b. pengertian c. penerimaan
Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu.
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
5. Sikap
Menurut Sherif Sherif 1956 dalam Dayakinsi, 2003: 95, sikap merupakan suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau
tingkah laku. Menurut Allport dalam Dayakinsi, 2003: 96, pada hakekatnya sikap adalah
merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen- komponen tersebut ada tiga, yaitu:
Stimulus
Response Perubahan Sikap
Organisme:
•
Perhatian
•
Pengertian
•
Penerimaan
Universitas Sumatera Utara
a. Komponen kognitif
Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan
terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek sikap tersebut. b.
Komponen afektif Yaitu yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi, sifatnya
evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
c. Komponen konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya.
Menurut Alexis S. Tan, dalam Effendy 1992, mengatakan kebanyakan definisi sikap mencakup satu atau lebih ciri-ciri berikut ini: komponen kognitif
yang merupakan informasi atau pengetahuan tentang objek sikap; komponen afektif yang merupakan perasaaan seseorang mengenai objek sikap biasanya
disimpulkan sebagai perasaan suka atau tidak suka; dan komponen konatif atau behavioral yang merupakan tindakan seseorang terhadap objek sikap dalam
Soemirat, 2004: 105-106. Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil
interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Faktor pengalaman besar peranannya dalam pembentukan sikap. Sikap dapat pula
dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap mengalami perubahan. Menurut
Universitas Sumatera Utara
Sherif Sherif 1956, sikap dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan dalam Dayakinsi, 2003: 98.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpul datanya serta
menggunakan wawancara sebagai instrumen penelitian disamping kuesioner. Adapun jenis survei dalam penelitian ini yaitu, survei eksplanatif asosiatif
korelasi, yaitu penelitian yang bermaksud untuk menjelaskan hubungan korelasi antar variabel.
Kata survey, menurut P.D. Leedy dalam bukunya Practical Research: Planning and Design 1980, yang dikutip dari Soehartono 2002, terdiri dari dua
suku kata, arti sur merupakan turunan kata super Latin yang berarti di atas atau melampaui. Sedangkan suku kata vey, berasal berasal dari kata kerja Latin
videre yang berarti melihat. Pengertian secara umum kata survey adalah melihat di atas atau melampaui. Jadi survey adalah pengamatan atau penyelidikan secara
kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap suatu persoalan dan objek tertentu, di daerah kelompok komunitas atau lokasi tertentu akan ditelaah
Ruslan : 2003: 20.
Universitas Sumatera Utara
3. 2. Deskripsi Lokasi Penelitian
3. 2. 1. Lokasi Penelitian