20
3. Metode dakwah dengan hati bil qolb, yang dimaksud dengan metode
dakwah dengan hati adalah dalam berdakwah hati tetap ikhlas, dan tetap mencintai mad’u dengan tulus, apabila suatu saat mad’u atau objek
dakwah menolak pesan dakwah yang disampaikan, mencemooh, mengejek bahkan mungkin memusuhi dan membenci da’i atau muballigh, maka hati
da’i tetap sabar, tidak boleh membalas dengan kebencian, tetapi sebaliknya tetap mencintai objek, dan dengan ikhlas hati da’i hendaknya
mendo’akan objek supaya mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Selain dari metode tersebut, metode yang lebih utama lagi adalah bil
uswatun hasanah , yaitu dengan memberi contoh prilaku yang baik dalam
segala hal. Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW hanya ditentukan oleh akhlak yang sangat mulia yang dibuktikan dalam realitas kehidupan
sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Seorang da’i harus menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan metode dakwah yang dilaksanakan oleh KH. Muhammad Idris Jauhari ada beberapa seperti metode dakwah lembaga sosial yang
berbentuk dalam sebuah pesantren dan juga metode dakwah bil qalam atau dakwah dalam bentuk karya tulis.
F. Media Dakwah
Wasilah media dakwah adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah ajaran Islam kepada madu. Untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan
berbagai wasilah. Ada beberapa macam media dakwah, sebagai berikut:
21
1. Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan
lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.
2. Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat kabar,
surat-menyurat, korespondensil, spanduk dan sebagainya. Berdakwah melalui karya tulis adalah salah satu metode dakwah seorang da’i yang
ingin mengajak dan menjelaskan kepada pembaca atau mad’u tentang Islam dan mengajak agar ummat Islam dapat meningkatkan kualitas
keimanannya sebagai hamba Allah. 3.
Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur dan sebagainya. 4.
Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti televisi, film, slide,
OHP, internet dan sebagainya. 5.
Akhlak yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan
didengarkan oleh madu.
G. Efek Dakwah
Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi. Artinya, jika dakwah telah dilakukan oleh seorang dai dengan materi dakwah,
wasilah , dan metode tertentu, maka akan timbul respon dan efek atsar pada
madu penerima dakwah. efek Atsar sering disebut dengan feed back umpan balik dari proses
dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para dai.
22
Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal efek sangat besar artinya dalam penentuan
langkah-langkah dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis efek dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi yang sangat merugikan pencapaian tujuan
dakwah yang akan terulang kembali. Sebaliknya dengan menganalisis efek dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera
diketahui untuk diadakan penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya corrective action
. Demikian juga strategi dakwah yang dianggap baik dapat ditingkatkan.
Jalaluddin Rahmat menyatakan bahwa efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi khalayak. Efek
ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,
disenangi atau dibenak khalayak, yang meliputi segala yang berhubungan dengan emosi, sikap serta nilai. Sedangkan efek behavioral merujuk pada
perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku”
17
H. Tujuan Dakwah