Hal  ini  sesuai  dengan  pendapat  Feigin  2006  yang  menyatakan  bahwa hipertensi  merupakan  faktor  risiko  yang  utama.  Hipertensi  dapat  mengakibatkan
rusaknya  dinding  pembuluh  darah  dengan  memperkeras  arteri  dan  terbentuknya bekuan darah dan aneurisma yang semuanya mengarah pada stroke.
12
Penelitian  Syarif R  2004  dengan  desain  case  series  mendapatkan  bahwa penderita  stroke  di  Rumah  Sakit  Tembakau  Deli  PTP  Nusantara  II  Medan  dengan
faktor risiko hipertensi sebesar 49,6.
10
6.6. Onset Serangan
Proporsi  penderita  stroke  berdasarkan  onset  serangan  di  Rumah  Sakit  Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
64.0 26.0
10.0
≥ 6 Jam 6 Jam
Tidak Tercatat
Gambar 6.12. Diagram  Pie  Penderita  Stroke  Rawat  Inap  Berdasarkan  Onset Serangan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006
Berdasarkan gambar 6.12. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi dengan onset serangan
≥ 6 jam sebesar 64,0 dan proporsi terendah adalah  6 jam sebesar 26,0.
Hal  ini  terjadi  karena  kurangnya  pengetahuan  penderita  dan  keluarganya sehingga  terlambat  dalam  membawa  penderita  ke  rumah  sakit  untuk  mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
perawatan.  Keterlambatan  ini  akan  mempengaruhi  kerusakan  atau  lesi  pada  otak akibat penyumbatan atau perdarahan sehingga dapat mempengaruhi lamanya rawatan
untuk  proses  pemulihan.  Jika  penderita  cepat  di  bawa  ke  rumah  sakit,  maka  besar kemungkinan dapat mencegah meluasnya gangguan pada otak dan dapat mengurangi
akibat yang ditimbulkan oleh stroke. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mariati 2005 di RSUD Propinsi
Riau  Pekanbaru  dengan  desain  case  series  memperoleh  proporsi  penderita  stroke terbesar dengan onset serangan
≥ 6 jam sebesar 71,3.
9
6.7. Lama Rawatan Rata-rata
Berdasarkan  tabel  diketahui  bahwa  lama  rawatan  rata-rata  penderita  stroke rawat  inap  di  Rumah  Sakit  Haji  Medan  tahun  2002-2006  adalah  7,31  hari,  standar
deviasi  SD  6,914  hari,  Coefisien  of  Variation  94,58,  lama  rawatan  tersingkat adalah 1 hari dan terpanjang adalah 45 hari.
Lama  atau  singkatnya  waktu  penderita  stroke  dirawat  di  rumah  sakit tergantung pada tingkat keparahan stroke, jumlah pemeriksaan  yang perlu dilakukan
dan proses pemulihan pada penderita.
12
Universitas Sumatera Utara
6.8. Keadaan sewaktu Pulang
Proporsi  penderita  stroke  berdasarkan  keadaan  sewaktu  pulang  di  Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
60.5 23.8
15.7
PBJ Meninggal
PAPS
Gambar 6.13. Diagram Pie Penderita Stroke Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006
Berdasarkan gambar 6.13. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap  di  Rumah  sakit  Haji  Medan  tahun  2002-2006  tertinggi  adalah  pulang  berobat
jalan  sebesar  60,5  dan  proporsi  terendah  adalah  pulang  atas  permintaan  sendiri sebesar 15,7.
Hal ini dapat disebabkan oleh karena setelah mendapatkan pelayanan medis di rumah  sakit  untuk  pemulihan  dapat  melakukan  rehabilitasi  sendiri  di  rumah  dengan
bantuan  anggota  keluarga  dan  ahli  terapi,  tetapi  masih  harus  selalu  mengontrol perkembangan kesehatan penderita stroke ke rumah sakit secara rutin.
Hal  ini  sesuai  dengan  hasil  penelitian  Miravianti  2005  dengan  desain  case series yang mendapatkan proporsi penderita stroke rawat inap di RSU Herna Medan
dengan pulang berobat jalan sebesar 69,3.
28
Universitas Sumatera Utara
6.9. Case Fatality Rate CFR Penderita Stroke Pertahun