5.3.4 Hubungan antara Kerentanan Familial terhadap Kenaikan Berat
Badan dengan Status Gizi Lebih 5.3.4.1
Hubungan antara Status Gizi Lebih Orang Tua dengan Status Gizi Lebih
Hasil analisis bivariat antara status gizi lebih orang tua dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah di TK Salman
ITB Ciputat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11 Distribusi Status Gizi Lebih menurut Status Gizi Lebih
Orang Tua pada Anak Pra Sekolah di TK Salman ITB Tahun 2013
Status Gizi Lebih
Orang Tua Status Gizi Lebih
Total P
value Gizi Lebih
Tidak Gizi Lebih
N N
N 0,256
Gizi lebih 5
25,0 15
75,0 20
100 Tidak Gizi
lebih 4
11,1 32
88,9 36
100 Total
9 16,1
47 83,9
56 100
Berdasarkan hasil uji statistik dengan α = 5 didapatkan p value = 0,256 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara status gizi lebih orang tua dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah.
5.3.4.2 Hubungan antara Riwayat Penyakit Jantung Orang Tua
dengan Status Gizi Lebih
Hasil analisis bivariat antara riwayat penyakit jantung orang tua dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah di TK
Salman ITB Ciputat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.12 Distribusi Status Gizi Lebih menurut Riwayat Penyakit
Jantung Orang Tua pada Anak Pra Sekolah di TK Salman ITB Tahun 2013
Riwayat Penyakit
Jantung Orang Tua
Status Gizi Lebih Total
P value
Gizi Lebih Tidak Gizi
Lebih N
N N
1,00 Tidak
9 17,0
44 83,0
53 100
Ya 3
100,0 3
100 Total
9 16,1
47 83,9
56 100
Berdasarkan hasil uji statistik dengan α = 5 didapatkan p value = 1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit jantung orang
tua dengan status gizi lebih pada anak pra sekolah.
60
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan baik yang murni dari peneliti maupun dari metode yang digunakan dan keadaan di luar kemampuan peneliti. Adapun
keterbatasan yang ada pada penelitian ini yaitu: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, yaitu penelitian yang
dilakukan pada saat ini dengan pengambilan data dependen dan independen dalam waktu yang bersamaan. Metode ini tidak dapat digunakan untuk melihat
masalah kausalitas terjadinya gizi lebih pada anak pra sekolah. Tidak diketahui faktor-faktor yang mana yang lebih dulu atau yang paling utama menyebabkan
terjadinya gizi lebih
6.2 Gambaran Status Gizi Lebih pada Anak Pra Sekolah di TK Salman ITB
Tahun 2013
Anak merupakan aset bangsa yang akan menentukan masa suatu negara pada masa yang akan datang. Pertumbuhan anak dimulai dari bayi, balita, remaja
hingga dewasa. Dalam tingkatan itu perlu bagi orang tua untuk selalu memperhatikan kesehatan anaknya termasuk asupan terutama pada anak balita.
Gizi pada masa ini akan mempengaruhi gizi saat dewasa. Kebiasaan pola makan yang baik dari orang tua akan diikuti oleh anak. Kebutuhan gizi anak harusnya
lebih diperhatikan juga saat anak mulai memasuki dunia pendidikan, play group dan TK. Anak-anak dengan usia 3-6 tahun yang masuk dalam taman kanak-