Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam Undang-undang No. 23 tahun 1992 disebutkan bahwa kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Derajat kesehatan besar artinya bagi pembangunan Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Dengan
memperhatikan peranan kesehatan diatas, diperlukan upaya yang lebih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan pembinaan penyelenggaraan upaya
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
1
Begitu juga dalam Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan pokok tenaga kerja dalam pasal 9 dinyatakan bahwa tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan keselamatan, kesehatan pemeliharaan moral, moral kerja, perlakuan yang sesuai dengan martabat moral agama. Dan salah satu upaya keselamatan
kesehatan kerja K3 adalah memelihara faktor-faktor lingkungan kerja agar senantiasa dalam batas-batas yang aman dan sehat sehingga tidak terjadi penyakit
atau kecelakaan akibat kerja dan tenaga kerja dapat menikmati derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2
Hidup manusia ditandai oleh usaha-usaha pemenuhan kebutuhan, baik fisik, mental-emosional, material maupun spiritual. Bila kebutuhan dapat dipenuhi
dengan baik, berarti tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi pada kenyataannya sering kali usaha-usaha pemenuhan kebutuhan tersebut mendapat
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
banyak rintangan dan hambatan. Tekanan-tekanan dan kesulitan-kesulitan hidup ini sering membawa manusia berada dalam keadaan stres.
3
Pekerjaan seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak terlepas dari pengaturan jam kerja di suatu rumah sakit yang lebih dikenal
dengan istilah shift kerja. Alasan lain dari shift kerja adalah kebutuhan sosial akan pelayanan. Polisi dan rumah sakit benar-benar dibutuhkan untuk 24 jamhari.
Sebagian besar dari pekerja yang bekerja pada shift malam memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan mereka yang bekerja
pada shift normal shift pagi.
4
Josling 1998 dalam artikelnya berjudul Shift Work and ill-Health
mempertegas anggapan tersebut dengan menyebutkan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Circadian Learning Centre di Amerika Serikat yang
menyatakan bahwa para pekerja shift, terutama yang bekerja pada malam hari, dapat terkena beberapa permasalahan kesehatan. Permasalahan kesehatan ini
antara lain: gangguan tidur, kelelahan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan gastrointestinal. Segala gangguan kesehatan tersebut, ditambah dengan
tekanan stres yang besar yang dapat secara otomatis meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan pada para pekerja shift malam.
5
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan merupakan salah satu industri jasa yang bekerja selama 24 jam dengan pengaturan jadwal shift 3 rotasi,
shift pagi pukul 08.00 – 14.00 WIB dengan waktu kerja 6 jam, shift sore 14.00 – 20.00 WIB dengan waktu kerja 6 jam, dan shift malam pukul 20.00 – 08.00 WIB
dengan waktu kerja 12 jam dengan pola rotasi 2 – 2 – 2 metropolitan pola dimana masing-masing shift dilaksanakan dua hari kemudian pada akhir periode
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
shift kerja malam diberi libur dua hari dan kembali lagi kepada siklus shift semula. Salah satu unit pelayanan di RSUD dr. Pirngadi Medan adalah Instalasi
Gawat Darurat IGD. Unit ini membutuhkan pengawasan yang maksimal 24 jam oleh tim dokter ahli dan tenaga keperawatan yang kompeten. Karena begitu
kompleksnya pekerjaan di unit ini, sangatlah diperlukan teknik-teknik dan keterampilan kemahiran tersendiri dalam menangani pasien, maka kesiapan fisik,
mental, lingkungan kerja yang baik sangatlah dibutuhkan oleh setiap perawat dalam bekerja, karena jika tidak, stres akibat kerja dapat terjadi setiap saat.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan di IGD RSUD dr. Pirngadi Medan mereka mengeluhkan lelah pada saat melakukan asuhan keperawatan.
Berbagai macam kebutuhan pasien, mulai dari pergantian infus, pemberian dan pengawasan makan obat, pertolongan mendadak jika pasien shock juga pekerjaan
rutin yaitu menuliskan langkah-langkah asuhan keperawatan yang dilakukan dalam menangani setiap pasien. Pemajanan ekskresi feses, darah dan muntahan
juga cukup sering dialami. Pekerjaan pada malam hari ini juga menyebabkan mereka sering mengantuk dan berkurangnya konsentrasi dalam bekerja karena
bunyi-bunyian yang sering terjadi seperti bunyi bel alarm, tangisan dan rintihan pasien sehingga pekerjaan menjadi kurang maksimal dan cenderung membuat
banyak kesalahan kerja. Pekerjaan yang monoton ini menyebabkan perawat cepat merasa jenuh sehingga berkemungkinan akan terjadinya stres. Sebagian besar
perawat yang berkerja di IGD RSUD dr. Pirngadi Medan telah berumur 30-40 tahun dan sudah menikah, sehingga mereka juga mempunyai tanggung jawab
terhadap keluarganya, masalah-masalah yang terjadi didalam rumah tangga dapat
Ruri Kartika Puteri : Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009, 2010.
mempengaruhi hubungan interpersonal baik dengan rekan kerja maupun dengan pasien.
1.2. Perumusan Masalah