antropometri WHO 2005 dalam Kepmenkes 2010, umur dihitung dalam bulan penuh. Contoh : umur 2 bulan 29 hari dihitung sebagai umur 2 bulan.
Berat badan merupakan parameter terpenting dalam antropometri. Berat badan digunakan untuk menggambarkan jumlah protein, lemak, air
dan mineral pada tulang. Parameter tinggi badan penting untuk mengetahui gizi masa lalu dan sekarang jika umur tidak diketahui secara tepat. Lingkar
lengan atas dapat digunakan sebagai salah satu pilihan untuk menilai status gizi. Namun, parameter ini tidak bisa menjadi pilihan tunggal untuk menilai
status gizi karena tidak dapat mewakili perubahan status gizi seseorang dalam jangka pendek Supariasa dkk, 2001.
Dalam kondisi normal, pengukuran berat badan, tinggi badan dan parameter lain berbeda pelaksanaannya pada bayi, balita, remaja hingga
dewasa. Pengukuran pada berat badan pada anak, remaja ataupun dewasa disesuaikan dengan alat dan cara masing-masing. Berat badan bayi diukur
menggunakan timbangan bayi, balita menggunakan timbangan dacin, remaja hingga dewasa menggunakan timbangan injak. Pengukuran tinggi badan dan
parameter lain juga menyesuaikan dengan kondisi yang ada Anggraeni, 2012.
2.1.2.1 Indeks Antropometri
1. BBU
Berat badan merupakan salah satu parameter yang menggambarkan massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif
terhadap perubahan-perubahan kecil. Oleh karena itu parameter
ini sangat labil dan hanya bisa akurat jika tubuh dalam keadaan normal. Saat kondisi normal, berat badan berkembang selaras
dengan umur. Sedangkan saat kondisi abnormal, berat badan mungkin lebih lambat maupun lebih cepat dari yang seharusnya
Anggraeni, 2012 Indeks BBU lebih mudah dimengerti oleh masyarakat.
Indeks ini dapat digunakan untuk menilai status gizi akut atau kronis, sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil dan
dapat mendeteksi kegemukan overweight Supariasa dkk, 2001.
Disamping mempunyai kelebihan, beberapa kekurangan indeks ini antara lain menimbulkan imterpretasi status gizi yang
salah jika ternyata yang diukur mengalami asitesedema, umur tidak dapat ditaksir dengan tepat di daerah pedesaan karena
pencatatan yang kurang baik, sedangkan untuk mengetahui status gizi pada balita memerlukan data umur yang akurat, selain itu
sering terjadi kesalahan dalam pengukuran seperti gerakan anak saat penimbangan, yang terakhir adalah pada pengukuran ini
sering mengalami hambatan dengan sosial dan budaya masyarakat setempat yang merasa anaknya dijadikan sebagai
barang dagangan Supariasa dkk, 2001.
2. TBU
Tinggi badan adalah parameter yang dapat melihat status gizi sekarang dan keadaan yang telah lalu. Pertumbuhan tinggi
panjang badan tidak secepat dan sesignifikan berat badan, serta relatif kurang sensitif untuk menilai masalah kekurangan gizi
dalam waktu singkat. Status kekurangan gizi baru terlihat dalam waktu yang relatif lama Anggraeni, 2012.
Beberapa kelebihan dalam indeks TBU ini antara lain baik untuk menilai gizi masa lampau, dan untuk ukuran panjang dapat
dibuat sendiri dan murah. Sedangkan untuk kelemahan indeks ini antara lain tinggi badan tidak cepat naik dan turun, diperlukan
dua orang untuk melakukan pengukuran pada anak agar anak bisa berdiri tegak, serta ketepatan umur yang sulit didapat
Supariasa dkk, 2001.
3. BBTB