Pola Aktivitas Gempa Bumi Susulan

20 terjadi pada daerah pusat gempa dengan struktur batuan yang tidak homogen dan distribusi tegangan mekanis yang tidak merata. c. Earthquake swarm Yakni aktivitas gempa bumi dengan kekuatan kecil yang berkepanjangan tanpa gempa bumi utama. Gejala ini terjadi pada daerah pusat gempa bumi dengan struktur batuan yang sangat tidak homogen dibawah pengaruh tegangan mekanis yang sangat tidak merata. Jumlah gempa bumi susulan dapat mencapai ratusan kali dalam sehari, jumlah ini akan menurun terhadap waktu secara cepat atau perlahan tergantung pada struktur batuan dan distribusi tegangan mekanis di sekitar sumber gempa bumi.

2.4.2. Mekanisme Gempa Bumi Susulan

Pada dasarnya bahwa deretan gempa bumi susulan merupakan gempa bumi yang mempunyai frekuensi banyak. Gempa bumi susulan yang dapat dirasakan dapat dinyatakan secara umum patahan lokal dari pada lapisan permukaan bumi. Bila dimulai dengan patahan besar pada kedalaman tertentu dipermukaan bumi, bagian yang terbanyak mengumpulkan tegangan energi pada saat pelepasan energi tersebut akan menjadi gempa bumi utama. Banyak sekali tegangan sisa yang tertinggal di dalam dan di sekitar daerah patahan tersebut. Dan juga tegangan konsentrasi yang tinggi disekitarnya maka akan membentuk retakan-retakan dan patahan-patahan. Meskipun tegangan rata- 21 rata didaerah ini menurun dengan kejadian gempa bumi utama, dan tegangan konsentrasi setempat pada suatu titik tidak tetap, karena bertambah secara tiba- tiba setelah terjadinya gempa bumi utama. Jadi terdapat patahan-patahan lokal yang diakibatkan oleh terjadinya gempa bumi utama. Menurut Beniof 1951 tegangan elastis yang keluar merupakan bagian yang terpenting dalam pemakaian tegangan sisa. Meskipun mekanisme gempa bumi susulan ini agak berbeda dengan pendapat Beniof pada beberapa ketentuan. Dalam model Beniof model gempa bumi susulan disebabkan oleh pergerakan patahan yang sama yang ditimbulkan oleh gempa bumi utama. Pada model lain gempa susulan tidak selalu terjadi pada patahan yang sama dan biasanya terjadi didalam daerah patahan yang luas yang mengelilingi gempa bumi utama. Sifat- sifat mekanisme gempa susulan dapat disebutkan sebagai berikut: 1 Gempa bumi susulan terjadi pada daerah yang terangkat naik pada waktu timbulnya gempa bumi utama Ishomoto, 1937 daerah ini bersesuain dengan daerah patahan karena volume daerah ini bertambah akibat suatu proses payahan. 2 Gempa bumi susulan terjadi pada daerah yang luas dan sering terjadi pada satu sisi patahan disekeliling gempa bumi utama Matuzawa, 1962. Sedangkan distribusi yang tidak serupa dari model patahan sebagai berikut dari sifat struktur patahan yang peka. 3 Gempa bumi susulan jarang terjadi pada gempa dalam Matuzawa, 1954; Mogi, 1963 . Hal ini disebabkan kondisi batuan dalam yang berbeda dengan di permukaan terutama tekanan dan suhu tinggi.