Mekanisme Pusat Gempa Utama

74 banyak nilai data yang berupa kompresi, maka kemungkinan sesar untuk naik semakin besar, bila nilai dilatasi banyak, maka kemungkinan sesar untuk turun semakin besar pula. Selanjutnya dengan perintah PINV akan didapatkan hasil berupa Dip, Strike dan Rake. Adapun hasil yang diperoleh dari perintah PINV berupa bola fokus bidang nodal kompresi, dilatasi dengan nilai strike, dip, dan rake. Gambar 4.2 Bola Fokus Gempa Bumi Soroako 15 Februari 2011 dengan Hasil Olahan Program Azmtak Gambar 4.2 adalah bola fokus gempa bumi Soroako, dalam gambar tersebut terdapat dua sudut yaitu, sumbu T tarikan dan sumbu P tekanan. Sumbu T berada 75 di kuadran kompresi di tandai dengan kotak berwarna merah. Sumbu P berada di kuadran dilatasi di tandai dengan kotak berwarna biru. Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa hiposenter atau pusat diagram berada didalam kompresi daerah yang diarsirdiwarnai dengan kata lain sumbu T satu kuadran dengan fokus, maka dapat diinterpretasikan sebagai gempa bumi berpola sesar naik thrust fault. Pada pengukuran sudut, sudut rake bernilai positif + untuk sesar naik thrustreverse fault menandakan bahwa blok hanging wall bergerak ke atas terhadap foot wall. Hal ini diperkirakan karena adanya tumbukan antara tiga lempeng besar, Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia serta, lempeng sedang Filipina dan lempeng kecil Halmahera. Untuk gempa Soroako, 15 Februari 2011 ini pada umumnya kompresi terdistribusi dominan di daerah barat laut, ada pula titik-titik kompresi yang berada di sebelah selatan cenderung kearah barat daya tetapi sangat sedikit, sedangkan titik- titik dilatasi berada di daerah timur dan cenderung ke arah timur laut, ada pula titik- titik dilatasi yang berada di sebelah barat cenderung barat daya lebih sedikit dibandingkan pada arah timur. Distribusi dengan sumbu T tarikantension terkonsentrasi di sebelah barat laut dan distribusi dengan sumbu P tekananpressure terletak di sebelah timur laut. Nilai orientasi bidang sesar untuk Nodal I didapatkan, yaitu Strike: 111 , Dip: 70 , dan Rake: 3 . Sedangkan untuk Nodal II didapatkan Strike: 20 , Dip: 87 , serta Rake : 159 . Perpotongan antara dua garis nodal disebut dengan sumbu N null yang 76 berarti arah stressnya nol. Sumbu T dan sumbu P merupakan parameter yang menunjukan arah gaya yang bekerja pada hiposenter. Dari hasil gambar dan nilai-nilai orientasi bidang sesar dari gempa bumi Soroako, 15 Februari 2011 adalah ReverseThrust Fault atau sesar naik, dimana hanging wall bergerak ke atas terhadap foot wall dengan dominasi pada sumbu P.

4.3 Mekanisme Pusat Gempa Susulan

Data gempa susulan yang digunakan adalah gempa pada tanggal 16 Februari 2011, pukul 08:12:45 WIB, dengan magnitude sebesar 4.9 SR, pada kedalaman 75 km, dengan lokasi 4.39 LU-126.67 BT, Kepulauan Talaud. Hasil pengumpulan dan seleksi data diperoleh dari arah gerakan pertama gelombang P di stasiun yang berupa gerakan ke atas kompresi dan gerakan ke bawah dilatasi. Arah gerakan pertama gelombang P ini akan menjadi salah satu input untuk program Azmtak dengan nilai 1 untuk gerak kompresi dan -1 untuk gerak dilatasi. Hasilnya berupa data azimuth dan take off angle dari setiap stasiun. 77 Gambar 4.3 Format data gempa untuk input ke program Azmtak Gempa Susulan 78 Tabel 4.2 Hasil Pengolahan data Azmtak Gempa Susulan