Penutup Aktivitas dakwah KH. A. Hayatin Kauni S.Ag. di majlis ta’lim halqoh el istighotsah Cikarang utara Bekasi

dalam bentuk gambar-gambar dinamis. Aktivitas internal merencanakan eksernal. 4 Salah satu kebutuhan manusia adalah menuntut ilmu untuk menjadi pintar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia harus belajar dengan cara bersekolah atau mengikuti majlis ilmu, membaca buku, berdiskusi, dan kegiatan-kegiatan lain. Ternyata untuk memenuhi satu kebutuhan saja manusia harus melakukan berbagai aktivitas. Seseorang yang mendalami ilmu agama dan hubungan interaksi masyarakat Islam misalnya, tentu ia harus melaksanakan aktivitas-aktivitas yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti mebaca buku-buku keagamaan, mengikuti pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi tentang keagamaan dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran Islam tentang hubungan sesama manusia dan tak kalah pentingnya adalah mengaplikasikan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah di dapatkan kedalam kehidupan yang nyata.

B. Pengertian Dakwah

Secara etimologi dalam kamus Arab-Indonesia, kata dakwah berasal dari bahasa Arab dan mempunyai dua akar yaitu : pertama, berasal dari kata Da’a, yad’u, da’watan yang berarti menyeru, memanggil, dan mengajak. Kedua berasal dari kata da’a, yad’u, du’a yang artinya memanggil, mendo’a, dan memohon. 5 4 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, LPKN, 1997Cet ke 1. hal 26 5 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia Jakarta: Hidakarya Agung, 1990 ,hal. 127 Dengan demikian, secara etimologi dakwah dan tabligh itu merupakan suatu proses penyampaian tabligh atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut. Dakwah adalah usaha meyakinkan kebenaran kepada orang lain. Bagi orang yang di dakwahi, pesan dakwah yang tidak di pahami tak lebih maknanya dari bunyi-bunyian. Jika dakwahnya berupa informasi maka ia dapat memperoleh pengertian, tetapi jika seruan dakwahnya merupakan panggilan jiwa, maka ia harus keluar dari jiwa juga. 6 Secara definitif, dakwah dirumuskan para ahli dalam teks dan konteks yang bervariasi. Hal ini terlihat dalam orientasi dan penekanan bentuk kegiatan. Berikut ini di kemukakan berbagai macam rumusan definisi dakwah diantaranya : Menurut M. Arifin berpendapat bahwa dakwah itu adalah : “Suatu ajakan baik secara lisan , tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individu maupun kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran sikap, penghayatan , serta pengalaman dan pengamalan tanpa adanya paksaan.” 7 Menurut Taufik al- Wa’iy, dakwah menyerukan kepada tauhid mengakui keesaan Allaah dan menyatakan dua kalimat syahadat, menerapkan manhaj Allah di muka bumi dalam bentuk ucapan dan perbuatan, sebagaimana yang ada 6 Faizah Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Jakarta, : Kencana, 2006. hal. 10 7 M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Study, Jakarta: Bulan Bintang, 1977, hal. 17