Pengertian Akhlak Akhlak Siswa

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teori

1. Akhlak Siswa

a. Pengertian Akhlak

Kata akhlak merupakan kata yang sering kali terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Begitu kita mendengar kata ini sehingga seolah-olah kita tahu pengertian kata ini dengan jelas, padahal jika ditanyakan apa itu akhlak, kita biasanya terdiam memikirkan jawabannya. Karenanya sebelum masuk lebih jauh kedalam pembahasan skripsi ini, penulis terlebih dahulu ingin mengeksplorasi pengertian kata akhlak. Pengertian akhlak dapat ditinjau dari dua pengertian etimologis lughowy dan pengertian terminologis istilahy. Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlaq, kata ini merupakan bentuk jamak dari al-khuluq yang berarti budi pekerti, tabiat atau watak. 1 1 M. Nipan Abdul Halim, Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji, Yogyakarta: 2000, h. 23 10 11 Menurut Jamil Shaliba dalam bukunya Al-Mu’jam Al-Falsafi Juz I,halaman 539. Pengertian akhlaq dari segi bahasa berasal dari bahasa arab,yang berarti perangai, tabiat, watak dasar kebiasaan, sopan dan santun agama. Secara linguistik kebahasan kata akhlaq merupakan isim jamid atau isim ghoir mustaq ,yaitu isim yang tidak mempunyai akar kata, melainkan kata tersebut memang begitu adanya.Kata akhlaq adalah jamak dari kata khulqunkhuluq yang artinya sama dengan arti akhlaq sebagaimana telah disebutkan diatas.Baik kata akhlaq atau khuluq bahwa kedua-duanya dijumpai pemakaianya didalam Al-Qur’an maupun hadis sebagai terlihat berikut ini: 2 ﻚﱠإو ْﻈ ﻰ . Artinya: ”Dan sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berbudi pekerti yang luhur ”.Q.S.Al-Qalam,66:4 ﱠﻻإ اﺬه ْنإ ْ ﱠوﻷْا . Artinya: ”Agama kamiini tidak lain hanyalah kebiasaan yang dahulu” .Q.S.Al-Syu’ara,26:137. ﺎ ْ ﻬ ْ أﺎ ﺎ ْإ ْ ْﺆ ْا ْآأ . ىﺬ ﺮ ا اور Artinya: ”Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang yang sempurna budi pekertinya” .H.R.Turmuzi Berdasarkan pengertian ini, kata akhlak sering dianggap sinonim dengan kata etika, moral, kesusilaan, tatakrama dan lain-lain. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kata akhlak merupakan kata yang digunakan untuk merujuk kepada perbuatan manusia yang kemudian dinilai dengan standar baik dan buruk. Dalam Islam, standar penilaian yang digunakan untuk menilai baik dan buruknya suatu perbuatan adalah Al-Qur’an dan hadits. 2 Prof. Dr. H. Moh.Ardani, AkhlakTasawuf; Nilai-nilai AkhlakBudi Pekerti dalam Ibadat dan Tasawuf , Jakarta: Karya Mulia, h. 25 12 Pengertian tentang akhlak secara terminologis telah banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satunya adalah pengertian akhlak sebagaimana diungkapkan Prof. Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Al-akhlak, menurutnya “akhlak adalah kehendak yang dibiasakan, dalam pengertian jika kehendak itu membiasakan sesuatu maka kebiasaan itu dinamakan akhlak ”. 3 Dari pendapat Prof. Dr. Ahmad Amin tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlak adalah kehendak yang dibiasakan, atau dalam pengertian lain akhlak mencakup perbuatan-perbuatan manusia yang telah menjadi kebiasaan bagi orang yang bersangkutan. Sementara itu, Ibnu Miskawaih W.4211030 M memberikan pengertian yang lain tentang akhlak, menurutnya, sebagaimana tertulis dalam kitab Tahdzibul Akhlak Wa Tathhir al- A’raq, di dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa akhlak adalah: ﺮْﻏ ْ ﺎﻬ ﺎ ْﻓأ ﻰ إ ﺎﻬ ﺔ اد ْﱠ لﺎ ﺔ ْؤر ﻻو ﺮْﻜﻓ Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan . 4 Dari pendapat ini bisa dipahami bahwa Ibnu Miskawaih membagi perbuatan menjadi dua yaitu perbuatan bathiniah dan perbuatan lahiriah. Menurut Ibnu Miskawaih perbuatan bathiniahlah yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan lahiriah, meskipun pada hakikatnya kedua perbuatan ini adalah satu kesatuan. Kemudian jika suatu perbuatan telah melembaga pada diri seseorang dan telah dilakukan secara berulang-ulang maka sering kali seseorang tidak memerlukan lagi pertimbangan- pertimbangan rasional dalam melakukan suatu perbuatan, dan perbuatan inilah yang dimaksud Ibnu Miskawaih dengan akhlak. Pengertian serupa juga diungkapkan oleh Imam al-Ghazali 1059-1111 M dalam kitab Ihya ‘Ulum al-Din, menurutnya akhlak adalah: 3 Rachmat Djatnika, Sistem Ethika Islami: Akhlak Mulia, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992, h.46 4 Ibn Miskawaih, Tahjib al-Akhlaq wa Tathhir al-A’raq, Mesir: al-Mathba’ah al- Mishriyah,1934, h.40. 13 ﺮْﻏ ْ ﺮْ و ﺔ ْﻮﻬ لﺎ ْﻓﻷْا رﺪْ ﺎﻬْ ﺔ ﺳار ْﱠ ا ﻰﻓ ﺔﺌْه ْ ةرﺎ ﺔ ْؤر ﻻو ﺮْﻜﻓ ﻰ إ ﺔﺟﺎ Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan muda, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan . 5 Dari pengertian-pengertian akhlak diatas, penulis menyimpulkan bahwa akhlak adalah perbuatan seseorang yang telah melembaga, dilakukan secara berulang-ulang atas kesadaran jiwanya tanpa memerlukan berbagai pertimbangan dan tanpa adanya unsur pemaksaan dari pihak lain. Sedangkan pengertian akhlak sebagai sebuah ilmu juga dikemukakan oleh para intelektual diantaranya Ahmad Amin yang berpendapat bahwa “ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas arti baik dan buruk, menerangkan apa yang harus dilaksanakan oleh manusia, menjelaskan tujuan apa yang hendak dicapai manusia dengan perbuatan mereka dan menunjukan jalan yang lurus yang harus diperbuat ”. 6 Sedangkan Abdul Hamid Yunus mengemukakan sebagaimana dikutip oleh Drs. Mahjuddin bahwa “Ilmu akhlak adalah ilmu yang menerangkan tentang perbuatan yang mulia, lalu memberikan tuntunan mengenai cara- cara melakukannya, untuk mengisi jiwa manusia dengan perbuatan baik, serta cara-cara menghindarkan dan membersihkan diri manusia dari perbuatan buruk” . 7 Ibrahim Anis dalam bukunya Mu’jam al-Wasith yang kemudian dikutip oleh Abudin Nata menjelaskan bahwa ilmu akhlak adalah: أ ْﻮﺿْﻮ ْ ْا ْ ْاو ْﺎ ﺻْﻮ ى ﱠا لﺎ ْ ﻷْا ﱠ ْﻗ مﺎﻜْ 5 Imam al-Ghazali Ihya ‘Ulum al-Din, Jilid III, Beirut: Dar al-Fikr,t.t. h.56. 6 Ahmad Amin, Etika: Ilmu Akhlak, Jakarta : Bulan Bintang, 1985, h. 62. 7 Mahjuddin, Konsep Dasar Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an dan Petunjuk Penerapannya Dalam Hadits, Jakarta : Kalam Mulia, 2000, h. 9. 14 Ilmu yang objek pembahasannya tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan dengan baik atau buruk . 8 Penjelasan-penjelasan tersebut sangat membantu kita untuk memahami bahwa akhlak sebagai ilmu setidaknya mengandung hal-hal antara lain: 1 Penjelasan tentang baik dan buruk. 2 Pembahasan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang mesti dihindari oleh seseorang. 3 Penjelasan tentang tujuan yang seharusnya dituju oleh seseorang dalam suatu tindakan. 4 Pembahasan tentang jalan yang harus ditempuh oleh manusia dalam upaya menuju kepada kebaikan.

b. Pendidikan Aqidah Akhlak