diterima karena � �
��
0,18 0,02. Dapat disimpulkan bahwa data posttest kelompok Talking Chips berdistribusi tidak normal.
2. Uji Homogenitas Data
a Uji Homogenitas Data Pretest
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas dengan Uji Fisher. Kriteria
uji homogenitas adalah H
o
diterima jika �
ℎ� ��
≤ �
��
, atau H
o
ditolak jika �
ℎ� ��
�
��
. Dengan diterimanya H
o
berarti data dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen, jika H
o
ditolak berarti data berasal dari populasi yang tidak homogen.
Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest diperoleh �
ℎ� ��
sebesar 1,37. Jika dikonsultasikan dengan
�
��
pada taraf signifikansi 0,05 dengan db penyebut 29 dan db pembilang 28 diperoleh
�
��
sebesar 1,87. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data pretest berasal dari populasi yang homogen, karena
�
ℎ� ��
�
��
1,37 1,87.
b Uji Homogenitas Data Posttest
Hasil perhitungan uji homogenitas data posttest diperoleh �
ℎ� ��
sebesar 3,38. Jika dikonsultasikan dengan
�
��
pada taraf signifikansi 0,05 dengan db penyebut 29 dan db pembilang 28 diperoleh
�
��
sebesar 1,87. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data posttest berasal dari populasi yang tidak homogen,
karena �
ℎ� ��
�
��
3,38 1,87.
3. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar IPS siswa antara yang diajarkan dengan metode Talking Stick dengan metode Talking Chips
maka dilakukan uji t uji beda. Kriteria uji hipotesis data adalah � diterima jika
ℎ� �� ��
, atau � ditolak jika
ℎ� �� ��
. Dengan ditolaknya Ho berarti data dalam penelitian terbukti bahwa hasil belajar IPS antara siswa yang
diajar dengan metode Talking Stick dan metode Talking Chips adalah berbeda secara signifikan. Dengan ditolaknya Ho berarti data dalam penelitian terbukti
bahwa hasil belajar IPS antara siswa yang diajar dengan metode Talking Stick dan metode Talking Chips adalah berbeda secara signifikan.
Dari hasil perhitungan diperoleh
ℎ� ��
sebesar 4,36. Jika dikonsultasikan dengan
��
pada taraf signifikansi 95 dan db = 45,6 dibulatkan menjadi 46 diperoleh
��
sebesar 1,697 . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar yang diajarkan dengan metode pembelajaran
Talking Stick dan metode pembelajaran Talking Chips.
C.Pembatasan Hasil Penelitian
Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas VIII-A yang diajarkan dengan menggunakan metode Talking Stick adalah 73,2
dan nilai rata-rata hasil belajar belajar IPS siswa kelas VIII-B yang diberikan pembelajaran dengan metode Talking Chips adalah 65,65 dengan nilai
ℎ� ��
4,36 dan nilai
��
= 1,697, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang diberikan pembelajaran melalui metode Talking Stick dengan metode Talking Chips. Hal ini dimungkinkan
karena pendekatan metode Talking Stick tersebut lebih banyak menekankan kepada keaktifan siswa dalam menerima pelajaran dikelas dengan baik, sehingga
siswa dapat memahami materi dan menyelesaikan suatu tugas. Sebagaimana dipaparkan dalam teori, bahwa metode pembelajaran kooperatif tersebut dapat
merangsang siswa terlibat secara aktif untuk memperoleh pelajaran dengan baik Walaupun, masih terdapat siswa yang masih enggan terlibat aktif dalam
pembelajaran karena metode ini masih baru bagi siswa. Dalam kedua pembelajaran tersebut, siswa yang biasanya belajar secara
individu, tanpa kompetisi dan penghargaan dicoba dikondisikan dengan adanya kompetisi dan penghargaan yang menjadi motivasi bagi keberhasilan belajar
mereka, serta suasana pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan bervariasi. pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang