Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
Untuk kriteria penilaian tanggung jawab:
0 = Tidak 1 = Ya
-maka nilai untuk tanggung jawab adalah: a. Kecil, jika total skor 3
b. Sedang, jika total skor 3-4 c. Besar, jika total skor 4
3.6.5. Penentuan Keamanan Kerja
Penilaian untuk keamanan kerja di ruang IGD diajukan masing-masing 6 pertanyaan.
Untuk kriteria penilaian keamanan kerja:
0 = Tidak 1 = Ya
-maka nilai keamanan kerja adalah: a. Aman, jika total skor 3
b. Kurang aman, jika total skor 3-4 c. Tidak aman, jika total skor 4
3.7. Analisa Data
Setelah data dikumpulkan, data dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi distribusi.
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum dr.Pirngadi Kota Medan didirikan pada tanggal 11 Agustus 1982 yang berlokasi di jalan Prof. HM. Yamin, SH No 47 Medan.
Pemilik Pemda. Prov. Sumatera Utara, Kualifikasi: Kelas B Pendidikan, status Rumah Sakit Swadana 11 Februari 1998, Penelitian Akreditasi Dasar, tanggal 14
April 2000. Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Kota Medan memiliki luas 73.123,90m
2
dengan ruang rawat inap berjumlah 29 ruangan dan rawat jalan klinik rawat jalan terdiri dari 58 klinik. Dalam usaha pelayanan medis Rumah Sakit Umum
DR.Pirngadi Medan terdiri dari beberapa unit, yaitu: 1.
Penyakit Dalam 2.
Bedah 3.
Kebidanan dan Penyakit Kandungan 4.
Kesehatan Anak 5.
Penyakit Mata 6.
Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan 7.
Penyakit kulit dan kelamin 8.
Penyakit Paru-paru 9.
Penyakit Jiwa 10.
Patologi Anatomi 11.
Patologi Klinik 12.
Rehabilitasi Medis 13.
Kedokteran Kehakiman
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
14. Anastesi
4.1.1. Pelayanan Penunjang RSUD dr. Pirngadi Medan
1. Lab. Patologi Klinik
2. X-Ray
3. USG
4. CT-Scan
5. Endoskopi
6. Bedah Laser
7. ECG
8. Echocardiografi
9. EEG
10. EMG
11. TUR
12. Laparoskopi
13. Konsultasi Gizi
14. Farmasi
15. Hemodialisa
16. Bronchoscopy
4.1.2. Fasilitas RSUD dr. Pirngadi Medan
1. IGD 24 Jam
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Kamar Bedah
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
5. ICU
6. ICCU
7. CSSD
4.1.3. Fasilitas di Ruang IGD RSUD dr. Pirngadi Medan
1. Bed untuk pemeriksaan =
10 buah 2. Bed untuk observasi
= 4 buah
3. Bed untuk resusitasi =
1 buah 4. Laboratorium
= 1 ruangan
5. Kamar Bedah Emergency = 1 ruangan
6. Obgyn =
1 ruangan
4.1.4. Ketenagaan IGD RSUD dr. Pirngadi Medan
Ketenagaan di IGD terdiri dari 60 orang, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Tenaga Paramedis Perawatan IGD RSUD dr. Pirngadi Medan
No Paramedis Perawatan
Jumlah
1. Pel. Perawatan
36 orang 2.
Pel. Kebidanan 6 orang
Total 42 orang
Tabel 4.2. Distribusi Tenaga Non Medis dan Magang IGD RSUD dr. Pirngadi Medan
No Non Medis dan Magang Honor
Jumlah
1. Pel. TU dan PRT
4 orang 2.
Magang 10 orang
Total 14 orang
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
4.1.5. Struktur Organisasi IGD RSUD dr. Pirngadi Medan
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari RSUD dr. Pirngadi Medan mempunyai Motto: Aegroti Salus Lex Suprema kepentingan Penderita adalah
yang utama melalui visi: Dengan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat RSUD dr. Pirngadi Medan berupaya menjadi rumah sakit rujukan
yang terbaik di Sumatera Utara melalui Misi: 1.
Menyelenggarakan upaya kesehatan paripurna kepada Masyarakat tanpa membedakan bangsa, suku, keadaan sosio ekonomi, agama dan kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ka. IGD
Waka. Medikal
Waka. Surgical PPDS-PPDS
Sub. Logistik, RT, POS
Koord. Billog Adm
Pengelola Perawatan Penunjang Medik
Koord. Dokter Triase
Karu. KBE Karu. Pre-
Op Radiologi
Lab
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana Pelaksana
SMF Ka. SPF
Sekretaris IGD
Karu. Triase
Farmasi
Pelaksana Pelaksana
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik dan sub
spesialistik, bermutu professional dan etis. 3.
Menjadikan Rumah Sakit sebagai tempat berlindung upaya pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman, di tempat mana penderita memperoleh
kepercayaan dan harapan. 4.
Menjadikan Rumah Sakit sebagai tempat untuk memberikan pelayanan yang berhasil guna dan memperhatikan kebutuhan masyarakat.
5. Memberikan pelayanan masyarakat yang terjangkau oleh masyarakat kurang
mampu sesuai dengan yang berlaku, sesuai dengan fungsi sosial Rumah Sakit. 6.
Mengembangkan pelayanan Rumah Sakit yang bersifat sosio medis dalam rangka pelayanan kesehatan paripurna yang berorientasi pada penderita
sebagai manusia seutuhnya. Sesuai dengan tugasnya RSUD dr. Pirngadi Medan melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan, yang dilaksanakan dengan serasi terpadu dengan upaya
peningkatan, pencegahan, dan upaya rujukan, maka RSUD dr. Pirngadi Medan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan medis
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Menyelenggarakan asuhan keperawatan
4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
7. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
4.1.6. Pengaturan Shift Perawat Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi
Medan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan memiliki pembagian jadwal kerja yang terbagi atas 3 bagian, yaitu shift pagi, sore dan malam. Dengan
sistem rotasi shift 2-2-2 dengan pembagian jam kerja masing-masing shift yaitu: a. Shift Pagi : pukul 08.00 – 14.00 WIB
b. Shift Sore : pukul 14.00 – 20.00 WIB c. Shift Malam : pukul 20.00 – 08.00 WIB
Pembagian jam kerja tersebut di atas merupakan keadaan yang dijalankan perawat IGD RSUD dr. Pirngadi Medan.
4.2. Hasil Penelitian
Data umum responden yang terdiri dari gambaran stres kerja, faktor individu dan faktor lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
4.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Stres di Tempat Kerja
Tabel 4.3. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Stres di Tempat Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun
2009
No. Kejadian Stres
Frekuensi Persentase
1. Stres
19 45,24
2. Tidak Stres
23 54,76
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang mengalami tidak stres di tempat kerja yaitu sebanyak 23 orang 54,76 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
4.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.4. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Umur di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
No. Umur tahun
Frekuensi Persentase
1. ≤ 33 tahun
22 52,38
2. 33 tahun
20 47,62
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok umur
≤ 33 tahun yaitu sebanyak 22 orang 52,38 .
4.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.5. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
No. Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1. Laki-laki
9 21,42
2. Perempuan
33 78,57
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden perempuan yaitu sebanyak 33 orang 78,57.
4.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 4.6. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Masa Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
No. Masa kerja
tahun Frekuensi
Persentase
1. ≤ 9 tahun
22 52,38
2. 9 tahun
20 47,61
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai masa kerja
≤ 9 tahun yaitu sebanyak 22 orang 52,38 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
4.2.5. Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Tabel 4.7. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Status Perkawinan di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
No. Status
Perkawinan Frekuensi
Persentase
1. Menikah
26 61,91
2. Belum menikah
16 38,09
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden sudah menikah yaitu sebanyak 26 orang 61,91 .
4.2.6. Distribusi Responden Berdasarkan Beban Kerja
Tabel 4.8. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Beban Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
No. Beban Kerja
Frekuensi Persentase
1. Ringan
7 16,67
2. Sedang
14 33,33
3. Berat
21 50
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan beban kerja yang berat yaitu sebanyak 21 orang 50 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
4.2.7. Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Interpersonal
Tabel 4.9. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Hubungan Interpersonal di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan
Tahun 2009
No. Hubungan
Interpersonal Frekuensi
Persentase
1. Baik
19 45,23
2. Sedang
20 47,62
3. Kurang
3 7,14
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan hubungan interpersonal yang sedang yaitu sebanyak 20 orang 47,62
. 4.2.8.
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggung Jawab Kerja Tabel 5.0. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Tanggung Jawab di
Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
No. Tanggung Jawab
Frekuensi Persentase
1. Sedang
34 80,95
2. Besar
8 19,04
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan tanggung jawab kerjanya sedang yaitu sebanyak 34 orang 80,95 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
4.2.9. Distribusi Responden Berdasarkan Keamanan Kerja
Tabel 5.1. Distribusi Perawat Shift Malam Berdasarkan Keamanan Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
No. Keamanan Kerja
Frekuensi Persentase
1. Aman
5 11,90
2. Kurang Aman
31 73,80
3. Tidak Aman
6 14,28
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan kurang aman di tempat kerja yaitu sebanyak 31 orang 73,80 .
4.3. Gambaran Stres Kerja Tabel 5.2. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja
Berdasarkan Umur di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Umur tahun Kejadian Stres
Total Persentase
Stres Tidak
Stres
≤ 33 tahun 8
19,04 14
33,33 22
52,38 33 tahun
11 26,2
9 21,43
20 47,62
Jumlah 19
45,24 23
54,76 42
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar berada pada kelompok umur 33 tahun yaitu sebanyak 11
orang 26,2 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 5.3. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD
dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Jenis Kelamin Kejadian Stres
Total Persentase
Stres Tidak
Stres
Laki-laki 4
9,52 5
11,90 9
21,43 Perempuan
15 35,72
18 42,86
33 78,57
Jumlah 19
45,24 23
54,76 42
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 15 orang
35,72 .
Tabel 5.4. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja Berdasarkan Masa Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD
dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Masa Kerja tahun
Kejadian Stres Total
Persentase Stres
Tidak Stres
≤ 9 tahun 8
19,04 14
33,33 22
52,38 9 tahun
11 26,2
9 21,43
20 47,62
Jumlah 19
45,24 23
54,76 42
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar terdapat pada perawat yang memiliki masa kerja 9 tahun
yaitu sebanyak 11 orang 26,2 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 5.5. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja Berdasarkan Status Perkawinan di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD
dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Status Perkawinan
Kejadian Stres Total
Persentase Stres
Tidak Stres
Menikah 13
30,95 13
30,95 26
61,91 Belum Menikah
6 14,28
10 23,81
16 38,09
Jumlah 19
45,23 23
54,76 42
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar terdapat pada perawat yang sudah menikah yaitu sebanyak 13
orang 30,95 . Tabel 5.6. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja
Berdasarkan Beban Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Beban Kerja Kejadian Stres
Total Persentase
Stres Tidak
Stres
Ringan 1
2,38 6
14,28 7
16,67 Sedang
3 7,14
11 26,19
14 33,33
Berat 15
35,72 6
14,28 21
50
Jumlah 19
45,24 23
54,75 42
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar terdapat pada perawat yang merasakan beban kerja yang
berat yaitu sebanyak 15 orang 35,72 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 5.7. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja Berdasarkan Hubungan Interpersonal di Ruang Instalasi Gawat Darurat
RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Hubungan Interpersonal
Kejadian Stres Total
Persentase Stres
Tidak Stres
Baik 2
4,76 17
40,47 19
45,23 Sedang
14 33,33
6 14,28
20 47,62
Kurang 3
7,14 3
7,14
Jumlah 19
45,23 23
54,75 42
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar terdapat pada perawat yang merasakan hubungan
interpersonal sedang yaitu sebanyak 14 orang 33,33 . Tabel 5.8. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja
Berdasarkan Tanggung Jawab Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Tanggung Jawab
Kejadian Stres Total
Persentase Stres
Tidak Stres
Sedang 11
26,19 23
54,76 34
80,95 Besar
8 19,04
8 19,04
Jumlah 19
45,23 23
54,76 42
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar terdapat pada perawat yang merasakan tanggung jawab kerja
yang sedang yaitu sebanyak 11 orang 26,19 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 5.9. Distribusi Perawat Shift Malam Terhadap Stres Kerja Berdasarkan Keamanan Kerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD
dr.Pirngadi Medan Tahun 2009
Keamanan Kerja
Kejadian Stres Total
Persentase Stres
Tidak Stres
Aman 4
9,52 1
2,38 5
11,90
Kurang Aman 11
26,19 20
47,62 31
73,80
Tidak Aman 4
9,52 2
4,76 6
14,2
Jumlah 19
45,23 23
54,76 33
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja sebagian besar terdapat pada perawat yang merasakan tempat kerjanya
kurang aman yaitu sebanyak 11 orang 26,19 .
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 5 PEMBAHASAN
Keadaan Stres pada Perawat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 42 perawat shift malam yang bekerja di ruang Instalasi Gawat Darurat IGD Rumah Sakit Umum
Daerah RSUD dr. Pirngadi Medan yang menjadi sampel penelitian, dijumpai sebanyak 19 orang 45,24 yang mengalami stres kerja, dan 23 orang 54,76
tidak mengalami stres kerja. IGD harus mampu memberikan pelayanan gawat darurat yang optimal,
terarah, dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang sedang dalam keadaan gawat darurat. Pelayanan tersebut membutuhkan kedisiplinan, ketelitian
pengawasan yang maksimal dan perawatan khusus karena jiwa pasien dalam keadaan sangat bahaya.
Pekerjaan seorang perawat dalam memberikan pelayanan tidak terlepas dari pengaturan jam kerja di suatu rumah sakit yang lebih dikenal dengan istilah
shift kerja. Shift kerja malam pada RSUD dr. Pirngadi Medan dilaksanakan dengan pola 2-2-2 8-16-24 yang seharusnya jam kerja malam berganti dipukul
00.00 WIB namun pada kenyataannya perawat shift malam masuk pada pukul 20.00 sampai dengan pukul 08.00 WIB dengan 12 jam kerja. Sedangkan shift pagi
masuk pukul 08.00-14.00 WIB dengan 6 jam kerja dan shift sore masuk pukul 14.00-20.00 WIB dengan 6 jam kerja. Hal ini tidak sesuai dengan UU No. 13
Tahun 2003 pasal 76 yang menyatakan jam kerja malam antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 dan pasal 77 ayat 2 huruf b yang menyatakan bahwa
dalam satu hari seorang pekerja bekerja 8 jam kerja. Belum lagi jika terdapat
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
pasien yang tergolong akut gawat di luar jam kerja 07.30-15.00 WIB maka alurnya harus masuk ke IGD, secara tidak langsung perawat yang sedang bertugas
harus segera memberikan pertolongan kepada siapa pun dan jam berapa pun di luar jam kerja. Dengan rata-rata IGD menerima pasien 20-30 orang per shift, 60-
70 pasien per hari. Shift kerja malam perlu mendapatkan perhatian karena irama faal manusia
terganggu, metabolisme tubuh tidak dapat beradaptasi, kelelahan akibat kerja malam relatif sangat besar, alat pencernaan kurang berfungsi secara normal,
kurang tidur, timbul reaksi psikologis dan pengaruh-pengaruh kerja malam biasanya bersifat kumulatif.
25
Menurut Folkard dan Monk 1979 dalam Firdaus 2005 bahwa irama sirkadian tiap individu berbeda dalam menyesuaikan kerja terutama terhadap kerja
shift di malam hari, namun antara pagi dan siang terlihat sedikit perbedaan. Shift malam dan kerja yang berlebih dapat menjadi sumber gangguan fisik dan mental,
selain itu pola aktifitas tubuh akan terganggu bila bekerja di malam hari dan maksimum akan terjadi selama bekerja di shift malam. Hal ini terjadi karena
secara umum semua fungsi tubuh meningkat pada siang hari, mulai melemah pada sore hari dan menurun pada malam hari untuk pemulihan dan pembaharuan,
kondisi melemahnya fungsi tubuh ini ditambah lagi dengan tanggung jawab pekerjaan yang menumpuk dapat mengakibatkan terjadinya stres kerja. Selain itu,
kemungkinan adanya lingkungan fisik yang terlalu menekan, kurangnya kontrol yang dirasakan akibat melemahnya fungsi tubuh dan kurangnya hubungan
interpersonal pada shift malam juga dapat mengakibatkan terjadinya stres pada
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
tenaga kerja. Kondisi seperti ini seharusnya diwaspadai terutama bagi pekerja shift malam, sehingga perlu diupayakan solusi yang efisien dan efektif.
26
Berdasarkan penelitian hanya ditemukan sebanyak 19 orang 45,24 yang mengalami stres kerja sedangkan yang tidak mengalami stres kerja sebanyak
23 orang 54,76 . Hal ini kemungkinan disebabkan fungsi tubuh yang diatur irama sirkadian selama 24 jam sudah dapat disesuaikan dengan pengaturan sistem
kerja shift di rumah sakit, sehingga dapat ditoleransi oleh tubuh. Belum lagi proses penanganan pasien gawat yang dilakukan perawat lebih banyak menangani
pasien balita, anak-anak dan kaum perempuan. Hal ini sesuai dengan data yang didapatkan berdasarkan pola 10 penyakit urutan terbanyak pada bulan Mei 2009
di IGD bahwa penyakit Febris, Dyspepsia dan Diare merupakan urutan 3 besar yang banyak dialami anak-anak dan perempuan sehingga skala prioritas dan
penangan tepat dan cepat sering sekali menjadi bagian dari beban pekerjaan. Dari seluruh hasil yang diteliti dapat disimpulkan bahwa shift tidak sebagai penentu
kejadian sehingga shift kerja masih dapat diberlakukan untuk kegiatan kerja di rumah sakit.
Gambaran Stres Kerja berdasarkan Umur
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa dari 19 orang 45,24 yang mengalami stres kerja sebanyak 11 orang 26,2 pada kelompok umur
33 tahun dan 8 orang 19,04 pada kelompok ≤ 33 tahun.
Menurut Greenberg 2004 dalam Firdaus 2005 semakin tua seseorang maka semakin mudah terserang stres, hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama,
semakin tua seseorang maka semakin berkurangnya daya tahan tubuh terhadap tekanan dan beban yang diterimanya seiring dengan penurunan fungsi organ
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
tubuh. Kedua, pertambahan umur akan memunculkan pertambahan tanggung jawab dan harapan-harapan, serta tuntutan yang muncul dari orang-orang disekitar
akan melakukan perubahan dalam kehidupan.
26
Hal lain yang dapat menjadi penyebab yaitu oleh adanya latar belakang masalah yang berbeda yang dihadapi seperti bersumber dari faktor lingkungan kerja sendiri
meliputi beban kerja yang berat, tanggung jawab kerja yang besar, hubungan interpersonal yang kurang. Faktor personal pribadi maupun kondisi sosial
ekonomi keluarga, konflik masalah rumah tangga dan pekerjaan juga tak luput dari penyebabnya.
Gambaran Stres Kerja berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa dari 19 orang 45,24 yang mengalami stres kerja sebanyak 15 orang 35,72 pada kelompok yang
berjenis kelamin perempuan dan 4 orang 9,52 pada kelompok yang berjenis kelamin laki-laki.
Menurut hasil penelitian, konflik peran lebih dirasakan oleh kaum perempuan daripada laki-laki. Ada beberapa fenomena sebagai hasil proses
sosialisasi yang menyebabkan perbedaan tersebut. Pertama, sifat permintaan peran. Moen 1992 dalam Kurniawan 2007 mengatakan bahwa sifat permintaan
peran kerja dan peran keluarga bagi perempuan adalah serentak simultaneous roles, sedangkan peran yang harus dilakukan laki-laki lebih bersifat berurutan
sequential roles. Peran yang bersifat serentak memerlukan skala prioritas, sedangkan peran yang berurutan dapat dilakukan sesuaai dengan kepentingan
sendiri. Prioritas peran ini bisa menimbulkan konflik jika tidak sesuai dengan kepentingan sendiri. Prioritas peran ini bisa menimbulkan konflik jika tidak sesuai
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
dengan harapan dari pelakunya. Kedua, pembagian kerja yang ambigu di dalam rumah yang tidak seimbang. Perempuan masih mempunyai tanggung jawab yang
lebih tinggi terhadap peran di rumah, baik sebagai suri rumah penyapu rumah, pencuci piring, pencuci baju, pemasak dll maupun sebagai ibu dan peran ini tidak
berkurang meskipun mereka bekerja. Ketiga, majikan memisahkan urusan kerja dan rumah, artinya majikan menganggap bahwa persoalan di rumah bukan urusan
tempat kerja sehingga kebijakan-kebijakan yang memperingan perempuan dalam mengurus keluarga belum diperhatikan.
27
Gambaran Stres Kerja berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa dari 19 orang 45,24 yang mengalami stres kerja sebanyak 11 orang 26,2 terdapat pada
kelompok yang masa kerjanya 9 tahun dan 8 orang 19,04 pada kelompok yang masa kerjanya
≤ 9 tahun. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin lama masa kerja
seseorang semakin besar peluang orang tersebut untuk mengalami stres. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pekerjaan yang monoton, berulang-ulang, terus
menerus setiap hari dikerjakan pada waktu yang cukup lama yang pada akhirnya menimbulkan kejenuhan dan kebosanan yang dihadapi perawat dalam
menghadapi pekerjaan.
5.5. Gambaran Stres Kerja berdasarkan Status Perkawinan