Sisi Tubuh Yang Mengalami Kelumpuhan Faktor Risiko

6.4. Sisi Tubuh Yang Mengalami Kelumpuhan

Proporsi penderita stroke berdasarkan sisi tubuh yang mengalami kelumpuhan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 46.3 14.2 31.7 7.8 Hemiparese Sinistra Hemiparese Dextra Tidak Tercatat Hemiparese Duplex Gambar 6.10. Diagram Pie Penderita Stroke Rawat Inap Berdasarkan Sisi Tubuh Yang Mengalami Kelumpuhan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006 Berdasarkan gambar 6.10. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi mengalami hemiparese sinistra yang berarti kelumpuhan sebelah kiri yaitu sebesar 46,3 dan proporsi terendah adalah yang mengalami hemiparese duplex sebesar 7,8. Tingginya kelemahan pada sisi sinistra yang berarti kerusakan pada otak kanan, ini terjadi oleh karena otak kanan lebih jarang digunakan dibandingkan dengan otak kiri yang lebih dominan digunakan dalam aktivitas sehari-hari seperti berbicara, berhitung dan menulis sehingga metabolismenya lebih lancar dibandingkan Universitas Sumatera Utara otak sebelah kanan. Akibatnya di otak kanan plak mudah mengendap dan pembuluh darahnya menjadi kurang elastis. 13 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Miravianti 2005 dengan desain case series yang mendapatkan proporsi penderita stroke rawat inap di RSU Herna Medan dengan hemiparese sinistra sebesar 45,6. 28 Demikian pula penelitian Mariati 2005 dengan desain case series yang mendapatkan proporsi penderita stroke di RSUD Propinsi Riau Pekanbaru dengan hemiparese sinistra sebesar 59,0. 9

6.5. Faktor Risiko

Proporsi penderita stroke berdasarkan faktor risiko di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 60.4 22.8 14.0 2.8 Hipertensi Diabetes Melitus Penyakit Jantung Tidak Tercatat Gambar 6.11. Diagram Pie Penderita Stroke Rawat Inap Berdasarkan Faktor Risiko Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006 Berdasarkan gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi dengan faktor risiko hipertensi sebesar 54,1 dan proporsi terendah adalah penyakit jantung sebesar 7,8. Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan pendapat Feigin 2006 yang menyatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko yang utama. Hipertensi dapat mengakibatkan rusaknya dinding pembuluh darah dengan memperkeras arteri dan terbentuknya bekuan darah dan aneurisma yang semuanya mengarah pada stroke. 12 Penelitian Syarif R 2004 dengan desain case series mendapatkan bahwa penderita stroke di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan dengan faktor risiko hipertensi sebesar 49,6. 10

6.6. Onset Serangan