Analisis Peta Kontrol Analisis Process Capability Index Analisis Loss Perusahaan

BAB VI ANALISIS DAN EVALUASI PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Pemecahan Masalah

6.1.1. Analisis Peta Kontrol

Peta kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk melihat apakah proses produksi minyak goreng berada dalam pengendalian statistik. Data peta kontrol diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata dan standar deviasi menunjukkan adanya variasi karakteristik. Setelah memetakan semua karakteristik minyak goreng diperoleh bahwa terdapat variasi pada karakteristik minyak goreng. Selanjutnya hasil dari perhitungan standart deviasi tersebut akan digunakan untuk perhitungan process capability.

6.1.2. Analisis Process Capability Index

Indeks kapabilitas proses digunakan sebagai tolak ukur kemampuan suatu proses dalam menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhansyarat dari konsumen atau spesifikasi yang diharapkan. Rekapitulasi hasil perhitungan indeks kapabilitas proses ditunjukkan padaTabel 6.1. Tabel 6.1. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Indeks Kapabilitas Proses Karakteristik Cp Deskripsi Pencapaian Sigma Warna 0,490 Belum kapabel 1.33 sigma Bau 0,555 Belum kapabel 1.33 sigma Bilangan Asam 0,488 Belum kapabel 1.33 sigma Kadar Air 0,877 Belum kapabel 1.33 sigma Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 6.1, proses produksi minyak goreng yang ada masih sangat rendah nilai kapabilitasnya dalam menghasilkan produk seperti yang diharapkan konsumen.

6.1.3. Analisis Loss Perusahaan

Loss perusahaan adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan karena produksi yang dihasilkan diluar batas toleransi. Biaya tambahan ini kemudian dikaitkan dengan bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang terjadi. Melalui pengolahan data menggunakan konsep Taguchi’s Quality Loss Function, didapatkan hasil bahwa loss perusahaan yang terjadi adalah sebesar Rp 269.319.600 tahun, kemudian dilakukan usulan perbaikan pada karakteristik bilangan asam proses kenaikan suhu pemanasan pada mesin PHE sebesar Rp 219.067.200 tahun sehingga dihasilkan selisih loss perusahaan sebesar Rp 50.252.400 tahun.

6.1.4. Analisis Failure Mode and Effect Analysis

Dokumen yang terkait

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

5 63 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

3 12 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 18

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 2

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 22

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 1

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 7

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 17

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 1

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 12