Mekanisme Gempa Bumi Susulan
21 rata didaerah ini menurun dengan kejadian gempa bumi utama, dan tegangan
konsentrasi setempat pada suatu titik tidak tetap, karena bertambah secara tiba- tiba setelah terjadinya gempa bumi utama. Jadi terdapat patahan-patahan lokal
yang diakibatkan oleh terjadinya gempa bumi utama. Menurut Beniof 1951 tegangan elastis yang keluar merupakan bagian
yang terpenting dalam pemakaian tegangan sisa. Meskipun mekanisme gempa bumi susulan ini agak berbeda dengan pendapat Beniof pada beberapa ketentuan.
Dalam model Beniof model gempa bumi susulan disebabkan oleh pergerakan patahan yang sama yang ditimbulkan oleh gempa bumi utama. Pada model lain
gempa susulan tidak selalu terjadi pada patahan yang sama dan biasanya terjadi didalam daerah patahan yang luas yang mengelilingi gempa bumi utama. Sifat-
sifat mekanisme gempa susulan dapat disebutkan sebagai berikut: 1
Gempa bumi susulan terjadi pada daerah yang terangkat naik pada waktu timbulnya gempa bumi utama Ishomoto, 1937 daerah ini bersesuain
dengan daerah patahan karena volume daerah ini bertambah akibat suatu proses payahan.
2 Gempa bumi susulan terjadi pada daerah yang luas dan sering terjadi pada
satu sisi patahan disekeliling gempa bumi utama Matuzawa, 1962. Sedangkan distribusi yang tidak serupa dari model patahan sebagai berikut
dari sifat struktur patahan yang peka. 3
Gempa bumi susulan jarang terjadi pada gempa dalam Matuzawa, 1954; Mogi, 1963 . Hal ini disebabkan kondisi batuan dalam yang berbeda
dengan di permukaan terutama tekanan dan suhu tinggi.
22 4
Dimana konstanta b dalam hubungan magnitudo dengan frekuensi dari gempa susulan lebih besar dari pada gempa bumi lainnya. Kecuali gempa
bumi pendahuluan Mogi 1963; Sujehiro 1964 . Nilai b lebih besar menunjukkan keadaan patahan dari pada daerah-daerah gempa bumi
susulan. 5
Bagian terpenting dari fenomena gempa bumi susulan yaitu distribusi waktu tertentu.
Jadi fenomena gempa bumi susulan tampak menjelaskan sebagai bagian fundamental dari suatu patahan pada lapisan bumi.