Public Relations Kerangka Teori

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan tentang bidang Public Relations, khususnya tentang eksternal public relations. b. Secara akademis, penelitian diharapkan dapat menambah atau memperluas khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi. c. Secara praktis, penelitian diharapkan dapat menjadi kontribusi masukan yang positif bagi perusahaan PT. Arun NGL.

1.5 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori Nawawi, 1995 : 39. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti melihat masalah yang akan diteliti. Teori merupakan himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Kriyantono, 2006 : 45. Adapun teori-teori yang dianggap relevan adalah sebagai berikut:

1. Public Relations

Menurut Oemi dalam Suhandang, 2004: 30, pengertian public mengacu pada sekelompok orang yang menaruh perhatian pada sesuatu hal yang sama, Universitas Sumatera Utara mempunyai minat dan kepentingan yang sama pula. Hal yang menonjol dalam publik adalah perhatian dan kepentingan, bukan kehidupan atau hubungan antar anggotanya. Emory S. Bogardus dalam bukunya The Making of Public Opinion, dalam Suhandang, 2004:31 menyatakan bahwa publik adalah sejumlah besar orang di mana sumber antara satu dengan yang lainnya bisa tidak saling mengenal, akan tetapi semuanya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah. Menurut Webster 1956 dalam Suhandang, 2004: 34, istilah relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan kegiatan membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain . Lebih teknis lagi menurut Echlos 1976, kegiatan dimaksud merupakan komunikasi dalam menciptakan hubungan yang harmonis diantara dua pihak, dimana satu dengan yang lainnya sama-sama memperoleh keuntungan sehingga terikat dalam suatu hubungan kefamilian yang akrab. Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom menyatakan dalam edisi keenam, buku Effective Public Relations dalam Wilcox, 2006: 15 bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi dengan segala lapisan masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan public relations.” Menurut kamus IPR Institute of Public Relations terbitan bulan November 1987, “Praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan Universitas Sumatera Utara memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” Jefkins, 1995 : 8. “Public relations adalah usaha sengaja, terencana, dan tidak pernah mati untuk menetapkan dan memelihara saling pengertian antara sebuah organisasi dengan masyarakatnya”. British Institute of Public Opinion, yang defenisinya juga telah diikuti di sejumlah negara Commonwealth persemakmuran Wilcox, 2006: 16. “Public relations adalah usaha manajerial secara sistematik dan tidak pernah berhenti yang digunakan sebagai alat bagi organisai swasta dan pemerintah untuk membina pengertian, simpati, dan dukungan di lingkaran masyarakat yang diperkirakan akan berhubungan dengan mereka.” Dansk Public Relations Club of Denmark, yang juga menggunakan istilah bahasa Inggris Wilcox, 2006: 16. “Praktik public relations adalah seni dan ilmu sosial untuk menganalisis tren, meramalkan konsekuensi tindakan, memberikan konsultasi kepada pimpinan organisasi, dan melaksanakan program tindakan terencana demi kepentingan masyarakat umum dan organisasi.” Defenisi yang disetujui di World Assembly of Public Relations di kota Meksiko di tahun 1978 dan diikuti oleh 34 organisasi public relations nasional Wilcox, 2006: 16. Ruang lingkup kegiatan PR itu begitu besar, luas dan kompleks karena bukan hanya menangani pihak-pihak yang berada di lingkungan dalam organisasi tapi juga pihak-pihak yang berada di lingkungan luar organisasi yang beragam keinginan, kebutuhan, dan kepentingannya. Public relations pada hakikatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan dari public relations dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi, yakni adanya Universitas Sumatera Utara perubahan kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya Kusumumastuti, 2004: 21. Tujuan dari public relations adalah sebagai berikut: a Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian aspek kognisi. b Menjaga dan membentuk saling percaya aspek afeksi. c Memelihara dan menciptakan kerja sama aspek psikomotoris.

2. Eksternal Public Relations