72
4.2 Mekanisme Pusat Gempa Utama
Hasil pengumpulan dan seleksi data diperoleh dari arah gerakan pertama gelombang P di stasiun yang berupa gerakan ke atas kompresi dan gerakan ke
bawah dilatasi. Arah gerakan pertama gelombang P ini akan menjadi salah satu input untuk program Azmtak dengan nilai 1 untuk gerak kompresi dan -1 untuk gerak
dilatasi. Hasilnya berupa data azimuth dan take off angle dari setiap stasiun. Seperti pada tabel 4.1 dibawah ini
Tabel 4.1 Hasil Pengolahan data Azmtak Gempa Utama
73
STASIUN IMPULS
TAKE OFF ANGLE AZIMUTH
APSI 1.00
59.61 2.14
AAII -1.00
56.65 100.55
BNDI -1.00
55.61 104.03
FAKI -1.00
54.00 92.64
ABJI 1.00
55.26 233.90
BBKI -1.00
56.61 261.52
BKSI -1.00
58.06 207.30
BKB -1.00
57.65 284.38
CGJI -1.00
58.06 207.30
BLJI -1.00
48.67 254.91
BYJI -1.00
54.87 236.36
CISI -1.00
55.14 231.34
CMJI -1.00
50.54 249.29
CNJI -1.00
51.04 247.55
FAKI -1.00
49.96 251.03
GTOI -1.00
54.00 92.64
JAGI 1.00
57.85 24.73
KASI -1.00
54.89 230.87
JMBI -1.00
47.68 259.40
KBKI -1.00
47. 07 272.31
KHK -1.00
57.43 261.23
KMMI 1.00
55.74 100.55
KMSI -1.00
55.39 225.24
KRK -1.00
57.66 39.77
LBMI -1.00
53.97 261.26
LEM -1.00
56.96 328.73
LUWI 1.00
50.58 6.82
LWLI 1.00
59.63 96.95
NGJI -1.00
47.33 243.90
NLAI -1.00
57.98 98.03
PBKI -1.00
58.36 268.44
PCI 1.00
56.32 311.54
PPBI -1.00
53.59 270.82
PWJI -1.00
57.39 240.12
SGSI -1.00
54.57 32.79
SKJI 1.00
59.46 252.74
SOEI 1.00
49.68 159.93
SPSI -1.00
53.60 230.73
STKI 1.00
56.38 283.84
SWI -1.00
49.47 80.79
SWJI 1.00
56.14 241.55
TNG -1.00
59.45 255.66
TNTI -1.00
54.19 60.93
TTSI 1.00
-59.66 252.08
UWJI -1.00
53.50 249.3
UGM -1.00
52.71 243.46
WSI 1.00
56.38 190.13
Dari data tersebut, terdapat nilai kompresi c sebanyak 14 stasiun dan dilatasi d sebanyak 37 stasiun, dari seluruh total stasiun, yaitu 51 stasiun. Apabila semakin
74
banyak nilai data yang berupa kompresi, maka kemungkinan sesar untuk naik semakin besar, bila nilai dilatasi banyak, maka kemungkinan sesar untuk turun
semakin besar pula. Selanjutnya dengan perintah PINV akan didapatkan hasil berupa Dip, Strike
dan Rake. Adapun hasil yang diperoleh dari perintah PINV berupa bola fokus bidang nodal kompresi, dilatasi dengan nilai strike, dip, dan rake.
Gambar 4.2 Bola Fokus Gempa Bumi Soroako 15 Februari 2011 dengan Hasil
Olahan Program Azmtak Gambar 4.2 adalah bola fokus gempa bumi Soroako, dalam gambar tersebut
terdapat dua sudut yaitu, sumbu T tarikan dan sumbu P tekanan. Sumbu T berada