b. Untuk menganalisis distribusi yang dilakukan oleh para pedagang cengkeh
di Desa Padaricang dari perspektif ekonomi syariah.
2. Manfaat penelitian
a. Untuk menambah pengetahuan mengenai distribusi, khususnya mengenai
pola distribusi perdagangan cengkeh. b.
Untuk kalangan akademis dan mahasiswa, sebagai bahan tambahan dan sumber referensi untuk mendalami pengetahuan mengenai distribusi.
D. Review Kajian Terdahulu
1. Distribusi Kekayaan dalam Islam – Mutianti Hamidi, Perbankan Syariah, 2003. Distribusi kekayaan merupakan pembagian kekayaan atau pendapatan
dari seseorang atau masyarakat kepada masyarakat lain. Distribusi kekayaan dalam Islam sangat penting bahkan dianjurkan, dengan tujuan agar kekayaan
tersebar luas kepada semua golongan masyarakat dan tidak hanya terfokus pada golongan tertentu saja. Al-Quran menyerukan adanya pembagian kekayaan
yang merata dan adil di dalam sebuah masyarakat. Distribusi kekayaan dalam Islam diatur sedemikian rupa yang seadil-adilnya yaitu dengan membentuk
institusi-institusi distribusi kekayaan. Sehingga dengan adanya distribusi yang adil dan merata dapat menghapus kemiskinan bahkan akan melahirkan
kesejahteraan. Adapun institusi distribusi kekayaan diantaranya institusi- institusi resmi distribusi kekayaan seperti zakat, warisan hukum waris,
khumus, kaffarat, dan institusi yang lainnya yaitu institusi sukarela seperti infaq,
shadaqah, Qardh Hasan, dan nadzar wasiat. 2. Konsep Pendistribusian Zakat dan Aplikasinya pada Lembaga Amil Zakat Studi
Kasus Baitul Maal Muamalat – Nur Samsiah, Perbankan Syariah, 2005. Baitulmaal Muamalat sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat LAZ,
melakukan penghimpunan dan pendistribusian zakat. Pendistribusian zakat di Baitul Maal Muamalat ini melalui empat program binausaha pemberdayaan
yaitu: 1Bina ekonomi adalah program yang dilakukan untuk mengembangkan jiwa wirausaha mustahiq sehingga dapat mandiri, 2 Bina sosial adalah program
yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani dalam bidang pendidikanpelatihan dan dakwah, 3 Bina pendidikan yaitu program yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan khususnya bagi kalangan masyarakat tidak mampu 4 Bina kesehatan adalah program yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pokok sandang pangan bagi masyarakat yang tidak mampu atau tertimpa musibah. Keempat program ini merupakan pengelolaan dari
dana-dana sosial umat. Baitul Maal Muamalat melakukan usaha unutk mengoptimalkan pendistibusian zakat, misalnya melalui usaha pemberdayaan
seperti pemberian modal agat tercipta usaha kemandirian ekonomi mustahik, membuat skala prioritas permasalahan, serta berhati-hati dalam pendistribusian
zakat dengan melakukan survei agar zakat benar-benar terdistribusikan kepada mustahik
. Pola pendistibusian zakat lain yang dilakukan Baitul Maal muamalat yang lainnya yaitu dengan program layanan kesehatan keliling yang dilakukan di
daerah dekat wilayah muzaki dan B-Health dalam bentuk klinik Baitul Maal Muamalat bersubsidi
3. Pendistribusian Kekayaan Negara dalam Perspektif Ekonomi Islam – Fahrurroji, Perbankan Syariah, 2006.
Konsep kepemilikan harta kekayaan pada diri manusia menurut perspektif Islam adalah tidak mutlak adanya, karena keberadaan manusia yang terbatas oleh
dimensi ruang dan waktu. Keabadian serta pemilik hakiki adalah Allah SWT semata. Namun begitu, kepemilikan dalam Islam dapat diakui melalui berbagai
cara yang telah ditentukan dalam Islam. Perolehan kekayaan negara yang berlimpah ruah dan dari penarikan pajak masyarakat dan pendapatan lainnya yang
bersifat temporal seperti zakat, merupakan modal bagi pemerintah untuk membiayai dan mendanai aktifitas pemerintah dan pemerintah berkewajiban pula
untuk dapat melayani fasilitas bagi kepentingan masyarakat primer dan sekunder semacam fasilitas infrastruktur yang dapat mendukung kelancaran
aktifitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta menjaga kesejahteraan dan kemaslahatan hidup bersama.
Ketiga skripsi ini pada dasarnya sama-sama membahas tema yang sama yaitu tentang distribusi hanya saja ketiga skripsi tersebut mempunyai fokus yang
berbeda. Skripsi yang pertama membahas tentang pendistribusian kekayaan dalam Islam melalui institusi-institusi baik institusi yang bersifat resmi dan institusi
yang bersifat sukarela. Pada skripsi yang kedua berisi tentang bagaimana konsep pendistribusian zakat yang dilakukan oleh Baitul Maal Muamalat yaitu dengan
melalui program empat bina serta memberikan bantuan berupa zakat produktif kepada para mustahik supaya mereka bisa mempunyai usaha dan bisa hidup
mandiri. Sedangkan skripsi yang ketiga membahas tentang pendistribusian kekayaan yang dilakukan oleh masyarakat yaitu dimana pemerintah menyediakan
fasilitas bagi kepentingan masyarakat primer dan sekunder, seperti fasilitas infrastruktur yang bisa mendukung kelancaran aktivitas dan pertumbuhan
ekonomi masyarakat serta menjaga kesejahteraan dan kemaslahatan hidup bersama.
Pada skripsi ini dibahas tentang distribusi pada perdagangan cengkeh dan juga membahas bagaimana pola distribusi yang ada di Desa Padarincang. Jadi yang
membedakan skripsi ini dengan skripsi yang sudah ada yaitu bahwasannya skrispsi ini bukan tentang distribusi harta akan tetapi skripsi ini mengenai
distribusi barang yang fokusnya yaitu pada pola distribusi dalam perdagangan cengkeh.
E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian