Metode Dakwah Unsur-Unsur Dakwah a. Materi Dakwah

Adalah berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mad’u. 17 3. Dakwah bi al-Mujadalah Adalah upaya dakwah melalui jalan bantahan, diskusi atau berdebat dengan cara yang baik, sopan santun, saling menghargai dan tidak arogan. Cara berdakwah seperti ini diperuntukan bagi orang-orang yang hatinya dikungkung secara kuat oleh tradisi jahiliyah yang dengan sombong dan angkuh melakukan kebatilan, serta mengambil posisi arogan dalam menghadapi dakwah. 18 Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan apabila metode ini digunakan yaitu, a. Tidak menghina, mengejek merendahkan pihak lawan dan menghujat. b. Tujuan diskusi adalah untuk mencari kebenaran sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. c. Tetap menghargai pihak lawan sebab jiwa manusia tetap memiliki harga diri. 4. Karya Wisata Yaitu metode yang dilakukan dengan membawa mitra dakwah ke tempat- tempat yang memiliki nilai historis keislaman atau lembaga-lembaga penyelenggara dakwah dengan tujuan agar mereka dapat menghayati arti tujuan dakwah dan mendakwahkan ajaran-ajaran Islam kepada orang lain. 19 5. Pemberian Bantuan Sosial 17 Moh. Ali Azis,Ilmu Dakwah, h.136 18 Asep Muhidin, Dakwah Dalam Persektif Al-Qur’an, h.167 19 Moh.Ali Azia, Ilmu Dakwah,Jakarta, Kencana 2004, h.179 Metode ini merupakan metode yang dilaksanakan dengan jalan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat dakwah yang sifatnya mengadakan perubahan perilaku masyarakatnya menjadi lebih baik. 20

c. Media Dakwah

Menurut Abdul Munir Mulkhan, media dakwah adalah peralatan yang dipakai untuk menyampaikan materi dakwah. Pada zaman modern umpanya, dakwah tidak cukup disampaikan dengan lisan atau tulisan belaka. Tanpa bantuan alat-alat modern yang sekarang itu terkenal dengan sebutan alat-alat komunikasi massa, yaitu surat kabar, radio, televisi, film, video, internet, telepon, hp dan tape recorder, kata-kata yang terucapkan dari manusia hanya dan menjangkau jarak yang sangat terbatas, sedangkan alat-alat komunikasi massa itu jangkauan dakwah tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu. 21 Media adalah alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada khalayaknya. Asal kata media adalah jamak dari bahasa latin “median” yang berarti alat atau perantara. Secara istilah media berarti sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai sesuatu tujuan dakwah yang telah ditentukan. Macam-macam media menurut ahmad mubarok adalah: 22 a. Media Visual, yaitu media atau alat yang ditangkap dengan menggunakan indera penglihatan, contohnya: media cetak Koran dan majalah. b. Media Auditif, yaitu media atau alat yang ditangkap dengan menggunakan indera pendengaran, contohnya: radio. 20 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, Cet.ke-1,h.24 21 Abdul Munir Mulkhan, Idiologi Gerakan Dakwah, Yogyakarta: SIPRESS, 1996, h.58 22 Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001, h.96 c. Media Audiovisual, yaitu media atau alat yang ditangkap dengan menggunakan penglihatan dan pendengaran, contohnya: televise, film. Dari berbagai literature ilmu dakwah. Media dakwah dapat diklasifikasikan menjadi : a. Forum tatap muka, seperti ceramah, diskusi, dialog, seminar, worksop dan lain- lain. b. Media yang tercetak melalui buku, artikel keagamaan disurat kabar, konsultasi keagamaan di majalah-majalah dan sebagainya. c. Media elektronik, misalnya mimbar agama Islam di radio, kuliah subuh di televise dan program keagamaan atau rohani lainya. d. Media cetak dan elektronik yaitu internet. 23

4. Organisasi Sebagai Media Dakwah a. Pengertian Organisasi Dakwah

Organisasi dakwah merupakan sebuah organisasi yang berbentuk sebuah tim atau kelompok dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai suatu sasaran tertentu, dimana semua kegiatannya akan bersentuhan langsung dengan para anggotanya. Sedangkan difinisi dari sebuah tim adalah sebagai dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi kearah tujuan bersama. 24 Dalam sebuah organisasi tentunya ada sebuah pengorganisasian, pengorganisasian adalah suatu proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggun jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta 23 Prihanto, Internet Sebagai Media Dakwah Alternatif Pada Masyarakat Informasi, Surabaya, Jurnal Ilmu Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Vol.4 no.2, 2001, h.1-8 24 M. Munir , S.Ag, M.A. Wahyu Ilahi, S.Ag, M.A., Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, Cet. Ke-1, h. 154 suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

b. Tujuan Pengorganisasian

Setelah organisasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengorganisasian, tujuannya adalah: 25 1. Membagi kegiatan-kegiatan dakwah menjadi departemen-departemen atau divisi-divisi dan tugas-tugas yang terperinci dan spesifik. 2. Membagi kegiatan dakwah serta tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing jabatan atau tugas dakwah 3. Mengoordinasikan berbagai tugas organisasi dakwah 4. Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan dakwah ke dalam unit-unit. 5. Membangun hubungan di kalangan da’i baik secara individu, kelompok, dan departemen. 6. Menetapkan garis wewenang formal. 7. Mengalokasikan dan Memberikan sumber daya organisasi dakwah. 8. Dapat menyalurkan kegiatan-kegiatan dakwah secara logis dan sistematis Media seperti pengertian di atas adalah, menurut Mulkan media adalah alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada khalayaknya. Asal kata media adalah jamak dari bahasa latin “median” yang berarti alat atau perantara. Secara istilah media berarti sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai sesuatu tujuan dakwah yang telah ditentukan. 25 M. Munir , S.Ag, M.A. Wahyu Ilahi, S.Ag, M.A., Manajemen Dakwah, h. 138