65
Pusat Jakarta, yang selanjutnya dikonversi, agar dapat dibuka oleh Software Dimas
. 2
Data sekunder gempa bumi, yang diperoleh dari database gempa, yang dikelola oleh ISC International Seismology Center, yaitu berupa hasil
penelitian.
66
Mulai
3.5 Tahapan Penelitian
Data Gempa Bumi
Penentuan fase pertama gelombang P
Konversi faktor c compresi dan d dilatasi menjadi 1 dan -1
Pembuatan file sesuai format data lintang, bujur, kedalaman, jumlah data kode stasiun dan polarisasi data
Penentuan azimuth dan sudut take off
Pengeplotan azimuth dan sudut take off pada bidang luasan yang sama
Penentuan mekanisme sumber gempa bumi dan parameternya yaitu dip, strike, dan rake
Konsistensi hasil penentuan mekanisme sumber
Mekanisme sumber gempa bumi dan parameter sesar
Selesai Ya
Tidak
Gambar 3.2. Diagram Alir Prosedur Penentuan Solusi Mekanisme Sumber Gempa Bumi
67
3.6 Pengolahan Data
Metode pengolahan data berdasarkan impuls pertama gelombang primer P yang berupa pembacaan jejak pertama gelombang primer, yaitu kompresinaik c
dan dilatasiturun d dari setiap stasiun pencatat gempa. Data yang digunakan meliputi lokasi gempa bumi yang telah diketahui Koordinat
episenter lintang dan bujur, kedalaman, jumlah kode stasiun yang mencatat gelombang P dan data polaritas awal gelombang P. Penentuan parameter mekanisme
sumber gempa bumi, yaitu saat polaritas awal naik disebut kompresi, yang dinotasikan sebagai c dan saat polaritas turun disebut dilatasi, yang dinotasikan
sebagai d. Parameter dalam menyelesaikan mekanisme sumber dengan menggunakan polaritas gelombang P, dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
1. Membuka Program Dimas dan memasukan data gempa bumi Soroako 15
Februari 2011 yang diperoleh dari BMKG. 2.
Membaca dan menentukan arah gerakan pertama gelombang P polaritas gelombang P.
3. Mengkonversi faktor c kompresi, yang ditandai dengan gerakan awal
gelombang P mengarah ke atas menjadi 1, untuk gerakan awal ke atas kompresi = 1 sedangkan yang ditandai dengan gerakan awal gelombang P
mengarah ke bawah menjadi -1, untuk gerakan awal ke bawah dilatasi = -1. 4.
Membuka Program Notepad, untuk memasukkan nilai polaritas gelombang, lintang, bujur, kedalaman, jumlah kode stasiun. Selanjutnya disimpan dalam
68
format DAT, yang kemudian data ini akan menjadi input dalam Program Azmtak
, yang akan menghasilkan azimuth dan sudut take off sudut elevasi 5.
Output dari Program Azmtak, akan menjadi input untuk Program Pinv. Output dari Program Pinv, adalah pengeplotan azimuth dan sudut take off dan
memisahkan antara daerah kompresi dan dilatasi pada proyeksi bidang luasan yang sama, sampai diperoleh dua garis pemisah yang membagi daerah
kompresi dan dilatasi kedalam empat kuadran. Salah satu bidang nodal tersebut merupakan bidang sesar. Kemudian menentukan mekanisme sumber
dan parameter bidang sesar strike, dip dan rake. 6.
Membuat model mekanisme sumber dengan menggunakan Command Prompt
, selanjutnya dibuka menggunakan program PDFCreator. 7.
Hasil diagram mekanisme sumber dalam program PDFCreator ini ditransfer ke bentuk file PDF. Dapat diperoleh penentuan bidang sesar dari dua bidang
nodal. 8.
Strike, dip, dan rake yang ditentukan dari solusi bidang sesar yang telah diperoleh, untuk selanjutnya digunakan untuk interpretasi tipe dan arah sesar
penyebab gempa bumi. 9.
Menentukan akurasi hasil parameter mekanisme sumber gempa bumi, dengan cara melihat tingkat kesalahannya. Hasil yang diambil adalah hasil yang
mempunyai tingkat kesalahan kurang dari atau sama dengan 30 . Persentase kesalahan tersebut dihitung dengan cara, banyaknya titik yang