Mekanisme Pusat Gempa Susulan
78
Tabel 4.2 Hasil Pengolahan data Azmtak Gempa Susulan
79
STASIUN IMPULS
TAKE OF ANGLE AZIMUTH
AAI 1.00
56.65 100.55
AAII 1.00
56.65 100.55
APSI 1.00
59.61 2.14
BBKI -1.00
56.61 261.52
BKB -1.00
57.65 284.38
BKSI -1.00
58.06 207.30
BLJI 1.00
54.87 236.36
BNDI 1.00
55.61 104.03
BYJI 1.00
55.14 231.34
CBJI 1.00
49.93 254.56
CGJI 1.00
48.67 254.91
CISI -1.00
50.54 249.29
FAKI -1.00
54.00 92.64
GTOI 1.00
57.85 24.73
IGBI 1.00
55.29 225.22
JMBI 1.00
47.07 272.31
KASI 1.00
47.68 259.40
KBKI 1.00
57.43 261.23
KDI -1.00
59.54 145.20
KHK -1.00
55.74 225.24
KLI 1.00
48.16 261.51
KLSI -1.00
48.03 262.07
KMMI -1.00
55.39 238.84
KMSI 1.00
57.66 38.35
LBMI -1.00
56.96 72.97
LEM 1.00
50.58 252.26
LUWI 1.00
59.63 39.77
MNI 1.00
57.60 39.93
MPSI 1.00
-57.98 328.73
MRSI 1.00
58.36 6.82
MSAI 1.00
56.32 96.95
NGJI -1.00
53.59 243.90
NLAI -1.00
57.39 98.03
PBKI 1.00
54.57 268.44
PCI -1.00
59.46 311.54
PMBI -1.00
48.20 268.06
PPBI -1.00
49.68 270.82
PWJI 1.00
53.60 240.12
SBJI -1.00
49.25 256.27
SGSI -1.00
56.38 32.79
SKJI -1.00
49.47 252.74
SMKI 1.00
57.65 294.58
SOEI -1.00
56.14 159.93
SPSI 1.00
59.45 230.73
STKI -1.00
54.19 283.84
SWJI -1.00
53.67 241.55
TNG -1.00
49.79 255.66
TNGI 1.00
49.79 255.65
TNTI -1.00
56.70 60.93
TTSI 1.00
59.66 252.08
UGM 1.00
52.71 243.46
80
UWJI 1.00
53.50 249.36
WAMI 1.00
47.59 95.78
WSI -1.00
56.38 190.13
Dari data tersebut, terdapat nilai kompresi c sebanyak 31 stasiun dan dilatasi d sebanyak 24 stasiun, dari seluruh total stasiun, yaitu 55 stasiun. Apabila semakin
banyak nilai data yang berupa kompresi, maka kemungkinan sesar untuk naik semakin besar, bila nilai dilatasi banyak, maka kemungkinan sesar untuk turun
semakin besar pula. Selanjutnya dengan perintah PINV akan didapatkan hasil berupa Dip, Strike
dan Rake secara. Adapun hasil yang diperoleh dari perintah PINV berupa bola fokus bidang
nodal kompresi,
dilatasi dengan
nilai strike,
dip ,
dan rake.
Gambar 4.4 Bola Fokus Gempa Susulan dengan Hasil Olahan Program Azmtak
81
Untuk gempa susulan ini pada umumnya kompresi terdistribusi dominan di daerah barat laut, ada pula titik-titik kompresi yang berada di sebelah selatan
cenderung kearah barat daya tetapi sangat sedikit, sedangkan titik-titik dilatasi banyak terdapat di daerah timur dan cenderung ke arah timur laut, ada pula titik-titik
dilatasi yang berada di sebelah barat cenderung barat daya .
Distribusi dengan sumbu T tarikantension terkonsentrasi di sebelah barat laut di daerah kompresi dan
distribusi dengan sumbu P tekananpressure terletak di sebelah timur laut di daerah dilatasi.
Berdasarkan solusi mekanisme pusat gempa dapat diketahui nilai orientasi bidang sesar untuk Nodal I didapatkan, yaitu Strike: 102
, Dip: 78 , dan Rake: -16
. Sedangkan untuk Nodal II didapatkan Strike: 196
, Dip: 74 , serta Rake: -167
. Untuk sumbu P tekanan berada disebelah timur dengan plunge 18
dan azimuth 62 .
Sumbu T tarikan berada di wilayah thrust fault, ada yang menyebar disebelah tenggara serta barat laut dengan azimuth 332
dan plunge 2 .
Dari hasil gambar dan nilai-nilai orientasi bidang sesar dari gempa bumi susulan adalah ReverseThrust Fault atau sesar naik, dimana hanging wall bergerak
ke atas terhadap foot wall dengan dominasi pada sumbu P.