Peran Pos Keadilan Peduli Umat Dalam Meningkatkan Status Gizi
73
Program BUDARZI bergerak dalam pemeliharaan kesehatan dan gizi pada balita, selain itu juga bertujuan untuk membangun tingkat
kesadaran orang tua dalam hal ini ibu balita dalam menerapkan kaidah gizi dan kesehatan untuk menyusun menu makanan bagi keluarga khususnya
balita, serta mendampingi dan mengelola potensi-potensi lokal yang ada di daerah tersebut agar lebih peduli dan aktif dalam upaya meningkatkan status
gizi masyarakat, dalam hal ini adalah para petugas Posyandu atau biasa disebut juga “kader Posyandu” yang merupakan masyarakat sekitar. Hal ini
terbukti dengan setiap kegiatan yang dijalankan melibatkan tiga aspek yang menjadi sasaran program BUDARZI itu sendiri, seperti balita, ibu balita dan
kader Posyandu. Melalui program BUDARZI, PKPU berperan pula dalam proses
perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat sekitar Posyandu Cempaka II Pondok Jaya – Bintaro, untuk menuju keadaan yang lebih baik
dalam hal kesehatan terutama gizi balita. Semua ini terlihat pada proses selama satu tahun berjalannya porgram BUDARZI, dengan keadaan dan
status gizi balita mengalami perbaikan dan peningkatan yang signifikan, yang semuanya itu diiringi dengan meningkatnya pula kesadaran orang tua
dalam pemberian nutrisi yang tepat pada balita. Seluruh masyarakat Indonesia berhak untuk mendapatkan
kesehatan, tanpa terkecuali masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi hak-hak kesehatan mereka dengan sendirinya. Karena dengan sehat
masyarakat yang tidak mampu ini akan mampu beraktifitas dengan baik,
74
sehingga secara tidak langsung akan berdampak pada kemampuan mereka untuk memenuhi hak-hak mereka lainnya dan menjadi masyarakat yang
mandiri. Dalam hal ini PKPU berperan aktif memenuhi hak-hak masyarakat kecil yang tidak mampu di daerah Pondok Jaya untuk mendapatkan
kesehatan yang layak, dengan berkonsentrasi pada pemenuhan gizi balita dan anak. Karena balita serta anak-anak merupakan aset dan berpotensi
dalam memajukan bangsa di masa yang akan datang. Akan tetapi hal ini tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh kesadaran dari
orang tua yang berperan penuh dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Menyadari hal tersebut PKPU pun mampu memaksimalkan peran
orang tua atau ibu, dengan memberikan arahan dan wawasan tentang membina dan mendidik anak dengan baik dan sehat.
Menurut Sunita pada saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi
kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan; kurangnya persediaan pangan; kurang baiknya kualitas lingkungan sanitasi; kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan; dan adanya daerah miskin gizi iodium. Sebaliknya masalah gizi lebih
disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan
kurangnya pengetahuan gizi, menu seimbang dan
kesehatan.
7
Akan tetapi permasalahan yang sedang ditangani PKPU melalui program BUDARZI di kelurahan Pondok Jaya adalah mengenai kelompok
7
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta: Gramedia, 2005, h.301
75
masyarakat atau balita-balita yang mengalami gizi kurang. Dalam hal ini penulis melihat ada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi
kurang pada balita di daerah Pondok Jaya, selain kurang baiknya kualitas lingkungan sanitasi,
hal tersebut disebabkan karena kurangnya
pengetahuan dan kesadaran orang tua tentang pentingnya pemenuhan gizi, menu seimbang dan kesehatan. Hal ini diperparah lagi dengan ketidak
inginan dan keengganan para ibu datang ke Posyandu untuk memeriksakan balita-balita mereka. Dalam keadaan ini PKPU berperan merubah keadaan
tersebut dengan memberikan stimulus bagi para ibu untuk mau datang ke Posyandu, dengan memberikan bingkisan ringan seperti makanan untuk
balita pada setiap pemeriksaan balita mereka ke Posyandu. Hal ini dilakukan PKPU agar para ibu sadar bahwa Posyandu berperan pula sebagai sarana
penunjang kesehatan masyarakat terutama balita. Walaupun berawal dengan tujuan dan motivasi untuk mendapatkan sesuatu dari kedatangan
mereka ke Posyandu, akan tetapi jangka panjang dari keadaan ini adalah dengan lambat laun para ibu akan menjadi terbiasa dan sadar bahwa datang
ke Posyandu itu penting dan baik untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan balita-balita mereka.
Dari program BUDARZI yang bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat Pondok Jaya, dilihat dari perkembangan dan peningkatan gizi
balita secara kuantitas, PKPU berperan cukup dalam perubahan dan peningkatan gizi balita tersebut. Akan tetapi bila ditinjau segi kualitas
PKPU sangat berperan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan balita
76
untuk menjadi lebih aktif dan sehat. Karena tolak ukur balita dapat dikatakan sehat tidak hanya sebatas pertumbuhan berat badan semata, akan
tetapi dapat dilihat dari keaktifan si balita dalam keseharian dan menurunnya grafik balita dalam mengalami sakit.
8
Selain masalah ekonomi, penulis melihat ada penyebab lain terjadinya permasalahan gizi pada balita di daerah Pondok Jaya, penyebab
lain ini adalah tingkat pengetahuan para orang tua yang rendah tentang betapa pentingnya pemenuhan gizi untuk keluarga. Dari hasil wawancara
penulis kepada beberapa masyarakat yang merasakan dan mengikuti program BUDARZI, dapat penulis simpulkan bahwa selain berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, PKPU sangat berperan pula dalam meningkatkan pengetahuan dan informasi masyarakat atau orang tua
tentang permasalahan seputar nutrisi, memberikan arahan dan pendidikan kepada para ibu tentang cara mendidik balita mereka agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan sehat. Dalam mendampingi dan mengembangkan kamampuan para kader
Posyandu, PKPU berperan dalam memberikan pengetahuan dan wawasan serta kepedulian para kader terhadap masalah gizi di daerah mereka.
Dampak dari itu semua para kader mampu memahami dan mengerjakan hal- hal lain yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan, serta mereka menjadi
8
Kutipan wawancara pribadi dengan Umi Bainah, Warga RT 0203, Kediaman Umi Bainah, 18 Mei 2011
77
lebih tau lagi orientasi kegiatan yang mereka lakukan selama ini.
9
Serta mampu lebih aktif dan sabar dalam menjalankan tugas mereka sebagai
bagian yang amat penting dalam meningkatkan status gizi balita dan menekan segala bentuk permasalahan gizi yang terjadi di lingkungan
mereka.