Dengan demikian semakin jelas, pada prinsipnya ajaran dakwah bertujuan membimbing umat manusia kepada sesuatu yang bermanfaat, sera menunjukan
kepadanya bagaimana cara meraih kebahagian hidup masa kini dan masa yang akan datang. Kebahagiannya hanya bisa tercapai dengan cara menumbuhkan
benih-benih “hidayah”, mensucikan jiwa, menjalankan perintah Tuhan, memelihara diri dari sesuatu yang subhat serta larangan agama.
3. Unsur-Unsur Dakwah a. Materi Dakwah
Yang dimaksud dengan materi dakwah ialah semua ajaran yang datangnya dari Allah s.w.t yang dibawa oleh Rasulullah s.a.w. untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia yang berada di bumi ini. Untuk berdakwah bagai para da’i Allah SWT. Menganjurkan untuk membuka Al-Qur’an Al-Karim, karena
didalamnya mengandung pokok-pokok bahasan materi apa yang harus dipaparkan kepada para mustami’ pendengar. Menurut Asmuni Syukir materi dakwah
secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu masalah keimanan aqidah, masalah keislaman syariah, dan budi pekerti
akhlakulkarimah
12
, materi dakwah dapat kita pahami sebagai pesan yang disampaikan oleh seseorang da’i kepada mad’unya. Pesan tersebut biasanya akan
disesuaikan dengan: 1.
Kondisi kadar intelektual dan kebutuhan masyarakat 2.
Mencakup ajaran Islam secara kaffah dan universal, yakni aspek ajaran tentang hidup dan kehidupan serta program umum syariat Islam.
3. kebutuhan asasi dharu, dan kebutuhan sekunder tahsini.
12
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dalam Islam, Surabaya: Al-Iklas, 1987, h.60
b. Metode Dakwah
Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu “meta” melalui dan “bodos” jalan, cara. Maka metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Jerman metode berasal dari methodian artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal
dari kata methodos artinya jalan, sedang dalam bahasa Arab artinya thari. Sehingga metode adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran
untuk mencapai suatu maksud. Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang
da’I komunikator kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Di antaranya adalah jenis metode yang bervariasi, yaitu dengan:
1. Metode ceramah
13
Ceramah adalah suatu teknik atau metode dakwah yang banyak diwarnai oleh cirri karekteristik bicara oleh seorang da’i pada suatu aktivitas dakwah.
2. Metode Tanya-Jawab Metode tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan cara
mendorong sasarannya objek dakwah untuk menyatakan sesuatu masalah yang dirasa belum dimengerti dan da’i sebagai penjawabnya.
3. Debat Debat sebagai metode dakwah pada dasarnya mencari kebenaran bukan
kemenangan dalam arti menujukan kebenaran dan kehebatan Islam. 4. Percakapan
13
Drs. Hasanudin MA, Manajemen Dakwah, h. 60
Percakapan antar pribadi atau individual conference adalah percakapan bebas antara seorang da’i dengan individu-individu sebagai sasaran dakwahnya.
5. Metode dakwah Suatu metode dakwah dimana seorang da’i memperlihatkan suatu contoh
yang baik terhadap muridnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan, misalnya memperagakan cara sholat.
6. Metode Personal Approach Yaitu metode yang dilaksanakan dengan cara langsung melalui pendekatan
kepada individu.
14
Pada prakteknya metode ini bersifat “face to face” melalui tatap muka, atau pendekatan dengan bentuk personal atau individu, pokok
persoalan bagi seorang pembawa dakwah harus bisa menentukan cara yang tepat dan efektif dalam menghadapi suatu golongan tertentu dalam suatu keadaan dan
suasana tertentu.
15
Diantara metode di atas ada juga dakwah yang dilakukan dengan menggunakan metode, seperti:
1. Bi al-Hikmah Adalah penyeruan atau pengajakan dengan cara bijak, filosofis,
argumentatif, dilakukan dengan adil, penuh kesabaran dan ketabahan, sesuai dengan risalah an-nubuwwah dan ajaran-ajaran Al-Qur’an atau wahyu ilahi yang
berarti juga dakwah bijak, mempunyai makna selalu memperhatikan suasana, situasi, dan kondisi mad’u.
16
2. Dakwah al-Mau’idzatil Hasanah
14
Depag RI, Metode Dakwah Terhadap Narapidana, Jakarta: PPBDI,1987, h.36
15
Drs. Anwar Masy’ari, Study Tentang Ilmu Dakwah, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1981, h.79
16
Asep Muhidin, Dakwah Dalam Persektif Al-Qur’an, Jakarta: CV Pustaka Setia, 2002, Cet. Ke-I, h.164