Berdasarkan gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi suku Batak sebesar
36,7 dan yang terendah adalah suku Nias sebesar 2,1. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar penderita yang berkunjung ke
Rumah Sakit Haji adalah bersuku Batak yang terdiri dari Batak Mandailing, Karo, Simalungun dan Toba. Sumber: Data Rekam Medik RS Haji Medan
Hal ini sesuai dengan penelitian Siregar F 2002 di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dengan desai case control bahwa proporsi penderita stroke tertinggi
adalah suku Batak sebesar 69,1.
23
Hal ini juga sesuai dengan penelitian Hutabarat 2007 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan desain case series yang
memperoleh proporsi penderita stroke tertinggi adalah suku Batak sebesar 81,1.
31
6.2.4. Agama
Proporsi penderita stroke berdasarkan agama di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
5.0
95.0 Islam
Kristen
Gambar 6.5. Diagram Pie Penderita Stroke Rawat Inap Berdasarkan Agama Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi beragama Islam sebesar
95,0 dan Kristen sebesar 5,0. Hal ini bukan berarti agama merupakan faktor risiko terjadinya stroke, tetapi
karena Rumah Sakit Haji adalah rumah sakit yang bernafaskan Islam yang didirikan oleh Gubernur Sumatera Utara atas permintaaan masyarakat yang menginginkan
sebuah rumah sakit Islam sehinga pengunjungnya banyak yang beragama Islam. Selain agama Islam, penderita yang beragama Kristen juga ada ditemukan di Rumah
Sakit Haji. Hal ini terjadi karena penderita yang beragama kristen merupakan pasien rujukan dari rumah sakit lain.
6.2.5. Pendidikan
Proporsi penderita stroke berdasarkan pendidikan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
33.5
23.8 25.6
17.1
Pendidikan Tingkat Menengah Pendidikan Tingkat Rendah
Tidak Tercatat Pendidikan Tingkat Tinggi
Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita Stroke Rawat Inap Berdasarkan Pendidikan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi pada pendidikan tingkat
menengah sebesar 33,5 dan terendah pada pendidikan tingkat tinggi sebesar 17,1.
Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar pengunjung Rumah Sakit Haji Medan adalah pendidikan tingkat menengah sehingga proporsinya lebih tinggi
dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Selain itu, peranan tingkat pendidikan formal secara tidak langsung berhubungan terhadap upaya-upaya pengenalan
penyakit, dampak yang ditimbulkan dan penanganannya.
6.2.6. Pekerjaan