BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Awal munculnya Islam melalui wahyu pertamanya adalah ditandai dengan isyarat Iqra’ bacalah dalam surat al-‘Alaq yang berisi perintah
terhadap hambanya untuk selalu membaca, yang mana perintah membaca sudah tentu pula selalu diiringi dengan menulis sebagai adanya bahan yang
akan dibaca, berikut dalam firman Allah:
⌧⌧ ⌧
Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam [Maksudnya: Allah mengajar manusia
dengan perantaraan tulis baca]. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ketahuilah Sesungguhnya manusia
benar-benar melampaui batas. Karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembalimu.
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang.” QS. Al- ‘Alaq: 1-9
Dalam ayat tersebut mengandung pesan, bahwa aktivitas membaca dan menulis memang sebuah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Aktivitas
1
2
membaca sangat ditentukan oleh tersedianya bahan bacaan yang menuntut produktivitas menulis sebagai sarana pengadaan bahan bacaan. Buku adalah
salah satu bentuk karya intelektual, menulis buku dapat dikatakan pesan atau perintah tersirat Al-Quran yang sepatutnya dijadikan tradisi kaum muslimin.
1
Sejalan dengan perintah Allah untuk banyak membaca maka selayaknya untuk kaum intelektual Islam terutama seorang da’i untuk
menyalurkan pengetahuannya dan pemikirannya tentang ajaran Islam dalam sebuah tulisan. Hal ini pula bisa disebut dengan dakwah, ketika seseorang
berdakwah melalui tulisannya agar dapat dibaca oleh orang lain yakni mad’u sehingga penulis dapat mengajak pembacanya menuju pencerahan spiritual.
Menurut Bunda Gola Gong “Tulisan kita ibarat setapak yang bisa membawa orang ke mata air atau nyala lilin dikegelapan”.
2
Hal inilah yang menunjukkan betapa besarnya pengaruh tulisan kepada pembacanya, hal ini
pula yang dapat dimanfaatkan oleh para da’i untuk menyampaikan ajaran Islam dengan menggunakan media tulisan. Dengan karya tulis seorang da’i
dapat menyampaikan pemikirannya dan mengajak mad’u atau pembaca untuk meningkatkan kualitas keimanannya.
KH. Muhammad Idris Jauhari adalah seorang tokoh yang tinggal disalah satu desa di daerah Madura. KH. Muhammad Idris Jauhari adalah
salah satu pendiri dari Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura, sebuah Pondok yang besar di daerah Madura yang memiliki konsep
pendidikan yang modern, memiliki kurikulum yang berdiri sendiri, yang
1
Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah Dengan Menulis Buku, Bandung : Media Qolbu, 2004, hal. 11, 31-34
2
Gola Gong, Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, Bandung: Salamandani, 2007, hal. 35
3
kurikulumnya selalu berkembang tiap tahunnya juga karena buah dari konsep pemikiran KH. Muhammad Idris Jauhari.
Beberapa karya tulisnya dibidang keilmuan pendidikan dan juga mengandung unsur dakwah dan nilai-nilai Islam. KH. Muhammad Idris
mendalami banyak bidang keilmuan seperti pendidikan, dakwah, dan lain sebagainya. Banyak karya tulis yang telah ditulis olehnya, berikut beberapa
judul karya tulisnya: Hakekat Pesantren dan Kunci Sukses Belajar Di dalamnya, Mencetak Muslim Multi Terampil, Anak Muda Menjadi Sufi
Mengapa Tidak, Pembudayaan Hidup Islami, dan lain sebagainya. Adapun karya tulisnya yang mengandung nilai-nilai dakwah salah satunya berjudul
Dzikrullah Sepanjang Waktu, karya tulis ini berisi tentang untuk kita selalu melaksanakan dzikrullah sepanjang waktu, dalam keadaan apapun, baik
senang maupun sedih dan di mana saja kita berada untuk selalu melaksanakan dzikrullah.
Dalam penelitian ini penulis tertarik dengan buku karangannya yang berjudul Dzikrullah Sepanjang Waktu. Perjalanan dakwah beliau dari berbagai
segi ilmu yang dibidangi dan kesungguhan untuk menuangkan pemikirannya dalam sebuah tulisan sangat cukup menjadi alasan untuk ditelaah lebih dalam
dan diteliti tentang pemikiran dakwahnya. Dalam buku tersebut dijelaskan tentang dzikrullah yang memiliki makna “menyebut atau mengingat” Allah,
penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang bagaimana pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam bukuya tersebut yang berjudul
“Dzikrullah Sepanjang Waktu” dan juga penulis ingin mengetahui bagaimana aktivitas dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari. untuk itu penulis melakukan
4
penelitian mengenai “Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari Dalam Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah