1.1. Pengertian Public Relations Model Teoritis

BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1. Public Relations

2. 1.1. Pengertian Public Relations

Secara etimologis, public relations terdiri dari dua buah kata, yaitu public dan relations. Dalam bahasa Indonesia, kata pertama berarti publik, dan kata kedua berarti hubungan-hubungan. Jadi, public relations berarti hubungan- hubungan dengan publik. Istilah public sukar diindonesiakan, dan sampai sekarang belum ada terjemahan yang khusus serta baku. Sebagian orang berpendapat bahwa public sama dengan masyarakat, maka public relations diartikan menjadi hubungan masyarakat. Namun demikian, tidak semua kata public diartikan masyarakat Suhandang, 2004: 30. Menurut Oemi dalam Suhandang, 2004: 30, pengertian public mengacu pada sekelompok orang yang menaruh perhatian pada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan kepentingan yang sama pula. Hal yang menonjol dalam publik adalah perhatian dan kepentingan, bukan kehidupan atau hubungan antar anggotanya. Universitas Sumatera Utara Emory S. Bogardus dalam bukunya The Making of Public Opinion, dalam Suhandang, 2004: 31 menyatakan bahwa publik adalah sejumlah besar orang di mana sumber antara satu dengan yang lainnya bisa tidak saling mengenal, akan tetapi semuanya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah. Menurut Webster 1956, istilah relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan kegiatan membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain . Lebih teknis lagi menurut Echlos 1976, kegiatan dimaksud merupakan komunikasi dalam menciptakan hubungan yang harmonis diantara dua pihak, dimana satu dengan yang lainnya sama-sama memperoleh keuntungan sehingga terikat dalam suatu hubungan kefamilian yang akrab dalam Suhandang, 2004: 34. Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom menyatakan dalam edisi keenam, buku Effective Public Relations, bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi dengan segala lapisan masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan public relations” Wilcox, 2006: 15. Menurut kamus IPR Institute of Public Relations terbitan bulan November 1987, “Praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” Jefkins, 1995 : 8. Universitas Sumatera Utara “Public relations adalah usaha sengaja, terencana, dan tidak pernah mati untuk menetapkan dan memelihara saling pengertian antara sebuah organisasi dengan masyarakatnya”. British Institute of Public Opinion, yang defenisinya juga telah diikuti di sejumlah negara Commonwealth persemakmuran Wilcox, 2006: 16. “Public relations adalah usaha manajerial secara sistematik dan tidak pernah berhenti yang digunakan sebagai alat bagi organisasi swasta dan pemerintah untuk membina pengertian, simpati, dan dukungan di lingkaran masyarakat yang diperkirakan akan berhubungan dengan mereka.” Dansk Public Relations Club of Denmark, yang juga menggunakan istilah bahasa Inggris Wilcox, 2006: 16. “Praktik public relations adalah seni dan ilmu sosial untuk menganalisis tren, meramalkan konsekuensi tindakan, memberikan konsultasi kepada pimpinan organisasi, dan melaksanakan program tindakan terencana demi kepentingan masyarakat umum dan organisasi.” Definisi yang disetujui di World Assembly of Public Relations di kota Meksiko di tahun 1978 dan diikuti oleh 34 organisasi public relations nasional Wilcox, 2006: 16. Ruang lingkup kegiatan PR itu begitu besar, luas dan kompleks karena bukan hanya menangani pihak-pihak yang berada di lingkungan dalam organisasi tapi juga pihak-pihak yang berada di lingkungan luar organisasi yang beragam keinginan, kebutuhan, dan kepentingannya. Public relations pada hakikatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan dari public relations dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi, yakni adanya perubahan kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya Kusumastuti, 2004 : 20. Universitas Sumatera Utara Menurut Rachmadi 1994 dalam Soemirat, 2004: 11, komunikasi yang menjadi ciri public relations adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus timbal balik. Arus timbal balik ini yang harus dilakukan dalam kegiatan public relations sehingga terciptanya umpan balik yang merupkan prinsip pokok public relations.

1.2. Publik dalam PR Public Relations