Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Status Gizi Lebih Hubungan antara Perilaku Menetap Menonton Televisi dengan

mengalami gizi lebih mempunyai persentase lebih kecil daripada yang tidak mengalami gizi lebih. Selain status gizi lebih orang tua, variabel yang termasuk kerentanan familial yaitu riwayat penyakit jantung. Variabel ini diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner. Distribusi responden berdasarkan riwayat penyakit jantung salah satu dan atau kedua orang tua dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7 Distribusi Responden berdasarkan Riwayat Penyakit Jantung Orang Tua pada Anak Pra Sekolah di TK Salman ITB Tahun 2013 Riwayat Penyakit Jantung salah satu dan atau kedua orang tua Frekuensi n Persentase Tidak 53 94,6 Ya 3 5,4 Jumlah 56 100 Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel diperoleh bahwa orang tua responden yang salah satu dan atau keduanya mempunyai riwayat penyakit jantung sangat sedikit dibandingkan yang tidak mempunyai penyakit jantung

5.3 Analisis Bivariat

5.3.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Status Gizi Lebih

Hasil analisis bivariat antara jenis kelamin dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah di TK Salman ITB Ciputat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8 Distribusi Status Gizi Lebih menurut Jenis Kelamin pada Anak Pra Sekolah di TK Salman ITB Tahun 2013 Jenis Kelamin Status Gizi Lebih Total P value Gizi Lebih Tidak Gizi Lebih N N N 0,481 Perempuan 6 20,0 24 24 30 100 Laki-laki 3 11,5 23 88,5 26 100 Total 9 16,1 47 83,9 56 100 Berdasarkan ha sil uji statistik dengan α = 5, diperoleh p value = 0,481 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah. 5.3.2 Hubungan antara Persen Asupan Lemak dengan Status Gizi Lebih Hasil analisis bivariat antara persen asupan lemak dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah di TK Salman ITB Ciputat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9 Distribusi Status Gizi Lebih menurut Persen Asupan Lemak pada Anak Pra Sekolah di TK Salman ITB Tahun 2013 Persen Asupan Lemak Status Gizi Lebih Total P value Gizi Lebih Tidak Gizi Lebih N N N 0,037 25 lebih 8 16,7 40 83,3 48 100 10-25 cukup 7 100 7 100 10 kurang 1 100 1 100 Total 9 16,1 47 83,9 56 100 Berdasarkan hasil uji statistik dengan α = 5 didapatkan p value = 0,037 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara persen asupan lemak dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah.

5.3.3 Hubungan antara Perilaku Menetap Menonton Televisi dengan

Status Gizi Lebih Hasil analisis bivariat antara persen asupan lemak dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah di TK Salman ITB Ciputat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.10. Tabel 5.10 Distribusi Status Gizi Lebih menurut Lama Menonton Televisi pada Anak Pra Sekolah di TK Salman ITB Tahun 2013 Lama Menonton Televisi Status Gizi Lebih Total P value Gizi Lebih Tidak Gizi Lebih N N N 1,00 1 jam 7 16,7 35 83,3 42 100 ≤1 jam 2 14,3 12 85,7 14 100 Total 9 16,1 47 83,9 56 100 Berda sarkan hasil uji statistik dengan α = 5 didapatkan p value = 1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menonton televisi dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah.

5.3.4 Hubungan antara Kerentanan Familial terhadap Kenaikan Berat