Sikap Duduk TINJAUAN PUSTAKA

Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009. USU Repository © 2009

3.5. Sikap Duduk

Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri, karena hal itu dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki. Seorang operator yang bekerja sambil duduk memerlukan sedikit istirahat dan secara potensial lebih produktif. Disamping itu operator juga lebih kuat bekerja dan oleh karena itu lebih cekatan dan mahir. 4 Namun sikap duduk yang keliru akan merupakan penyebab adanya masalah – masalah punggung. Operator dengan sikap duduk yang salah akan menderita pada bagian punggungnya. Tekanan pada bagian tulang belakang akan meningkat pada saat duduk, dibandingkan dengan saat berdiri atau berbaring. Jika diasumsikan tekanan tersebut sekitar 100 , maka cara duduk yang tegang atau kaku erect posture dapat menyebabkan tekanan tersebut mencapai 140 dan cara duduk yang dilakukan dengan membungkuk menyebabkan tekanan tersebut sampai 190 . Sikap duduk yang tegang lebih banyak memerlukan aktifitas otot atau urat saraf belakang dari pada sikap duduk yang condong kedepan. Kenaikan tekanan tersebut dapat mengikat dari suatu perubahan dalam lekungan tulang belakang yang terjadi pada saat duduk. Suatu keletihan pada pinggul sekitar 90 tidak dapat dicapai hanya dengan rotasi dari tulang pada sambungan paha persendian tulang paha . Urat-urat lutut hamstring dan otot – otot gluteal pada bagian belakang pinggul menghasilkan suatu rotasi parsial dari pinggul pelvis, termasuk tulang ekor sacrum. Hal tersebut hanya menghasilkan 60 – 90 kelebihan putar pinggul dengan rotasi pada persendian tulang paha itu Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009. USU Repository © 2009 sendiri. Oleh sebab itu perolehan 30 dari rotasi pinggul pelvis searah dengan lrkukan tulang belakang kearah belakang lordosis dan bahkan memperkenalkan suatu lekukan tulang belakang kearah depan kyphosis. Tekanan antar ruas tulang belakang akan meningkat pada saat duduk jika dihubungkan oleh rata rata degenerasi dari bagian – bagian tulang yang saling bertekanan. Seperti cara duduk dikendaraan dimana ada getaran vibrasi, dan dimana seseorang tidak siap untuk mengubah sikap duduknya. Bangkit dan bergerak- gerak adalah sangat bermanfaat bagi ruas tulang– tulang karena meningkatkan diffusi nutrisi bagi tulang tersebut. Oleh karena itu sikap duduk yang benar sangat diharapkan. 4 Nurmianto Eko 2004. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi Kedua. Surabaya: PT. Elly Sabrina Br Bangun : Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Pengupasan Di UD. Putri Juna, 2009.