Kerangka Berpikir DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR

23

B. Kerangka Berpikir

Usaha pendidikan bukanlah semata-mata proses mengetahui belaka, tetapi lebih dari itu usaha pendidikan adalah juga proses aplikasi pengetahuan kedalam kehidupan real. Hal ini seperti dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan kata pendidikan sebagai “…proses pengubahan sikap dan tatalaku seorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”. Pendidikan aqidah akhlak merupakan sesuatu yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan sebagai suatu aktivitas manusia untuk meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi-potensi pribadinya baik rohani maupun jasmani. Pendidikan aqidah akhlak merupakan salah satu pendidikan yang intensif diberikan kepada peserta didik dari mulai masa kanak-kanak hingga dewasa. Hal ini dikarenakan dengan pemberian pendidikan aqidah akhlak peserta didik diharapkan dapat mengetahui perbuatan-perbuatan baik dan buruk sehingga mampu menentukan pilihan dalam melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk–dalam pengertian akhlak- adalah merupakan salah satu topik utama dalam pelajaran pendidikan aqidah akhlak. Karenanya berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas, idealnya seorang siswa yang mempunyai prestasi yang baik dalam pelajaran pendidikan aqidah akhlak maka ia pun seharusnya mempunyai akhlak yang baik dalam kehidupannya sehari-hari. Hal ini sebagaimana diyakini Socrates, seorang filsuf Yunani yang sangat yakin bahwa orang berbuat baik benar apabila ia mengetahui apa yang baik bagi dirinya. Perbuatan buruk salah terjadi karena kurangnya pengetahuan manusia tentang apa yang baik. Prestasi belajar pendidikan aqidah akhlak seharusnya dapat dijadikan acuan dalam proses penilian akhlak seorang siswa, terlebih pelajaran ini merupakan sesuatu yang sangat fundamental dalam pendidikan. Siswa yang mempunyai prestasi belajar aqidah akhlak yang baik idealnya juga mempunyai akhlak yg baik dalam kehidupan sehari-harinya, demikian juga sebaliknya. 24

C. Hipotesis Penelitian