Pengukuran resistansi terhadap lama penyimpanan
                                                                                Pada penyimpanan dengan suhu 10 C dengan kondisi tertutup B1 didapat
nilai resistansi dari daging adalah 1,92 M Ω di hari pertama dan 0,39 MΩ dan 0,37
M Ω dihari kedua dan ketiga yang berarti mengalami penurunan dari hari pertama,
sedangkan  pada  hari  keempat  naik  menjadi  0,49  M Ω  dan  turun  hingga  hari
terakhir  penyimpanan  yakni  0,27  M Ω dan 0,29 MΩ dengan rata-rata penurunan
9,9. Pada penyimpanan dengan kondisi terbuka B2 didapat nilai resistansi 0,88 M
Ω di hari kedua dan 1,98 MΩ di hari ketiga yang berarti mengalami kenaikan dibandingkan  hari pertama dan kedua namun  menurun pada hari keempat senilai
0,67 M Ω dan 0,56 MΩ dihari kelima dan pada hari terakhir naik kembali menjadi
0,83 M Ω dengan rata-rata penurunan 9,8.
Gambar 16. Hasil pengukuran resistansi pada suhu 10
C Pada  suhu  10
C  tidak  jauh  berbeda  pada  suhu  -5 C,  dimana  hari  kedua
mengalami penurunan
yang dikarenakan
proses penyesuaian
tempat penyimpanann  namun  kondisi  terbuka  mengalami  kenaikan  dikarenakan  kondisi
0.5 1
1.5 2
2.5
2 4
6 8
N il
a i
R e
si st
a n
si
Hari
Resistansi 10 C
B1 = Tert ut up B2 = Terbuka
M Ω
terbuka  menyebabkan  daging  memiliki  nilai  resistansi  yang  tinggi  dibandingkan dengan kondisi tertutup.
Pada penyimpanan disuhu 28 C dengan kondisi tertutup C1 didapat nilai
resistansi  yaitu  0,71  M Ω  pada  hari  kedua  dan  meningkat  hingga  hari  keempat
dengan  nilai  1,35  M Ω  dan  1,45  MΩ  sedangkan  di  hari  kelima  dan  keenam
mengalami  penurunan  yakni  0,58  M Ω dan 0,53  MΩ dengan penurunan  sebesar
9,9 hal ini dikarenakan kondisi ruangan yang panas dan perlakuan yang tertutup membuat karkas daging menjadi lembek dan tidak mengering sehingga dihasilkan
nilai  resistansi  yang  semakin  kecil.  Berbeda  dengan  perlakuan  terbuka  kondisi yang  panas  membuat  karkas  dsaging  mengeras  dari  hari  ke  hari  yang  disertai
dengan perubahan warna  yang semakin kelam, pada  hari kedua diapat nilai 1,13 M
Ω  dan  3,71  MΩ  pada  hari  ketiga,  hari  keempat  menunjukkan  kenaikan  yang cukup  tinggi  yang  disertai  dengan  mengerasnya  karkas  dan  kelamnya  warna
daging  dengan  nilai  13,79  M Ω  dan  17,4  MΩ  di  hari  kelima  hingga  pada  hari
keenam  nilai  resistansi  tidak  dapat  terbaca  karena  over  load  dengan  rata-rata peningkatan sebesar 9.
Gambar 17. Hasil pengukuran resistansi pada suhu 28
C Berbeda dengan penyimpanan pada suhu ruang yang lebih hangat, dimana
nilai  resistansi  yang  didapat  lebih  cenderung  naik  dari  hari  kehari  seperti ditunjukkan pada grafik Grafik 17 yang menunjukkan bahwa perubahan resistansi
seiring  dengan  perubahan  suhu  yang  diberikan,  hal  ini  dipengaruhi  pula  dengan adanya  jaringan  ikat  pada  daging  yang  merapat  serta  adanya  lemak  yang
merupakan    isolator yang  baik untuk aliran  listrik.
13
Dari ketiga kondisi tersebut baik  -5
C,  10 C  dan  28
C  dapat  disimpulkan  bahwa  lama  penyimpanan  dan suhu  yang  diberikan  mempengaruhi  nilai  resistansi  daging,  dimana  daging  pada
suhu  -5 C  memiliki  hambatan  yang  sedikit  dibandingkan  dengan  10
C  ,  serta resistansi yang tinggi pada suhu 28
C.
13
A.  K.  M ahapat ra,  B.  L.  Jones,  C.  N.  Nguyen,  and  G.  Kannan.  “ An  Experiment al Det erminat ion  of  t he  Elect rical  Resist ivit y  of  Beef” .  Agricult ural  Engineering
Int ernat ional: t he CIGR Ejournal. M anuscript  1664. Vol. XX. July, 2010. P.4
5 10
15 20
25
2 4
6 8
R e
si st
a n
si
Hari
Resistansi 28 C
C1 = Tert ut up C2 = Terbuka
                