Pengukuran kapasitansi terhadap lama penyimpanan

naik kembali dihari keempat 141 nF dan turun hingga hari terakhir dengan nilai 114 nF dan 42,1 nF dengan peningkatan sebesar 47, ketidak stabilan ini terjadi karena adanya kontaminasi dari ruangan penyimpanan. Gambar 19. Hasil perhitungan kapasitansi pada suhu 10 C Pada 10 C tidak jauh berbeda pada penyimpanan -5 C, dimana daging mengaalami kenaikan dan penurunan dari hari pertama penyimpanan hal ini dikarenakan tempat penyimpanan yang lebih tinggi dari pada -5 C. Terbukti dari nilai yang semakin besar pada kondisi terbuka dimana daging mulai sedikit mengguap dan kehilangan air sehingga nilai kapasitansi meningkat. Pada penyimpanan dalam suhu 28 C dengan kondisi tertutup C1 didapat nilai kapasitansi yaitu 0,71 nF turun dari hari pertama senilai 1,92 nF dan pada hari ketiga naik hingga hari terakhir yakni 1,35 nF , 1,45 nF, 0,58 µF, 0,53 µF dengan rata-rata peningkatan sebesar 47, sedangkan pada kondisi terbuka C2 nilai kapasitansi naik dari hari kedua hingga hari terakhir pengukuran yakni ,1,13 35 55 75 95 115 135 155 175 195 2 4 6 8 N il a i K a p a si ta n si Hari Kapasitansi 10 C B1= Tert ut up B2= Terbuka nF, 3,71 nF, 3,71 nF, 17,4 nF dan 20 nF pada hari terakhir dengan rata-rata peningkatan sebesar 9,8. Gambar 20. Hasil pengukuran kapasitasnsi pada suhu 28 C Dari data yang dipaparkan diatas, pada suhu 28 C, nilai yang didapat pada keadaan tertutup dan terbuka lebih tinggi dibandingkan dua perlakuan sebelumnya,hal ini dikarenakan suhu yang tinggi menyebabkan daging mengalami penguapan dan mengurangi kadar air daging sehingga nilai kapasitansi yang didapat semakin besar. Dari ketiga tempat penyimpanan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit kandungan kadar air yang dimiliki oleh daging semakin besar nilai kapasitansi daging dan bersifat kapasitif. 50 100 150 200 250 300 2 4 6 8 N il a i K a p a si ta n si Hari Kapasitansi 28 C C1 = Tert ut up C2 = Terbuka nF

4.4 Pengukuran kadar air terhadap lama penyimpanan

Dari penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa kadar air yang terkandung pada daging sapi yang disimpan pada suhu -5 C dan 10 C tersebut mengalami penurunan namun ada juga yang mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari tempat penyimpanan data hasil perhitungan kadar air dapat dilihat pada table 6. Tabel 6. Hasil pengukuran kadar air terhadap lama penyimpanan No Hari -5 C 10 C 28 C A1 A2 B1 B2 C1 C2 1 1 75 75 75 75 74 74 2 2 75 73 74,5 73,5 69 73 3 3 75 76 73 75 75 63 4 4 74 75 75 71,5 71 18 5 5 75 76,5 75 73 74 16,5 6 6 75,5 75 73 73,5 68 16 Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa pada hari pertama dimana daging sapi baru dibeli mengandung kadar air sebesar 75 , ketika disimpan dengan perlakuan yang berbeda maka didapat hasil yang terlihat pada table 6. Pada penyimpanan didalam freezer -5 C dengan perlakuan tertutup A1, kadar air masih tetap bertahan senilai 75 hingga hari ketiga, namun mengalami penurunan pada hari keempat senilai 74, selanjutnya pada hari kelima kadar air naik menjadi 75 hingga hari terakhir. Gambar 21. Hasil pengukuran kadar air pada suhu -5 C Pada suhu -5 C dengan perlakuan terbuka tanpa penutup A2 seperti terlihat pada table dihari pertama kadar air senilai 75, dan pada hari kedua mengalami penurunan senilai 73, sedangkan pada hari ketiga mengalami peningkatan nilai kadar air senilai 76. Pada hari keempat kadar air kembali menurun menjadi 75 dan naik kembali menjadi 76 dan pada hari terakhir mengalami penurunan kembali hingga 75, hal ini dipengaruhi karena factor penyimpanan. Tingkat penurunan dan kenaikan kadar air pada daging terhadap lama penyimpanan dapat dilihat pada gambar 21. Kenaikan dan penurunan yang terjadi tidak lain dikarenakan faktor penyimpanan yang membuat daging mempertahankan kadar airnya. 72.5 73 73.5 74 74.5 75 75.5 76 76.5 77 2 4 6 8 N il a i K a d a r A ir Hari Kadar Air -5 C A1 = Tert ut up A2 = Terbuka Gambar 22 . Hasil pengukuran kadar air pada suhu 10 C Pada penyimpanan diruang pendingin biasa 10 C dengan perlakuan yang berbeda maka perbedaan antara keduanya dapat dilihat pada tabel 6. Pada perlakuan tertutup B1, kadar air pada hari pertama bernilai 75 dan mengalami penurunan pada hari kedua dan ketiga senilai 74 dan 73, namun pada hari keempat kadar air kembali naik menjadi 75 hinga hari kelima dan turun pada hari terakhir senilai 73. Namun dengan keadaan terbuka B2, nilai kadar air pada hari pertama senilai 75, namun mengalami penurunan dihari kedua menjadi 73 dan naik kembali menjadi 75 pada hari ketiga, pada hari keempat kadar air turun menjadi 71, namun naik kembali hingga 73 sampai hari terakhir. Pada suhu ini juga terjadi kesamaan antara -5 C, dimana daging mempertahankan kadar airnya. Pada penyimpanan disuhu ruang yaitu ± 28 C, didapat nilai rata-rata dari kadar air seperti terlihat pada tabel 6, dimana pada penyimpanan A1 dengan keadaan tertutup nilai kadar air pada hari pertama mencapai nilai 74 , dan 71 71.5 72 72.5 73 73.5 74 74.5 75 75.5 2 4 6 8 N il a i K a d a r A ir Hari Kadar Air 10 C B1 = Tert ut up B2 = Terbuka