semata, melainkan juga kearah aspek-aspek yang lain. Misalnya masalah gizi pada anak-anak balita tidak hanya dengan pemberian makanan
tambahan saja, tetapi juga dilakukan perbaikan ekonomi keluarga, peningkatan pengetahuan dan sebagainya.
2. Ruang Lingkup Gizi
Bila dikaji pengertian ilmu gizi lebih mendalam, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkupnya cukup luas. Perhatian ilmu gizi dimulai dari cara
produksi pangan agronomi dan peternakan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pascapanen dari mulai penyediaan pangan, distribusi dan
pengolahan pangan; konsumsi makanan; dan cara-cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat atau sakit. Oleh karena itu ilmu
gizi sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.
Karena konsumsi makanan dipengaruhi oleh kebiasaan makan, prilaku makan, dan keadaan ekonomi, maka ilmu gizi juga berkaitan dengan ilmu-
ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan ekonomi.
35
3. Kelompok Rentan Gizi
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan kekurangan
35
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta: Gramedia, 2005, h.4
gizi. Biasanya kelompok rentan gizi ini berkaitan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu kelompok ini terdiri dari kelompok umur tertentu
dalam siklus kehidupan manusia. Pada kelompok-kelompok umur tersebut berada dalam suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang
memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain. Oleh sebab itu apabila kekurangan zat gizi maka akan
terjadi gangguan gizi atau kesehatan. Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari:
a Kelompok bayi umur 0-1 tahun b Kelompok di bawah lima tahun balita: 1-5 tahun
c Kelompok anak sekolah umur 6-12 tahun d Kelompok remaja umur 13-20 tahun
e Kelompok ibu hamil dan menyusui f Kelompok usia lanjut.
Kelompok usia lanjut termasuk kelompok rentan gizi meskipun kelompok ini tidak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini
disebabkan karena usia lanjut terjadi proses degenerasi yang menyebabkan kelompok usia ini mengalami kelainan gizi.
36
36
Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h.229-230
4. Masalah Gizi di Indonesia