25
BAB III PROFIL KH. A. HAYATIN KAUNI S.Ag. DAN GAMBARAN UMUM MAJLIS
TA’LIM HALQOH EL ISTIGHOTSAH CIKARANG UTARA BEKASI A.
Profil KH. A. Hayatin Kauni S.Ag.
KH. A. Hayatin Kauni S.Ag. terlahir di Kp. Gelonggong Cikarang Utara Kabupaten Bekasi pada tanggal 23 februari 1973 Th. KH. A. Hayatin Kauni
S.Ag. adalah putra dari pasangan suami istri yaitu bapak Onan Alm dan ibu Inni. Ia merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Ketika dalam kandungan
beliau sudah di tinggal wafat oleh ayahnya. Beliau terlahir dari keluarga yang sederhana, namun dengan keadaan keluaraga tidak mematahkan semangatnya
kelak dewasa ia menjadi seorang da’i dan memiliki ilmu yang bermanfaat bagi
orang lain.
1
Pada tahun 1980 usia 7 tahun, ia masuk Sekolah Dasar yaitu SDN Gelonggong pagi hari dan Madrasah Ibtidaiyah sore hari, sama halnya
dengan anak-anak seusianya. Di samping ia sekolah, bermain, belajar mengaji ,beliau juga menggembala kambing milik orang lain. Setelah lulus dari
pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1986, beliau melanjutkan pendidikan ke MTS Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Barkah Cikarang Utara, dan
dilanjutkan ke pendidikan MA Madrasah Aliyah di tempat yang sama di Pondok Pesantren Al-Barkah Cikarang Utara Bekasi yaitu Pesantren yang
berorientasikan pada kajian ilmu agama, kajian kitab kuning dan ilmu umum dari tahun 1987-1992.
1
Hasil Wawancara Dengan KH. A. Hayatin Kauni S.Ag. Tanggal 24 Oktober 2012
Setelah lulus MA Madrasah Aliyah di Ponpes Al-Barkah Cikarang Utara Bekasi beliau melanjutkan ke jenjang Pendidikan lebih tinggi di Institute
of D a’wah Islamic Studies Al-Hikmah Jln. Bangka II, Jakarta Selatan
Indonesia dan mengenyam Pendidikan juga di Institute Agama Islam Shalahuddin Al- Ayyubi INISA pada Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab dari
tahun 1993-1996. Pada tahun 1995 sampai tahun 2010 beliau sudah mengajar di Pondok Pesantren Al-Barkah Cikarang Utara, di samping beliau aktif mengajar
di sekolahan formal, beliau juga mengajar di berbagai pengajian di Majlis T
a’lim, Masjid dan Mushola. Pada tahun 2000 membuka Majlis Dzikir Istighotsah dan Ta’lim yang diadakan setiap malam Jum’at dan malam Ahad
bertempat di rumah beliau. Kini Majlis T
a’lim Halqoh EL Istighotsah yang dulu hanya di hadiri 6 orang saja. Seiring waktu berjalan semakin bertambah jamaahnya yang sekarang
sudah mencapai ratusan bahkan lebih. Dalam menjalankan tugasnya ini sebagai pengemban amanah Rasul beliau tidak putus asa, dan terus berdakwah dengan
menyebarkan kelembutan Allah SWT, yang membuat hati pendengar sejuk dengan batin yang bersih, beliau tidak mencampuri urusan politik melainkan
selalu mengajarkan tujuan utama yaitu di ciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan berarti harus berdzikir seharian penuh tanpa bekerja
dan lain-lain, tapi justru mewarnai seluruh kehidupan di dunia ini dengan beraktivitas untuk sesuai dengan pekerjaannya masing-masing dan tentunya
untuk mencari keridhoan Allah semata. Sesuai yang pernah Rasul sampaikan bahwa dunia ini adalah ladang akhirat.
Pada tahun 2004 KH. A. Hayatin Kauni S.Ag. menikah dengan ibu Rosmaini Sipahutar S. Pd.I dan dikarunia 2 orang anak yaitu Hanna Nafsani
Munna dan Fathir Syauqanoer. Ia bukan hanya seked ar seorang da’i yang berani
berjuang di medan dakwah, melainka n ia juga seorang guru atau da’i yang selalu
membimbing dan mendidik murid-muridnya agar menjadi lebih baik dan berakhlakul karimah. Beliau juga seorang suami yang banyak memberi panutan
bagi keluarganya, ia selalu menyempatkan waktu luang untuk berkumpul dan bersenda gurau bersama keluarga besarnya.
Seiring waktu berjalan tepatnya pada tahun 2008 beliau mendapatkan sebidang tanah wakaf 200 M
2
da ri bapak Na’am Jama’ah Majelis Ta’lim
Halqoh El Istighotsah untuk pembangunan Pondok Pesantren. Pembentukan yayasan yang diberi nama Yayasan Pondok Pesantren Halqoh El Istighotsah,
yakni mengambil dari nama Majlis T a’lim Halqoh El Istighotsah. Sesuai akta
pendirian Yayasan Pondok Pesantren Halqoh El Istighotsah pada tanggal 28 juni 2010 nomor 33 Ahmad Ali Nurdin Sh. Sk. Menkeh Hak Azasi Manusia.
2
Semua keberhasilan dan kemajuan yang gemilang ini menurut beliau disebabkan, karena beliau menyebarkan kasih sayang Allah SWT, tanpa
mencampuri urusan politik, beliau hanya menjadi penyambung lidah Nabi Muhammad SAW, yang menjadi rahmat seluruh alam, sehingga semua orang
menerima dakwahnya, karena beliau tidak mencampuri kesibukan dan pekerjaannya masing-masing dengan urusannya tapi seminggu dan sebulan
sekali mereka berkumpul untuk mendengarkan seruan penyejuk hati yang
2
Ustadz Romdoni, Sekretaris Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah, Wawancara Pribadi 20
Desember 2012