Identifikasi Proses Produksi, Jenis, dan Jumlah Kegagalan Produk

5.1.2. Identifikasi Proses Produksi, Jenis, dan Jumlah Kegagalan Produk

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai proses produksi minyak goreng, dilakukan deskripsi bentuk kegagalan pada setiap fungsi proses yang dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Fungsi Proses Pembuatan Minyak Goreng No Fungsi Proses Deskripsi 1. Tahap Degumming Pemanasan CPO crude palm oil menjadi DPO degummed palm oil. 2. Tahap Bleaching Pemanasan dengan suhu 120°C dan penambahan H 3 PO 4 dan CaCO 3 3. Tahap Filtrasi Penyaringan cairan hasil tahap bleaching menjadi cairan DBPO degummed bleached palm oil. 4. Tahap Deodorization a. Mesin SHE spiral heat Exchanger Pemanasan cairan DBPO dengan suhu 190°C b. Mesin Deodorize Penghilangan zat yang menimbulkan bau seperti keton dan aldehid dengan pemanasan pada suhu 250°C dan menghasilkan cairan RBDPO c. mesin PHE plane heat Exchanger Pemanasan cairan RBDPO dengan suhu 100°C Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Fungsi Proses Pembuatan Minyak Goreng Lanjutan No Fungsi Proses Deskripsi 5. Tahap Fraksinasi Pemisahan minyak kedalam dua fraksi yaitu padat dan cair dengan mencampurkan bahan M g SO 4 dan N a NH 4 SO 4 Sumber : PT. Permata Hijau Palm Oleo Berdasarkan pengamatan pada proses produksi minyak goreng, diperoleh data jenis kegagalan yang terjadi pada setiap proses produksi minyak goreng. Jenis kegagalan dalam pembuatan minyak goreng dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Jenis Kegagalan dalam Pembuatan Minyak Goreng No Fungsi Proses Klasifikasi Produk Baik Produk Gagal 1. Tahap Degumming Pemanasan dengan suhu tetap Pemanasan dengan suhu berubah-ubah 2. Tahap Bleaching - Persen campuran bahan tetap - Pemanasan dengan suhu yang tetap - Persen campuran bahan berubah - Pemanasan dengan suhu yang kadang berubah-ubah 3. Tahap Filtrasi Penyaringan baik Penyaringan tidak baik 4. Tahap Deodorization Pemanasan dengan suhu tetap Pemanasan dengan suhu sering berubah-ubah Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Jenis Kegagalan dalam Pembuatan Minyak Goreng Lanjutan No Fungsi Proses Klasifikasi Produk Baik Produk Gagal 5. Tahap Fraksinasi - Persen campuran bahan tetap - Pemanasan dengan suhu tetap - Persen campuran bahan berubah -Pemanasan dengan suhu berubah Berdasarkan pengamatan pada proses produksi minyak goreng, diperoleh jumlah kegagalan pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Data Jumlah Kegagalan No Fungsi Proses Jumlah Produk Gagal Persentase Kegagalan 1. Tahap Degumming 9 liter 1000 liter 0,9 2. Tahap Bleaching 16 liter 1000 liter 1,6 3. Tahap Filtrasi 7 liter 1000 liter 0,7 4. Tahap Deodorization 15 liter 1000 liter 1,5 5. Tahap Fraksinasi 11 liter 1000 liter 1,1 Rata-rata 1,16 Berdasarkan data diatas, rata-rata kegagalan pada proses produksi berjumlah 1,16 dan melebihi dari tolerasnsi yang ditentukan perusahaan sebesar 10 liter dari 1000 liter per fungsi proses atau dengan rata-rata tingkat kegagalan sebesar 1 pada proses produksi. Universitas Sumatera Utara Setelah diperoleh jumlah kegagalan, maka dilakukan proses detection yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kegagalan yang ada diperusahaan. Data jumlah kegagalan setelah dilakukan proses detection dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Data Jumlah Kegagalan Setelah Dilakukan Proses Detection No Fungsi Proses Jumlah Produk Gagal Persentase Kegagalan 1. Tahap Degumming 9 liter 1000 liter 0,9 2. Tahap Bleaching 12 liter 1000 liter 1,2 3. Tahap Filtrasi 7 liter 1000 liter 0,7 4. Tahap Deodorization 12 liter 1000 liter 1,2 5. Tahap Fraksinasi 10 liter 1000 liter 1 Rata-rata 1 Setelah dilakukan proses detection atau deteksi, pada tahap bleaching, deodarization, dan fraksinasi yang merupakan proses inti dalam pembuatan minyak goreng harus dilakukan perbaikan karena pada proses ini dapat menimbulkan dampak kegagalan yang sangat berpengaruh terhadap penurunan kualitas minyak goreng yang secara otomatis dapat meningkatkan loss bagi perusahaan. Universitas Sumatera Utara

5.2. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

5 63 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

3 12 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 18

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 2

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 22

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 1

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 7

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 17

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 1

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 12