Teori Mekanisme Dengan Metode Impuls Pertama Gelombang Primer P

47

2.7.4 Diagram Mekanisme Sumber

Studi mekanisme pusat gempa bertujuan untuk menentukan model sesar gempa berdasarkan bidang nodal dari hasil pengamatan polaritas gelombang P yang dipancarkan oleh hiposenter. Jika, stasiun seismograf yang melingkupi pusat gempa cukup banyak, maka dengan mudah dapat dipisahkan antara kelompok stasiun yang merekam dilatasi. Kadang-kadang jumlah stasiun tidak cukup, sehingga tidak semua gempa dapat ditentukan solusi mekanisme pergerakan pusat gempanya. Untuk menggambarkan distribusi polaritas gerakan awal gelombang P secara global dapat digunakan prosedur grafik untuk menentukan dua bidang nodal. Hiposenter diasumsikan sebagai bola dengan radius sangat kecil yang disebut bola sumber gempa. Gelombang gempa mencapai stasiun seismograf S meninggalkan bola sumber gempa dengan sudut elevasi I dan azimuth , adalah azimuth stasiun penerima yang diukur dari titik utara episenter ke stasiun penerima searah jarum jam. Dan hasil pengukuran dan I serta penentuan fase gelombang P, kemudian diplot pada bola sumber. Ditentukan S pada bola sumber gempa dengan polaritas gelombang P kompresi atau dilatasi yang diamati di stasiun seismograf S. Prosedur ini dilakukan untuk semua stasiun yang merekam getaran gempa, sehingga diperoleh polaritas gelombang P secara global yang dipancarkan dari hiposenter. Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa polaritas gerakan awal gelombang langsung P tidak berubah selama penjalarannya sehingga polaritas pada bola sumber gempa masih sama dengan polaritas pada hiposenter. Untuk 48 kasus gelombang seismik refleksi seperti gelombang P, polaritas gerakan awal akan berubah sebaliknya setelah meninggalkan bidang refleksi. Karena bola sumber gempa merupakan bentuk dimensi ruang maka polaritas gerakan awal gelombang P akan terdistribusi dalam 3 dimensi. Hal ini sangat sulit untuk diinterpretasikan secara visual. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dibuat proyeksi dari bentuk tiga dimensi ke bentuk dua dimensi yang disebut sebagai diagram mekanisme sumber gempa yang lebih mudah dibuat interpretasinya secara visual. Gambar 2.24 Bola Pusat Gempa Yang Menggambarkan Hipocenter Gambar 2.25 Gambaran 3 Dimensi Radiasi Gelombang Gempa Model Kopel Ganda 49 Gambar 2.26 Proyeksi bola pusat gempa ke bidang equatorial Sebelum membuat diagram mekanisme sumber gempa, perlu ditentukan lebih dahulu bagaimana cara menginterpretasikannya. Gambar 2.26 menunjukkan cara memproyeksikan dari bola sumber gempa ke diagram pusat gempa. Pada model kopel ganda pola radiasi gelombang seismik simetri dengan hiposenter, sehingga yang dapat diproyeksikan hanya setengah bola sumber