Profil Madarasah Gambaran Umum MTs. Jamiyatul Khair

b. Jumlah Guru Tetap Yayasan : - c. Jumlah Guru Tidak Tetap : 10 Orang d. Jumlah Guru PNS : 5 Orang e. Staf Tata Usaha Honorer : 4 Orang

B. Deskripsi Data 1. Pengaruh Metode Pembelajaran Talking Stick Terhadap Hasil Belajar

IPS Talking Stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakan media tongkat. Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Pembelajaran Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Pembelajaran dengan metode talking stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Diberikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini. Metode Talking Stick diterapkan dikelas VIII-1 dengan jumlah siswa 30 siswa metode ini digunakan agar siswa dapat aktif dan Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya, seyogianya diiringi musik. Pada penerapan Talking Stick pertemuan kedua, suasana kelas dalam keadaan lebih kondusif dari pertemuan sebelumnya, hal ini terlihat dari suasana gaduh berkurang karena ada kesepakatan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan dengan tenang dan saling menghargai sesama teman. Dan siswa harus melaksanakan perannya masing-masing. Hasil yang didapat metode pembelajaran Talking Stick siswa lebih aktif dan mereka lebih mempersiapak pelajaran dengan baik hasil dari pengaruh metode Talking Stick banyak siswa yang mendapat nilai di atas SKBM. Sehingga proses belajar mengeajar dikelas dengan menggunkan metode Talking Stick berhasil mempengaruhi siswa untuk lebih aktif.

2. Pengaruh Metode Pembelajaran Talking Chips Terhadap Hasil Belajar

IPS Talking Chips dikembangkan oleh Speicer kagan 1992, dimana-masing- masing angota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontrubusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran orang lain. Metode Talking Chips diterapkan dikelas VIII-2 dengan menggunakan kartu Masing-masing anggota dalam kelomponya diberikan kartu 2-3 kartu Para siswa dalam kelompoknya membahas topic atau berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan guru. Setiap siswa yang ingn bicara atau mengemukakan suatu ide, siswa tersebut terlebih dahulu harus mengangkat kartunya, kemudian kartunya disimpan ditengah meja pada kelompoknya. Siswa tidak dapat berbicara lagi jika kartu miliknya sudah habis, sampai semua kartu milik siswa lain pada kelompoknya juga habis. Jika kartu semuanya sudah digunakan dan kelompoknya masih merasakan kebutuhan untuk mengemukakan ide ynag tertinggal, maka proses dapat dimulai dengan menggunakan kembali kartu seperti awal.