Subjek Hukum Waris. Subjek dan Bagian Waris.

27 a. Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat pada pewaris; b. Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa pewaris telah menlakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 tahun penjara atau hukuman yang lebih berat.” 39

D. Subjek dan Bagian Waris.

1. Subjek Hukum Waris.

Mengenai subjek hukum waris, hal yang penting untuk dibahas adalah pewaris al-muwarris dan ahli waris al-waris. Pewaris al-muwarris adalah setiap orang yang meninggal dengan meninggalkan harta kekayaan. Sedangkan ahli waris ialah orang yang bernisbah memiliki akses hubungan kepada si mayyit karena ada salah satu sebab dari beberapa sebab yang menimbulkan kewarisan. 40 Tentang ahli waris, siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagian masing-masing diatur dalam ayat-ayat al-Qur’an dan beberapa hadits- hadits Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits- 39 Kompilasi Hukum Islam 40 Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2005, h.114. 28 hadits yang ada, para ulama biasa mengelompokkan ahli waris ke dalam dua kelompok besar, yaitu: 41 1 Kelompok ashabul furudh. Ashabul furudh ialah waris yang secara pasti mendapatkan bagian tertentu dari harta waris yang ditinggalkan si mayyit. Mereka adalah 4 orang dari kalangan laki-laki, dan 8 orang dari kalangan perempuan. Empat orang dari kalangan laki-laki adalah ayah, kakek dan terus keatas, saudara seibu, suami. Sedangkan 8 orang dari kalangan perempuan adalah ibu, nenek terus keatas, anak perempuan dari anak laki-laki cucu perempuan, saudara kandung perempuan, saudara perempuan seayah, saudara perempuan seibu, seisteri. 2 Kelompok ashabah. 42 Yang dimaksud ashabah adalah kelompok ahli waris yang berhubungan langsung dengan si mayyit, yaitu setiap laki-laki yang antara dia dengan si mayyit dalam silsilah nashabnya tidak pernah terselang ahli waris perempuan. Misalnya anak laki-laki si mayyit dan ayahnya, anak laki-laki dari anak laki- laki si mayyit dan saudara kandung laki-laki dan saudara laki-laki seayah. Dari segi hubungan jauh dekatnya kekerabatan, ahli waris dapat dibedakan menjadi: 43 41 Ibid, h.114. 42 Ibid, h.114. 29 1 Ahli waris hajib yaitu ahli waris yang dekat hubungan kekeluargaan menghalangi hak ahli waris yang jauh hubungannya. Contohnya, anak laki- laki menjadi penghalang bagi saudara perempuan. 2 Ahli waris mahjub yaitu ahli waris yang jauh hubungan kekerabatannya, dan terhalang untuk mewarisi. Apabila ahli waris yang dicantumkan pada pasal 174 Kompilasi Hukum Islam tersebut dirinci, ahli waris lai-laki 13 orang, ahli waris perempuan 8 orang, jadi seluruhnya ada 21 orang. 44 1. Ahli waris nashabiyah laki-laki: 1 Ayah. 2 Kakek dari garis ayah. 3 Anak laki-laki. 4 Cucu laki-laki garis laki-laki. 5 Saudara laki-laki sekandung. 6 Saudara laki-laki seayah. 7 Saudara laki-laki seibu. 8 Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung. 9 Anak laki-laki saudara laki-laki seayah. 10 Paman, saudara lki-laki ayah sekandung. 43 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003,h.356. 44 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003,h.356. 30 11 Paman, saudara laki-laki ayah seayah. 12 Anak laki-laki paman sekandung. 13 Anak laki-laki paman seayah. Urutan tersebut disusun berdasarkan kedekatan kekerabatan ahli waris tersebut dengan si pewaris. Kalau semua ahli waris tersebut itu ada, maka yang mendapat warisan adalah anak laki-laki dan ayah. 45 2. Ahli waris nashabiyah perempuan. 1 Ibu. 2 Nenek dari garis ibu. 3 Nenek dari garis ayah. 4 Anak perempuan. 5 Cucu perempuan garis laki-laki. 6 Saudara perempuan sekandung. 7 Saudara perempuan seayah. 8 Saudara perempuan seibu.

2. Bagian masing-Masing Ahli Waris.