-rata
Gambar 5.6. Peta Kontrol untuk Dimensi Tinggi Duduk Tegak TDT
2. Data Tinggi Bahu Duduk TBD dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 47.8 + 2 3.6 = 55 BKB = 47.8 - 2 3.6 = 40.6
Gambar 5.7 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Tinggi Bahu Duduk TBD
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel
D a
ta T
in g
g i B
a h
u D
u d
u k
T BD
TDT BKA
BKB Rata-rata
Gambar 5.7. Peta Kontrol untuk Dimensi Tinggi Bahu Duduk TBD
3. Data Tinggi Mata Duduk TMD dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
BKA = 60.9 + 2 5 = 71 BKB = 60.9 - 2 5 = 50.96
Gambar 5.8 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Tinggi Mata Duduk TMD
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel D
a ta
T in
g g
i M a
ta D
u d
u k
T M
D TMD
BKA BKB
Rata-rata
Gambar 5.8. Peta Kontrol untuk Dimensi Tinggi Mata Duduk TMD
4. Data Tinggi Siku Duduk TSD dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 15.2 + 2 2 = 19.2 BKB = 15.2 - 2 2 = 11.2
Gambar 5.9 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Tinggi Siku Duduk TSD
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009 5
10 15
20 25
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel
D a
ta T
in g
g i M
a ta
D u
d u
k
T M
D
TSD BKA
BKB Rata-rata
Gambar 5.9. Peta Kontrol untuk Dimensi Tinggi Siku Duduk TSD
5. Data Tebal Paha TP dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 11.9 + 2 1.72 = 15.34 BKB = 11.9 - 2 1.72 = 8.46
Gambar 5.10 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Tebal Paha TP
2 4
6 8
10 12
14 16
18
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel D
at a T
eb al
P ah
a T
P TSD
BKA BKB
Rata-rata
Gambar 5.10. Peta Kontrol untuk Dimensi Tebal Paha TP
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
6. Data Tinggi Polipteal TPo dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 41.7 + 2 1.34 = 44.38 BKB = 41.7 - 2 2.68 = 39.02
Gambar 5.11 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Tinggi Polipteal TPo
36 37
38 39
40 41
42 43
44 45
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel D
a ta
T in
g g
i P o
li p
te a
l
T P
o
TSD BKA
BKB Rata-rata
Gambar 5.11. Peta Kontrol untuk Dimensi Tinggi Polipteal Tpo
7. Data Pantat Polipteal PP dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 35 + 2 2.78 = 40.56 BKB = 35 - 2 2.78 = 29.44
Gambar 5.12 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Pantat Polipteal PP
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009 5
10 15
20 25
30 35
40 45
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel
D at
a P an
tat P
o lip
te al
P P
TSD BKA
BKB Rata-rata
Gambar 5.12. Peta Kontrol Untuk Dimensi Pantat Polipteal PP
8. Data Pantat ke Lutut Pkl dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 46.6 + 2 3.02 = 52.64 BKB = 46.6 - 2 3.02 = 40.56
Gambar 5.13 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Pantat ke Lutut Pkl.
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel
D at
a P an
tat ke L
u tu
t
P K
L
TSD BKA
BKB Rata-rata
Gambar 5.13. Peta Kontrol Untuk Dimensi Pantat ke Lutut Pkl
9. Data Lebar Bahu LB dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 36.7 + 2 4.42 = 45.54
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
BKB = 36.7 - 2 4.42 = 27.86 Gambar 5.14 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Lebar Bahu LB
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel D
at a L
eb ar
B ah
u L
B TSD
BKA BKB
Rata-rata
Gambar 5.14. Peta Kontrol Untuk Dimensi Lebar Bahu LB
10. Data Lebar Pinggul LP dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 , maka k =2, yaitu :
BKA = 32.9 + 2 3.28 = 39.46 BKB = 32.9 - 2 3.28 = 26.34
Gambar 5.15 menunjukkan peta kontrol untuk dimensi Lebar Pinggul LP.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sampel D
a ta
Le ba
r P inggul
L P
TSD BKA
BKB Rata-rata
Gambar 5.15. Peta Kontrol Untuk Dimensi Lebar Pinggul LP
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
Dengan dilakukan perhitungan BKA dan BKB pada 10 dimensi maka dapat dilihat keseragaman datanya. Tidak ada data yang out of control pada
masing-masing dimensi. Dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Keseragaman Data Masing-masing Dimensi
No Dimensi
BKA BKB
Data Out of
Control Tubuh
1 TDT
79.8 64
- 2
TBD 55
40.60 -
3 TMD
71 50.90
- 4
TSD 19.20
11.20 -
5 TP
15.34 8.46
- 6
TPO 44.38
39.02 -
7 PP
40.56 29.44
- 8
PKL 52.64
40.56 -
9 LB
45.54 27.86
- 10
LP 39.46
26.34 -
E. Uji Normal Dengan Kolmogorov Smirnov Test
Uji kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan, yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi
populasi dari mana sampel diambil, disamping dengan menggunakan uji chi- square dapat juga digunakan uji Kolmogrov Smirnov. Suatu alternatif dari uji
kesesuain ini dikemukan oleh A. Kolmogorov dan NV. Smirnov matematisi bangsa rusia yang melakukan dasar teoritis dari alternatif uji kesesuian.
Dalam uji kolmogorov smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi komulatif yang diharapkan. Adapun langkah – langkah yang perlu
dalam pengujian adalah :
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
1. Data hasil pengamatan disusun dimulai dari nilai pengamatan terkecil
sampai dengan nilai pengamatan terbesar. 2.
Nilai – nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi komulatif relatif, dan dinotasikan dengan Fa X .
3. Hitung nilai Z dengan rumus :
σ
X X
Z
i
− =
Keterangan : Xi = Data Ke – i
X
= Nilai Rata – rata σ = Standar Deviasi
4. Hitung distribusi frekuensi komulatif teoritis berdasarkan kurva normal
dan dinotasikan dengan Fe X . 5.
Ambil selisih antara FaX dengan FeX 6.
Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D. D = Max
X Fe
X Fa
− 7.
Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan nilai
α
D
dari Tabel Uji Kolmogorov smirnov.
8. Kriteria Pengambilan Keputusan adalah :
Ho diterima apabila DD α
Ho ditolak apabila DD α
Uji hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Data tidak berdistribusi normal
Hi : Data berdistribusi normal
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
a. Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Duduk Tegak TDT
Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Duduk Tegak TDT dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Duduk Tegak TDT
No. TDT X
Fa X
Z Fe X
D = Fa X
– Fe X
1 67
0.1 -
1.2384 0.1078
0.0078
2 68
0.2 -
0.9857 0.1621
0.0379
3 69
0.3 -
0.7329 0.2318
0.0682
4 70
0.4 -
0.4802 0.3155
0.0845
5 71
0.5 -
0.2275 0.41
0.09 6
72 0.6
0.0253 0.5101
0.0899 7
72 0.7
0.0253 0.5101
0.1899 8
73 0.8
0.278 0.6095
0.1905 9
78 0.9
1.5417 0.9384
0.0384 10
79 1
1.7944 0.9636
0.0364
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis :
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
1. Ho
: Data berdistribusi Normal 2.
Hi : Data tidak berdistibusi Normal
Karena nilai D = Fa X – Fe x ≤ D dimana nilai D= FaX –
Fex = 0,1905 sedangkan D untuk N = 10 = 0,41. Maka Ho diterima
atau dengan kata lain data berdistribusi normal.
b. Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Bahu Duduk TBD
Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Bahu Duduk TBD dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Bahu Duduk TBD
No. TBD X
Fa X
Z Fe X
D = Fa X
– Fe X
1 43
0.1 -
1.3511 0.0883
0.0117
2 44
0.2 -
1.0696 0.1424
0.0576
3 45
0.3 -
0.7881 0.2153
0.0847
4 46
0.4 -
0.5066 0.3062
0.0938
5 47
0.5 -
0.2252 0.4109
0.0891
6 47
0.6 -
0.2252 0.4109
0.1891
7 49
0.7 0.3378
0.6322 0.0678
Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.
USU Repository © 2009
8 52
0.8 1.1822
0.8814 0.0814
9 52
0.9 1.1822
0.8814 0.0186
10 53
1 1.4636
0.9284 0.0716
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis :
1. Ho : Data berdistribusi Normal
2. Hi : Data tidak berdistibusi Normal
Karena nilai D = Fa X – Fe x ≤ D dimana nilai D= FaX –
Fex = 0,1891 sedangkan D untuk N = 10 = 0,41. Maka Ho diterima atau
dengan kata lain data berdistribusi normal.
c. Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Mata Duduk TMD