Pengertian Pendayagunaan Bentuk dan Sifat Pendayagunaan

5. Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta social distribution keseimbangan dalam kepemilikan harta soownership, dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat. 6. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan merupakan perwujudan solidaritas sosial, pembuktian persaudaraan islam, pengikat persaudaraan umat dan bangsa sebagai penghubung antara golongan kuat dan lemah. 7. Dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan lainnya rukun, damai, harmonis, aman dan tentram lahir dan bathin. Dalam masyarakat seperti itu tidak akan timbul lagi bahaya komunisme atheis dan paham atau ajaran yang sesat atau menyesatkan, sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme sudah terjawab, yang akhirnya terciptalah masyarakat bernegara yang baik dan sejahtera.

3. Pengertian Pendayagunaan

Pendayagunaan berasal dari kata “guna” yang berarti manfaat, adapun pengertian pendayagunaan sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia : a. Pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat. b. Pengusahaan tenaga dan sebagainya agar mampu menjalankan tugas dengan baik. 8 Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah bagaimana cara atau usaha untuk mendatangkan hasil dan mnfaat yang lebih besar serta lebih baik.

4. Bentuk dan Sifat Pendayagunaan

Ada dua bentuk penyaluran dana zakat antara lain: 1. Bentuk sesaat, dalam hal ini berarti zakat hanya diberikan kepada seseorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga berarti bahwa penyaluran kepada mustahik tidak disertai target terjadinya kemandirian ekonomi dalam diri mustahik. Hal ini dikarenakan mustahik yang bersangkutan tidak mungkin lagi mandiri, seperti pada diri orang tua yang sudah jompo, orang cacat. Sifat bantuan sesaat ini idealnya adalah hibah. 2. bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai target merubah keadaan penerima dari kondisi kategori mustahik menjadi kategori muzakki. Target ini adalah target besar yang tidak dapat dengan mudah dan dalam waktu yang singkat. Untuk itu, penyaluran zakat harus disertai dengan pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila pemasalahannya adalah permasalahan kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan tersebut sehingga dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah dicanangkan. 9 8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus BesarBahasa Indonesia, h. 189 9 Lili Bariadi et.al, Zakat dan Wirausaha Jakarta: CED, 2005, h. 25 Menurut Widodo yang dikutip dalam buku Lili Bariadi dan kawan-kawan, bahwa sifat dana bantuan pemberdayaan terdiri dari tiga yaitu: 1. Hibah, zakat pada asalnya harus diberikan berupa hibah artinya tidak ada ikatan antara pengelola dengan mustahiksetelah penyerahan zakat. 2. Dana bergulir, zakat dapat diberikan berupa dana bergulir oleh pengelola kepada mustahik dengan catatan harus qardhul hasan, artinya tidak boleh ada kelebihan yang harus diberikan oleh mustahik kepada pengelola ketika pengembalian pinjaman tersebut. Jumlah pengembalian sama dengan jumlah yang dipinjamkan. 3. Pembiayaan, penyaluran zakat oleh pengelola kepada mustahik tidak boleh dilakukan berupa pembiayaan, artinya tidak boleh ada ikatan seperti shahibul maal dengan mudharib dalam penyaluran zakat. 10 Menurut M. Daud Ali pemanfaatan dana zakat dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. pendayagunaan yang produktif dan tradisional sifatnya, dalam kategori ini penyaluran diberikan kepada orang yang berhak menerimanya untuk dimanfaatkan secara langsung oleh yang bersangkutan seperti: zakat fitrah yang diberikan kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat harta yang diberikan kepada korban bencana alam. 2. pendayagunaan yang konsumtif kreatif, maksudnya penyaluran dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa dan alin-lain. 10 Ibid, h. 85-86 3. pendaygunaan produktif tradisional, maksudnya penyaluran dalam bentuk barang-barang produktif, misalnya kambing, sapi, mesin jahit, alat-alat pertukangan dan sebagainya. Tujuan dari kategori ini adalah untuk menciptakan suatu usaha atau memberikan lapangan kerja bagi fakir miskin. 4. pendayagunaan produktif kreatif, pendayagunaan ini diwujudkan dalam bentuk modal yang dapat digunakan baik untuk membangun sebuah proyek social maupun untuk membantu atau menambah modal seorang pedagang atau pengusaha kecil. 11

5. Pendayagunaan Dana Zakat Reinterprestasi 8 Ashnaf