Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelompok Talking Chips

diajar dengan metode Talking Stick dan metode Talking Chips adalah berbeda secara signifikan. Dengan ditolaknya Ho berarti data dalam penelitian terbukti bahwa hasil belajar IPS antara siswa yang diajar dengan metode Talking Stick dan metode Talking Chips adalah berbeda secara signifikan. Dari hasil perhitungan diperoleh ℎ� �� sebesar 4,36. Jika dikonsultasikan dengan �� pada taraf signifikansi 95 dan db = 45,6 dibulatkan menjadi 46 diperoleh �� sebesar 1,697 . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar yang diajarkan dengan metode pembelajaran Talking Stick dan metode pembelajaran Talking Chips. C.Pembatasan Hasil Penelitian Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas VIII-A yang diajarkan dengan menggunakan metode Talking Stick adalah 73,2 dan nilai rata-rata hasil belajar belajar IPS siswa kelas VIII-B yang diberikan pembelajaran dengan metode Talking Chips adalah 65,65 dengan nilai ℎ� �� 4,36 dan nilai �� = 1,697, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang diberikan pembelajaran melalui metode Talking Stick dengan metode Talking Chips. Hal ini dimungkinkan karena pendekatan metode Talking Stick tersebut lebih banyak menekankan kepada keaktifan siswa dalam menerima pelajaran dikelas dengan baik, sehingga siswa dapat memahami materi dan menyelesaikan suatu tugas. Sebagaimana dipaparkan dalam teori, bahwa metode pembelajaran kooperatif tersebut dapat merangsang siswa terlibat secara aktif untuk memperoleh pelajaran dengan baik Walaupun, masih terdapat siswa yang masih enggan terlibat aktif dalam pembelajaran karena metode ini masih baru bagi siswa. Dalam kedua pembelajaran tersebut, siswa yang biasanya belajar secara individu, tanpa kompetisi dan penghargaan dicoba dikondisikan dengan adanya kompetisi dan penghargaan yang menjadi motivasi bagi keberhasilan belajar mereka, serta suasana pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan bervariasi. pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa tidak cepat merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena siswa dilatih untuk berpendapat, menghargai perbedaan dan termotivasi untuk meningkatkan prestasinya karena adanya persaingan dan penghargaan yang diberikan.