Jenis Kelamin Suku Sosiodemografi 1. Umur

Menurut pernyataan Feigin 2006, bahwa risiko terkena stroke meningkat sejak usia 45 tahun. Hal ini terjadi karena pada usia 45 tahun keatas banyak orang yang menderita hipertensi yang merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. 12 Di samping itu, stroke merupakan penyakit sistem saraf yang dapat mengakibatkan cacat tubuh yang berlangsung kronis dan dapat terjadi pada orang- orang berusia lanjut serta pada orang-orang usia pertengahan yaitu antara 40-50 tahun, dimana pada usia ini orang berada dalam keadaan aktif dan produktif. 2 Hal ini sesuai dengan penelitian Miravianti 2005 di Rumah Sakit Herna dengan desain case series yang memperoleh proporsi tertinggi penderita stroke yang dirawat inap di rumah sakit tersebut berada pada kelompok umur 45-65 tahun sebesar 56,4. 28

6.2.2. Jenis Kelamin

Proporsi penderita stroke berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 53.4 46.6 Laki-laki Perempuan Gambar 6.3. Diagram Pie Penderita Stroke Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi pada laki-laki sebesar 53,4 sedangkan perempuan sebesar 46,6. Tingginya kejadian stroke pada laki-laki disebabkan oleh karena laki-laki memiliki perilaku yang buruk seperti merokok, minum kopi dan alkohol yang berhubungan dengan hipertensi yang merupakan faktor risiko stroke yang utama. Selain itu, laki-laki memiliki tanggung jawab beban pikiran yang mengakibatkan stress yang semuanya mengarah pada stroke. 24 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aliah dan Widjaja 2006 dengan desain case series pada beberapa Rumah Sakit di Makassar, dari 100 pasien stroke yang diteliti persentase laki-laki sebesar 58 lebih besar daripada perempuan sebesar 42 . 30

6.2.3. Suku

Proporsi penderita stroke berdasarkan suku di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006, dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 6.0 2.1 6.8 13.9 22.8 11.7 36.7 10 20 30 40 Batak Melayu Jawa Aceh Minang Nias Tidak Tercatat Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Stroke Rawat Inap Berdasarkan Suku Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke rawat inap di Rumah sakit Haji Medan tahun 2002-2006 tertinggi suku Batak sebesar 36,7 dan yang terendah adalah suku Nias sebesar 2,1. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar penderita yang berkunjung ke Rumah Sakit Haji adalah bersuku Batak yang terdiri dari Batak Mandailing, Karo, Simalungun dan Toba. Sumber: Data Rekam Medik RS Haji Medan Hal ini sesuai dengan penelitian Siregar F 2002 di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dengan desai case control bahwa proporsi penderita stroke tertinggi adalah suku Batak sebesar 69,1. 23 Hal ini juga sesuai dengan penelitian Hutabarat 2007 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan desain case series yang memperoleh proporsi penderita stroke tertinggi adalah suku Batak sebesar 81,1. 31

6.2.4. Agama