Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan terdiri dari tiga kegiatan yaitu 1 Menetapkan urutan prioritas masalah 2 Merumuskan tujuan
keperawatan yang akan dicapai 3 Menentukan rencana tindakan keperawatan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor “kealpaan” yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa,
perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Adapun tujuan evaluasi adalah menentukan kemampuan klien mencapai
tujuan yang telah ditentukan dan menilai efektivitas rencana keperawatan strategi asuhan keperawatan.
22
2.4.4. Standar Praktik Keperawatan
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehtan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya.
22
Menurut CHS 1983 dalam Wijayanti praktik keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional menggunakan pengetahuan politik yang mantap
dan kokoh dari berbagai ilmu dasar biologi, fisika, biomedik, perilaku dan sosial dan ilmu keperawatan dasar, klinik dan komunitas sebagai landasan untuk
melakukan asuhan keperawatan untuk memenuhi tuntutan dan mengikut i perkembangan yang terjadi, maka perawat perlu memiliki pengetahuan,
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
keterampilan dan sikap profesional termasuk, keterampilan tekhnikal dan interpersonal.
Standar praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik tepat dan benar, yang dirumuskan
sebagai pedoman pemberian asuhan keperawatan serta merupakan tolak ukur dalam penilaian penampilan kerja seorang perawat. Standar merupakan
pernyataan yang absah, model yang disusun berdasarkan wewenang, kebiasaan atau kesepakatan mengenai apa yang memadai dan sesuai, dapat diterima dan
layak dalam praktik keperawatan. Standar praktik menguraikan apa yang harus dilakukan, mengidentifikasi tanggung jawab dan pelaksanaan tanggung jawab
tersebut.
22
2.4.5. Standar Penilaian Perawat dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Klien.
Dalam menilai mutu pelayanan keperawatan kepada klien digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawt dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Standar praktik keperawatan yang mengacu dlam tahapan proses keperawatan yang meliputi 1 Pengkajian 2 Diagnosa
keperawatan 3 Perencanaan 4 Implementasi dan 5 Evaluasi.
22
1. Pengkajian keperawatan : perawat mengumpulkan data kesehatan pasien.
2. Diagnosa keperawatan : perawat menganalisa data pengkajian dan
menentukan diagnosa. 3. Perencanaan keperawatan : perawat mengembangkan rencana asuhan
keperawatan yang menggambarkan intervensi.
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
4. Implementasi : perawat mengimplementasikan intervensi yang
diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. 5. Evaluasi keperawatan
: perawat mengevaluasi kemajuan pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
22
2.5. Shift Kerja
Seseorang akan berbicara mengenai shift kerja bila dua atau lebih pekerja bekerja secara berurutan pada lokasi pada pekerjaan yang sama. Bagi seseorang
pekerja, shift kerja berarti berada pada lokasi kerja yang sama, baik teratur pada saat yang sama shift kerja kontinyu atau pada waktu yang berlainan shift kerja
rotasi. Shift kerja berbeda dengan hari kerja biasa, dimana pada hari kerja biasa, pekerjaan dilakukan secara teratur pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya,
sedangkan shift kerja dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24 jamhari. Biasanya perusahaan yang berjalan secara kontinyu yang menerapkan
aturan shift kerja ini.
19
2.5.1. Perputaran dan Rekomendasi Shift Kerja
Merancang perputaran shift tidak bisa dilakukan sembarangan, ada hal-hal yang harus diperhatikan dan diingat, seperti yang dikemukakan oleh Pribadi
1998 berikut ini: 1.
Kekurangan tidur atau istirahat hendaknya ditekan sekecil mungkin sehingga dapat meminimumkan kelelahan.
2. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan keluarga dan kontak
sosial.
19
Perubahan jadwal shift kerja tidak bisa mengembalikan aspek-aspek yang mempengaruhinya. Grandjean 1986 mengemukakan teori Scwartzenau yang