22
C. Sebab Adanya Dan Penghalang Waris.
1. Sebab-Sebab Adanya Waris
Pewarisan baru terjadi manakala atau apabila ada sebab-sebab yang mengikat pewaris dengan ahli warisnya, adapun sebab-sebab seseorang dapat
menerima warisan, yaitu:
27
a. Perkawinan. Dari hubungan pernikahan, seseorang dapat atau bisa memberikan
atau menerima warisan, Perkawinan yang menjadi sebab pewarisan tersebut disyaratkan harus menjadi akad yang sah menurut syari’at
walaupun dalam perkawinan tersebut belum terjadi khalwat tinggal berduaan dan ikatan perkawinan tersebut masih utuh atau dianggap
masih utuh, jadi perkawinan yang fasid atau yang batal tidaklah menjadi sebab pewarisan.
28
b. Kekerabatan. Selain dari jalan perkawinan, seseorang dapat menerima atau
memberi warisan dapat melalui jalan kekerabatan, adapun dalil yang memperbolehkan hal ini adalah :
27
Ibid, h.4.
28
Ibid. h.5.
23
ﺔ ا ﺔ
ا هو ثرﻮ ا
لﻮ او عوﺮ ا ﺔ اﺮ ا
و ﻮ او
29
Artinya: ”Yaitu hubungan nasahabiyah antara pewaris dengan ahli waris. Kekerabatan ini terdiri atas al-Furu’ keturunan kebawah al
ushul keturunan keatas, dan al-Hawasyi keturunan menyanping” .
c. Wala’
ﺮ ا
ﺔ ﻜ
ﺔ ﺎ ا
ا ﺎه ﺎ
عر و
ا ﻪ
ا ا
و ﺎ
ت و
ا ﺪ
ﺪ ة اﻮ ا
وا .
30
Artinya: ”Kekerabatan secara hukum yang ditetapkan oleh syar’i antara orang yang memerdekakan budak dengan budaknya
disebabkan adanya pembebasan budak, atau seseorang dengan seseorang lainnya disebabkan adanya akad muwalah perjanjian dan
muhalafah sumpah” .
Wala’ merupakan hal yang menjadikan seseorang menurut hukum mempunyai ikatan kekerabatan dengan orang lain, mengenai Wala’ ini
jumhur ulama menyatakan Wala’ al muwalah tidak termasuk sebab
pewarisan.
31
29
H. Muhammad Makluf, Al Mawarits fi Al-Syari’at al Islamiyah, h.34.
30
Ibid, h. 35.
31
A.Rifa’I Arief, Tafsir al Mas’ur fi ‘Ilmi al Faraidh, h.6.
24
و ا ء
ﻮا ﺮ ة
ﺎ ثر ا
ﺪ ا
ﺔ ﺪ ﺎ ﺮ و
ﺎ ارﻮﻬ ﺟ ء
.
32
Artinya: ”Wala’ al Muwwamalah termasuk menjadi sebab pewarisan menurut Abu Hanifah, tetapi tidak termasuk sebagai sebab pewarisan
menurut jumhur ulama” .
2. Penghalang Hak Waris.
Hal-hal yang dapat menggugurkan menjadi hak ahli waris tersebut yaitu:
33
a. Pembunuhan. Jumhur ulama telah sepakat dalam menetapkan pembunuhan sebagai
penghalang untuk menerima warisan. Yaitu pembunuhan yang disengaja, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu:
ا ن
ا ﺎ ﻄ
ﺎ ا
ثر ﻮ
ﺎآ ءا ن
ﺪ ا ا
م ا
م ﻐ
ﺮ و
ﻮ ﺎآ ء ا
ن ﺎ ا
ما ﺎﻐ ﺎ .
34
Artinya: ”Bahwasanya pembunuhan itu mutlak menjadi penghalang pewarisan, baik pembunuhan yang disengaja maupun karena sikap, baik
dilakukan secara langsung mubasyarah maupun tidak langsung tasabbuh, baik dilakukan karena menjalankan hak kewajiban maupun
32
Sayyid Sabiq, Fiqh al Sunnah, h. 426.
33
H. Muhammad Makluf, Al Mawarits fi Al-Syari’at al Islamiyah, h.27.
34
Ibid , h.27.
25
bukan : baik pembunuhnya orang aqil baligh maupun orang yang tidak
atau belum aqil baligh” .
b. Perbudakan. Para ulama telah menyepakati perbudakan merupakan sebagai penghalang
pewarisan berdasarkan adanya nash shahih.
35
yakni firman Allah SWT:
⌧ ☺
⌧
☺ ☺
Artinya: ”Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan
seorang yang kami beri rezki yang baik dari kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan,
Adakah mereka itu sama? segala puji Hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui
c. Berlainan Agama. Yang dimaksud dengan berlainan agama adalah berlainannya agama orang
yang menjadi pewaris dengan orang yang menjadi ahli waris, mengenai
35
M. Yusuf Musa, al-Tirkah wa al-Mirats fi al-Islam Mesir: Daar al Kitab al Araby, 1959, h.161.
26
kedudukan berlainan agama sebagai penghalang pewarisan telah menjadi ijma’ seluruh ummat Islam.
36
Hal ini dikarenakan Hadits Rasulullah saw:
و ﷲا ﺪ
نا ﺮ ا
ﷲا ﻪ
و .
ﺎ ل
: ﻮ
ا ثرا ه
ﱠ .
37
Artinya: ”Dari Abdullah ibnu Ummar bahwa Nabi saw bersabda: tidaklah saling mewarisi orang kafir dan orang kafir pun tidak mewarisi
orang Islam” H.R. Ahmad.
Hadits yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid diatas menunjukkan bahwa perbedaan agama adalah mutlak menjadi penghalang pewarisan. Jadi,
seorang muslim tidaklah mewarisi ahli warisnya yang non muslim begitu juga sebaliknya. Yang berpendapat demikian adalah ulama-ulama termasyhur.
38
Dalam Kompilasi Hukum Islam juga dijelaskan, bahwa yang menjadi penghalang bagi seseorang untuk menerima warisan adalah sesuai dengan pasal
173 yang berbunyi: ”Seseorang terhalang menjadi ahli waris apabila dengan putusan hakim
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dihukum karena:
36
H. Muhammad Makluf, Al Mawarits fi Al-Syari’at al Islamiyah, h.29.
37
Imam Ahmad bin Hanbal, h.594.
38
H. Muhammad Makluf, h.30.
27
a. Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau
menganiaya berat pada pewaris; b.
Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa pewaris telah menlakukan suatu kejahatan yang diancam
dengan hukuman 5 tahun penjara atau hukuman yang lebih berat.”
39
D. Subjek dan Bagian Waris.