Macam-macam Dzikir Fungsi Dzikir

32 Para jumhur ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan dzikrullah dalam ayat ini adalah “shalat” karena ayat sebelum kalimat dzikrullah ini Allah menerangkan tentang fungsi shalat yang dapat mencegah pelakunya dari kekejian dan kemungkaran. Untuk itu hampir dari semua jenis dzikrullah yang disebutkan di atas seperti Basmalah, Hauqolah, Hamdalah, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan lain sebagainya semua terdapat dalam shalat. Seperti dalam firman Allah: ..... ىﺮْآ ﺬﻟ ةﻮ ﱠﺼﻟا ﻢ أو “…dan tegakkan shalat untuk mengingat-Ku” 22

2. Macam-macam Dzikir

a. Dzikir bil ‘Amal : yaitu segala perbuatan yang tujuannya untuk mengingat Allah. Misalnya, seorang siswa atau mahasiswa tidak pernah mencontek di saat ujian karena dia tahu bahwa Allah selalu mengawasi setiap saat dan kesempatan. b. Dzikir ‘Aqliyah : yaitu dzikir orang-orang yang berilmu Ulil Albab dengan cara tafakkur dan tadabbur. Mereka menggunakan ilmu yang dimiliki untuk berdzikir kepada Allah. Ini penting karena ketika ilmuan tidak menggunakan ilmunya untuk berdikir kepada Allah maka ilmunya cenderung akan membuat mereka sombong. 22 Muhammad Idris Jauhari, Dzikrullah Sepanjang Waktu, Sumenep Madura: Mutiara Press, 2008, hal. 1-16 33 c. Dzikir bil Lisan : yaitu setaip ucapan yang di lafalkan dengan tujuan untuk mengingat Allah. Misalnya, ucapan istighfar, takbir, tahmid, dan tahlil setelah selesai shalat lima waktu. Dzikir lisan terbagi menjadi dua, yaitu: 1 Dzikir Ma’tsur Yaitu dzikir yang bersumber dari al-Quran dan as-sunnah. Terdapat banyak dzikir dan do’a yang tertera di dalam Al-Quran dan telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui Hadisnya. 2 Dzikir Ghairu Ma’tsur Yaitu dzikir yang tidak berdasarkan pada Al-Quran dan as-Sunnah, semata-mata hanyalah ijtihad para ulama, seperti dzikir yang di tulis oleh syeh an-Nawawi Al batani dan lain sebagainya. 3 Dzikir Bil Qalbi Yaitu hati yang selalu mengingat Allah ketika muncul listasan untuk berbuat maksiat. Misalnya ketika kita berniat untuk mengambil barang orang lain akan tetapi tidak jadi untuk melakukannya karena takut akan azab Allah Swt. 23

3. Keutamaan Dzikir

a. Mendapat ketenangan Hati

Allah berfirman, ☺ 23 Aam Amiruddin dan M. Arifin Ilham..., hal: 16-20 34 Artinya: yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Q.S. Ar- Ra’d:28 Dzikir yang sebenar-benarnya dzikir adalah dzikir yang di dalamnya terucap kalimat-kalimat yang berkarakter dan mampu menembus ruang kalbu yang paling dalam. Hatipun akan selalu hadir dan siap untuk segala hal yang menimpa dengan segala kerelaan dan keridhaan, karena dia yakin bahwa Allah selalu menemani. Semakin menambah kekuatan iman dan istiqamah terus menerus. Tiada lagi rasa sedih dan rasa takut selain kepada Allah semata. Allah berfirman: Artinya: Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Q.S. Yunus:62 Adapun ciri-ciri sikap ketenangan hati yang terlahir dari dzikir: 1 Sikap berfikir positif “Positif Thinking” 2 Menerima Ketetapan Allah 3 Ikhlas Dalam Bekerja 4 Percaya Diri Dalam Menghadapi Persoalan Hidup

b. Selalu Diingat Oleh Allah

Allah berfirman: 35 Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku . Q.S. Al-Baqarah: 152. Bahwa dzikir akan membawa efek positif pada kedekatan manusia dengan Allah. Kedekatan ini tentu saja berbeda dengan kedekatan seorang manusia dengan manusia. Kedekatan manusia dengan manusia biasanya bersifat temporal karena mudah dipengaruhi oleh kepentingan masing- masing, sehingga ketika kepentingan tersebut tidak terpenuhi maka kedekatan itu mulai pudar. Berbeda dengan kedekatan manusia dengan Allah yang dibangun dengan dzikir, tentu atas landasan kasih sayang, ketulusan dan ketaatan. Kalaupun ada kepentingan, kepentingan itu hanya datang dari pihak manusia saja, pada hakikatnya, Allah tidak membutuhkan dzikir manusia karena tanpa hal itupun Allah sama sekali tidak akan merugi. Lebih dari itu pula, Allah tetap akan menumpahkan rahmat kepada hamba-Nya yang senantiasa berdzikir membangun kedekatan kepada-Nya tanpa batas.

c. Mendapat Perlindungan Allah Pada Hari Kiamat

Rosulullah bersabda, ”Ada tujuh golongan yang akan dilindungi oleh Allah di hari tiada lindungan kecuali lindungan-Nya,……..seseorang yang berdzikir pada Allah dengan menyendiri hingga berlinang air matanya.” H.R. Bukhari 36 Dihari akhir kiamat yang begitu dahsyat sebagai penutup kehidupan dunia, sebagai hari pembalasan untuk orang yang melakukan dosa dan ganjaran baik untuk orang yang melaksanakan amalan shaleh. Di hari inilah di mana tak ada satupun di antara manusia yang dapat mencari tempat sembunyi untuk meminta perlindungan kecuali perlindungan Allah dan bekal amal baik selama di dunia. Akan tetapi betapa murahnya Allah yang mana hadist tadi menjelaskan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapatkan pertolongan di hari kiamat dan salah satunya adalah mereka yang berdzikir kepada-Nya, berdzikir manakah yang dimaksud hadist tersebut? Ibnu Hajr Al-Atsqalani menjelaskan dalam kitab Fathul Bary yang menyebutkan bahwa,”Dzikir kepada Allah tersebut dilakukan hati dengan tadzakkur mengingat dan menyebut-nyebut atas keagungan-Nya atau dengan lisan, dengan mengucapkan sejumlah kalimat-kalimat dzikir yang mengagungkan-Nya.”

d. Dapat Melepaskan Pengikat Setan Saat Bangun Tidur

Setan adalah merupakan musuh utama yang nyata untuk manusia. Karena program utamanya adalah mengajak manusia untuk tinggal bersama mereka di neraka kelak. Upaya harian setan yaitu dengan membuat ikatan di kepala manusia yang sedang tidur di malam hari. Dikala manusia tidur setan membuat tiga tali untuk mengikatnya, sehingga ketika dia bangun akan merasa susah dan tidurnya semakin nyenyak. Bangun kesiangan jika sesekali memang terampuni, itupun apabila ada alasan jelas dan dapat diterima. 37

e. Menjadikan Hidup Ini Jadi Hidup

Sebagian orang memaknai hidup ini penuh dengan masalah, dengan dzikir kita akan lebih tahu pemaknaan hidup, tujuan hidup akan terpampang jelas, langkah hidup begitu pasti, hidup akan terasa lebih bermakna, hidup tidak akan terasa hampa. Karena dengan dzikir kita dapat mengenal dan dekat dengan Allah.

f. Dapat Melunakkan Hati

Rasululah besabda, ”janganlah kalian memperbanyak bicara kecuali dzikir kepada Allah, karena sesungguhnya bayak bicara tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauhnya manusia dari Allah adalah yang hatinya keras.”H.R. Tirmidzi Diantara ucapan yang menjadi keharusan adalah ucapan yang berisi dzikir, mengucap asma Allah dan sifat-sifat-Nya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Basahi selalu bibir kita dengan dzikir karena kedekatan kita dengan Allah akan menjadikan hati kita lunak.

g. Dijauhkan Dari Api Neraka

Rosululah bersabda: “Allah SWT. Berfirman: ‘Keluarlah kalian dari neraka karena mengingat-Ku dihari-harinya atau takut pada-Ku ada disuatu tempat takut melakukan maksiat”. H.R. Tirmidzi

h. Dilingkupi Rahmat Allah dan Diberkahi Ketenangan

Rosulullah bersabda: “Tidak satupun kaum yang berdzikir kepada Allah kecuali dikelilingi malaikat dan diliput rahmat dan mereka di 38 karuniai ketenangan dan Allah senantiasa mengingat mereka”. H.R. Tirmidzi 24

4. Objek Dzikir

a. Dzikrullah

Dzikrullah adalah dzikir untuk mengingat Allah, tujuannya supaya kita selalu beribadah kepada-Nya. Berdzikir kepada Allah yang dianjurkan bukanlah kuantitas dzikirnya akan tetapi kualitas dzikirnya. Dan inilah dzikir yang biasa dilakukan oleh orang-orang shaleh.

b. Dzikrul Maut

Dzikrul maut adalah mengingat kematian. Kita menjalani hidup memiliki tujuan yaitu untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Sebelum menuju pintu akhirat kita harus melalui pintu akhir dari kehidupan kita yaitu pintu kematian, yang mana pintu ini adalah pintu akhir dalam menjalankan tugas kita sebagai hamba Allah. Salah satu untuk kita memperbanyak amal shaleh yaitu dengan memperbanyak dzikrul maut mengingat kematian.

c. Dzikrul ‘Azab

Dzikrul ‘Azab adalah mengingat ‘Azab Allah, mengingat ‘Azab Allah juga adalah salah satu memotivasi kita untuk beramal shaleh menuju akhirat. 25

5. Fungsi Dzikir

Fungsi zikir menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya’ Ulum Addin” menjelaskan bahwa dengan zikir maka hati menjadi tenang, zikir juga 24 Aam Amiruddin dan M. Arifin Ilham..., hal. 21-35 25 Ibid., hal. 36-41 39 bisa mendatangkan ilham, menghalangi ruang gerak setan sehingga setan menjauh dari hati manusia. Dan dalam kondisi itulah malaikat memberikan ilham ke dalam hati manusia. 26 Dalam risalah al-Qusyairiyah dijelaskan bahwa zikir adalah rukun tiang yang paling kuat sebagai jalan menuju Allah atau bahkan saka guru tarekat mengatakan bahwa seseorang tidak akan bisa sampai kepada Allah bila tidak menjalankan zikir secara tetap. 27 Zikir menurut tuntunan syariat Islam dan al-Qur’an adalah menyebut nama dan mengingat Allah dalam setiap keadaan, yang bertujuan untuk menjalin ikatan batin kejiawaan antara hamba dengan Allah sehingga timbul rasa cinta dan jiwa muraqabah merasa dekat dan merasa diawasi oleh Allah Swt. Senada dengan apa yang dijelaskan oleh Hasan al-Banna bahwa zikir menurut ketentuan syariat adalah zikir yang menyebut nama Allah dengan membaca tasbih, tahlil, takbir, istigfar, membaca al-Qur’an, membaca do’a yang matsur, selain itu juga majlis-majlis yang diadakan untuk dakwah Islamiyah. 28 Terkait dengan hal demikian Allah Swt berfirman: ☯ ⌧ ⌧ Artinya “ Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. ” Al-ahzab 41-42 26 Imam Al-Ghazali, Dzikrullah Rahasia dan Kekuatan, Pondok Gede: PT. Sahara Intisains: 2009, cet. Ke-II, hal. 5 27 Simuh, Tasawuf dan perkembangannya dalam Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996, cet. Ke-I, hal. 109 28 Abdul Qadir Djaelani, Koreksi Terhadap Ajaran Tasawuf, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, cet. Ke-I, hal. 210 40

J. The Sosial Construction of Reality

Teori ini menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann melalui bukunya yang berjudul The Social Construction of Reality: A Treatise in the sociological of knowledge pada tahun 1966. Ia menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan di alami bersama secara subjektif. Realitas sosial adalah pengetahuan yang bersifat keseharian yang hidup dan berkembang di masyarakat. 29 Istilah konstruksi sosial atas realitas didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi di mana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif. Realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstruksi sosial di sekelilingnya. Selain itu juga hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosial tempat pemikiran itu timbul, bersifat berkembang dan dilembagakan dan kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus menerus. Realitas sosial yang dimaksud oleh Berger dan Luckmann ini terdiri dari: 1. Realitas Objektif adalah realitas yang terbentuk dari pengalaman di dunia obyektif yang berada di luar individu dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan, 2. Realitas Simbolis adalah merupakan ekspresi simbolis dari realitas obyektif dalam berbagai bentuk, 29 H. M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Tomas Luckman, Jakarta: Prenada Media Grup, 2008, cet. Ke-I, hal: 13-14