Pengaruh Pada Masyarakat Analisis Keberhasilan Tujuan Program Dakwah Tahun 2008 IPHI DKI

buku, dan ini telah terealisasikan dengan penerbitan buku manasik haji, yang dikarang atau disusun langusung oleh pak H. Mahpudin.

2. Kegiatan Manasik Haji

a. Pengetahuan Seputar Tata Cara Pelaksanaan Haji Kegiatan manasik haji, diperlukan bagi jamaah yang akan menunaikan ibadah Haji, adapun kegiatan manasik haji ini sudah terselenggara dengan baik di IPHI DKI Jakarta, dikatakan baik karena dalam prosesnya melibatkan orang- orang yang memang mempunyai pengetahuan dan wawasan tentang haji, dan yang menjadi keutamaan adalah orang yang memberikan manasik adalah orang yang sudah berhaji. 5 b. Informasi Aktual Tentang Keadaan Di Tanah Suci Pengalaman ketika menunaikan ibadah haji menjadi nilai penting ketika disampaikan kepada calon jamaah haji, akan gambaran seperti apa di Tanah Suci. 6 Update informasi seputaran Tanah Suci dan pelaksanaan haji dari tahun ketahun diperlukan. Jadi informasi yang didapat tidak hanya pengalaman saja, tetapi bisa dari lain-lain, salah satunya mungkin dari internet. Ataupun dari Departemen Agama. Untuk fasilitas internet umum yang diperuntukan untuk jamaah semisal warnet atau yang lain masih belum ada di IPHI DKI Jakarta. Menurut penulis kebutuhan jamaah akan pengetahuan pelaksanaan haji telah diakomodir dengan adanya manasik haji yang telah diprogramkan IPHI DKI Jakarta, pemberian informasi sangat penting kepada calon haji. Agar si calon jamaah haji tidak “buta” mengenai tanah suci.

3. Melanjutkan Program yang Terhenti

5 Wawancara dengan pak H. Mahpudin 6 Wawancara dengan pak H. Mahpudin Beberapa hal menyebabkan kegiatan dakwah yang ada pada program IPHI DKI Jakarta tidak terlaksana, namun ada keingingan dari jamaah untuk melanjutkan prosesnya salah satunya, kegiatan tersebut dilakukan secara perseoarangan. Seperti: a. Penyaluran Dakwah Lewat Media Cetak Terkendalanya buletin Al-mabrur dalam penerbitan, disiasati sebagian jamaah dengan menulis artikel yang kemudian dikirim pada penerbit untuk diterbitkan pada media cetak, pada dasarnya prosesnya adalah kesepakatan antara peberbit dengan media cetak tersebut dalam hal ini isi dan bobot artikel yang menjadi prioritas. b. Bekerjasama Mendirikan Panti Jompo Permasalahan dana menjadi faktor kunci tersendatnya program ini, yang ada pada program kerja di bidang ibadah sosial dan kesejahteraan umat di BAB III. Untuk itu jamaah IPHI DKI Jakarta. yang mempunya dana dan mempunya kopetensi di bidang ini melanjutkan apa yang telah diprogramkan IPHI DKI Jakarta. c. Pelatihan Kader Mubaligh Dalam hal ini kendala utama adalah karena pelatih pengajarnya telah wafat di akhir tahun 2008 sehingga kegiatannya tidak terlaksana lagi ditahun 2009. sehingga prosesnya juga berhenti dan tidak terlaksana lagi. Jika dilihat dari periode kerja IPHI dengan tengat periode adalah 5 tahun. Maka kegiatan ini selayaknya bisa kembali aktif. Dalam hal ini penulis juga menuliskan beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan dakwah di IPHI DKI Jakarta, secara kontekstual dari semua kegiatan yang ada pada program kerja di BAB III diatas, ada beberapa kegiatan yang hanya bisa dilaksanakan pada rentang tahun 2008. dan sisanya adalah kegiatan-kegiatan yang tidak terlaksana. Bahkan mandek. Itu di sebabkan oleh beberapa kendala. Beberapa kendala-kendala yang menyebabkan pelaksanaan program tidak terlaksana adalah: 1. Latar belakan dari anggota IPHI DKI Jakarta membuat mobilitas kegiatannya agak terganggu. 2. Usia dari para jamaah IPHI DKI Jakarta yang rata-rata adalah berusia diatas 40 tahun. 3. Kurangnya dana untuk melakukan proses kegiatan dakwah. 4. Kuranggnya koordinasi antar anggota IPHI DKI Jakarta. 5. Adanya kesibukan masing-masing dari jamaah IPHI DKI Jakarta. 6. Tidak terlaksana jika Ketua atau Pelopor pelaksanaannya sakit atau meninggal. 7. Secara organisasi kurang maksimal, karena anggota dari IPHI DKI Jakarta biasanya melakukan kegiatan dakwah berupa ceramah atau usaha lain yang dilakukan secara pribadi diluar wewenang IPHI DKI Jakarta. 8. Heteroginitas anggota secara sosial dan ekonomi melahirkan aspirasi dan persepsi yang sangat beragam, cukup menyulitkan organisasi dalam upaya menampung dan menyalurkan kehendak anggota masing-masing. 9. Meskipun ikatan persaudaraan haji Indonesia sudah banyak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, namun masih terdapat para haji yang belum merasa perlu berpartisipasi dalam kegiatan tersebut melalui organisasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia.