HIPOTESIS PENELITIAN Pendekatan dan Metode Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

2.7 HIPOTESIS PENELITIAN

Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara self esteem dan religiusitas dengan intensi untuk berhenti menjadi wanita tuna susila pada siswa PSKW Mulya Jaya. Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara self esteem dan religiusitas dengan intensi untuk berhenti menjadi wanita tuna susila pada siswa PSKW Mulya Jaya. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang pendekatan dan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional, pengumpulan data, uji instrumen, prosedur penelitian, dan teknik analisa data. Pada penelitian ini, yang hendak diteliti adalah apakah ada hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel independent terhadap intensi untuk berhenti menjadi wanita tuna susila. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut adalah pendekatan kuantitatif, di mana temuan penelitian merupakan hasil kesimpulan statistik beserta analisisnya.

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Pendekatan ini dipilih karena peneliti mengolah data dalam bentuk angka-angka ke dalam analisis statistik. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Pengukuran korelasional digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan. Sevilla, et.al, 1993. Alasan peneliti menggunakan penelitian korelasi adalah karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tiga variabel, yaitu antara self esteem, religiusitas, dan intensi untuk berhenti menjadi wanita tuna susila.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Kerlinger dalam Sevilla, 1993 menyatakan bahwa populasi sebagai

keseluruhan anggota, kejadian, atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh wanita tuna susila yang berada di Panti Sosial Karya Wanita PSKW Mulya Jaya angkatan kedua tahun 2010 yang berjumlah 53 orang.

3.2.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Ferguson dalam Sevilla, 1993, sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh populasi siswa PSKW Mulya Jaya yang sesuai dengan karakteristik sampel dan berjumlah 42 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling yaitu pengambilan sampel dimana setiap objek penelitian yang diambil tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Bentuk yang digunakan dalam non- probability sampling adalah jenis purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan apabila peneliti memiliki pertimbangan- pertimbangan tertentu dengan tujuan tertentu pula. Sevilla dkk, 1993. Adapun karateristik sampel yang digunakan sebagai berikut: a. Wanita tuna susila, yaitu wanita yang melakukan hubungan seksual dengan pria secara berganti-ganti yang bukan merupakan pasangannya yang sah menurut hukum maupun agama, untuk mendapatkan imbalan uang atau yang lainnya. b. Terdaftar sebagai penghuni panti rehabilitasi PSKW Mulya Jaya sebagai siswa yang telah mendapat binaan mental dan rohani. c. Beragama Islam d. Dapat membaca dan menulis

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Sevilla dkk 1993, variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai atau sifat yang satu sama lain terpisah. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu: • Variabel Terikat DV : Intensi untuk berhenti menjadi Wanita Tuna Susila • Variabel Bebas 1 IV : Self Esteem • Variabel Bebas 2 IV : Religiusitas Definisi operasional yang dipakai untuk ketiga variabel ini adalah sebagai berikut: a. Intensi untuk berhenti menjadi wanita tuna susila adalah kecenderungan subjektif seseorang dimana ia memiliki keinginan untuk berhenti menjadi wanita tuna susila, seperti mencari pekerjaan yang lebih halal setelah ia keluar dari panti rehabilitasi, menghindari perbuatan dosa, dapat berkumpul lagi bersama keluarga, dan menjadi tekun beribadah. b. Self Esteem adalah evaluasi perasaan dan penilaian individu terhadap dirinya, kehidupannya, dan kaitan dengan orang lain. c. Religiusitas adalah sesuatu yang lebih menitikberatkan pada masalah perilaku, sosial, dan merupakan sebuah doktrin dari setiap agama atau golongan karena doktrin yang dimiliki oleh setiap agama wajib diikuti oleh setiap pengikutnya. Adapun beberapa hal yang didefinisikan secara operasional mengenai religiusitas ialah indikator religiusitas yang dikemukakan oleh John E. Fetzer 1999 yang dalam penelitian ini hanya menggunakan tujuh dimensi religiusitas karena ketujuh dimensi ini lebih relevan dengan penelitian ini. Ketujuh dimensi tersebut ialah sebagai berikut: 1 Merasakan pengalaman beragama sehari-hari daily spiritual experience 2 Ekspresi keagamaan sebagai sebuah nilai value 3 Keyakinan belief 4 Memaafkan forgiveness 5 Melatih diri dalam agama private religious practice 6 Penggunaan agama sebagai coping religiousspiritual coping 7 Komitmen beragama commitment Selain ketiga variabel inti tersebut, ada beberapa variabel lain yang turut diikutsertakan. Oleh karena peneliti menggunakan teori intensi dari Fishbein dan Ajzen 1988, maka variabel-variabel atau determinan pembentuk intensi, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan PBC juga dijelaskan. Berikut adalah penjelasan definisi operasionalnya. a. Sikap, yaitu besarnya perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek sikap, dalam hal ini berhenti menjadi wanita tuna susila. b. Norma subjektif, yaitu keyakinan individu bahwa sebagian besar dari significant others akan mengharapkan individu tersebut untuk berhenti atau tidak berhenti menjadi wanita tuna susila. c. Perceived behavioral control, yaitu persepsi kontrol yang dimiliki individu dan faktor-faktor yang mendukung atau menghambat untuk berhenti menjadi wanita tuna susila.

3.4 Pengumpulan Data