dan K. Jika kekurangan lemak, maka kita akan berisiko kekurangan vitamin- vitamin tersebut Denny, 2013.
Menurut Harsono 2006 kebutuhan lemak kita adalah 20 hingga 30 dari kebutuhan total energi dengan proporsi lemak tak jenuh lebih lebih
dominan daripada lemak jenuh. Untuk asupan lemak tak jenuh, dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan
seperti alpukat, zaitun, ikan laut dalam seperti salmon dan makarel.
2.2.4 Gizi lebih pada Anak Pra Sekolah
Kegemukan obesitas pada anak anak membuat pertumbuhan anak menjadi tidak seoptimal anak-anak seusianya. Kegemukan akan menjadikan
anak akan cepat terengah-engah, ngos-ngosan atau sesak nafas ketika berjalan ataupun berlari. Anak menjadi tidak kuat dalam menjalankan
aktifitas dalam jangka waktu yang lama. Hal ini akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh anak dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan begitu,
anak menjadi lebih lamban dalam mengerjakan sesuatu Devi, 2002. Batasan gizi lebih sehingga bisa disebut dengan masalah gizi adalah
minimal 15, obesitas sebesar 5 WHO,2000. Anak yang mengalami gizi lebih memiliki struktur otot dan rangka yang besar Uripi, 2004.
2.3 Patofisiologi dan Dampak Gizi Lebih
2.3.1 Patofisiologi Gizi Lebih pada Anak Pra Sekolah
Davidson dan Birch 2001 mengatakan bahwa konsep perubahan berat badan disebabkan oleh asupan energi yang tinggi dan penggunaan
energi yang rendah.
Hal serupa juga dikatakan oleh Supariasa 2001, gizi lebih disebabkan oleh dua hal yaitu :
1. Pemasukan kalori yang tinggi pada tubuh. Kalori yang tinggi dalam tubuh akan menyebabkan:
a. Penyimpanan glikogen
yang tinggi. Keadaan ini akan menyebabkan pertukaran glukosa juga tinggi. Dengan glukosa
yang tinggi di dalam darah, maka insulin akan ikut naik yang disertai dengan meningkatnya trigliserida. Peningkatan insulin
menyebabkan tingginya
reabsorbsi natrium
yang akan
berpengaruh pada tekanan darah seseorang. b. Penyimpanan protein yang tinggi menyebabkan simpanan asam
amino yang tinggi juga di dalam tubuh. 2. Pemakaian energi yang rendah. Pemakaian energi lebih rendah dari
asupan kalori, akan menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh. Penimbunan dapat terjadi pada beberapa tempat yaitu:
a. Sel lemak pada gluteal, sehingga lipolisis basal akan tinggi. Hal in berakibat pada penurunan kadar HDL dan peningkatan risiko
terhadap penyakit jantung koroner. b. Sel lemak pada abdominal, sehingga asam lemak portal
meningkat. Dengan demikian akan terjadi pertukaran kolesterol yang tinggi yang berpengaruh pada tingginya ekskresi kolesterol
serta meningkatnya risiko terkena batu empedu.
2.3.2 Dampak Gizi Lebih pada Anak Pra Sekolah
Anak dengan overweight gizi lebih mampunyai risiko yang cukup besar terhadap berbagai penyakit. Gizi lebih dalam jangka waktu yang lama
akan menyebabkan obesitas. Obesitas merupakan gangguan status kesehatan berupa timbunan lemak akibat dari kelebihan asupan yang tidak seimbang
dengan kebutuhan tubuh Uripi,2004. Orang tua merasa bahwa anak dengan kondisi gemuk malah merasa
senang karena anggapan bahwa anak gemuk adalah lucu. Padahal, kegemukan merupakan faktor pencetus terjadinya penyakit yang
menurunkan usia harapan hidup. Menurut Devi 2012, jika anak mengalami gizi lebih, maka akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti:
1. Memicu depresi Anak akan depresi dengan bentuk badannya yang tidak ideal, apalagi
jika anak mendapatkan ejekan dari teman-temannya, susah berteman, dan tidak diikutsertakan dalam kegaiatan olahraga karena dianggap
lamban. 2. Merusak liver hati
Lemak pada tubuh yang semakin lama semakin menumpuk akan mengganggu metabolisme liver dan menyebabkan peradangan dan luka
pada liver. Hal berikut akan mengundang penyakit hati lainnya mudah menyerang lever.
3. Penyakit Jantung koroner Penyakit jantung terjadi karena adanya plak yang disebabkan oleh
adanya kolesterol dan trigliserida di dalam darah. Oleh karena itu kelebihan berat badan harus segera diatasi agar tidak terjadi masalah
gizi yang tidak diharapkan. 4. Diabetes
Terjadinya diabetes adalah karena tingginya kadar gula dalam darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah jangka waktu yang lama akan
menyebabkan diabetes 5. Stroke
Stroke diawali dengan tingginya kolesterol dan trigliserida di dalam darah. Menurut WHO, stroke adalah gejala defisit fungsi susunan saraf
yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak. 6. Osteoartritis
Kegemukan dapat menyebabkan adanya gangguan di bagian sendi terutama sendi lutut karena sendi ini terbebani oleh berat badan yang
lebih, dengan begini tulang rawan akan semakin menipis dan menjadi aus. Akibatnya, dengan gerak sendi yang terbatas, dapat menyebabkan
nyeri dan bisa menyebabkan peradangan. Gejala ini disebut dengan osteoartritis.
2.4 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gizi Lebih